Episode 3: Decision and Fabricated Story

11.7K 704 68
                                    

[]  Dawes - Things Happen, Secondhand Serenade - Goodbye, The Rain - Dengar Bisikku  

Third POV

Ting Tong Ting Tong

Draco menekan bel rumah kediaman Keluarga Mallory. Sepulang ia dari hotel, ia baru menyadari bahwa semalam ia menitipkan handphonenya di Rose. Ia pun memutuskan untuk berkunjung ke rumah Rose, sekalian ingin meminta maaf karena pergi begitu saja dan mau mengajak Rose jalan-jalan sebagai bentuk rasa penyesalannya.

Tak lama kemudian sesosok pria berwajah muda namun tegas membukakan pintu untuknya. Dia Steve, kakak kandung Rose.

"Oh elo Drake. Mau cari Rose?" tanya Steve sembari memberi gestur untuk masuk ke dalam rumah kepada Draco.

"Iya. Rose nya ada gak?" sahut Draco.

"Ada. Bentar ya gue panggilin. Lo mau minum sesuatu gitu gak? Biar sekalian gue suruh Mbok Dek bikinin," tawar Steve.

Draco menggelengkan kepalanya, "Gak usah, lagi gak aus gue."

Steve pun naik ke lantai dua rumahnya untuk memanggil Rose. Gak lama kemudian Rose muncul.

"Hai," sapa Rose.

"Rose," Draco menatap Rose dengan ekspresi yang menunjukkan bahwa ia merasa amat bersalah, "Sorry ya, semalem aku pulang duluan gak bilang. Aku kebanyakan minum kayaknya sampe lupa kalo aku ke sana gak sendiri," bohong Draco.

Rose menatap Draco sejenak sebelum akhirnya tersenyum tipis, "Gak pa-pa kok. Syukur deh kalo ternyata semalem kamu udah pulang, aku kira kamu kenapa-napa karena ilang gitu aja." Rose mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya, "Oh iya, nih hp kamu semalem ketinggalan di aku."

Draco meraih handphonenya. "Thanks. Semalem kamu pulang sama siapa?"

"Sama Mahes, temennya Velo," jawab Rose.

Entah mengapa jantung Draco berdetak lebih cepat tiap kali ia mendengar Rose menyebut nama Velona. "Ooooh untung deh kalo gitu. Aku khawatir banget tadi pagi pas inget kamu. Takut kamu gak ada yang nganter pulang semalem."

"Iya gak pa-pa. Lagian aku udah tau kalo kamu mabuk tuh suka gak mikir sama pikun. Cuma ya... gitu deh, khawatir aja kalo kamu kenapa-napa," ujar Rose.

"Jadi ngerasa bersalah banget sama kamu," balas Draco. "Sebagai permintaan maaf aku, gimana kalo kita jalan hari ini? Kemana aja deh kamu mau bakal aku temenin," tawar Draco.

"Yaah Drake, kalo hari ini aku gak bisa. Udah ada janji sama Kaila dan Deline. Next time aja ya?" tolak Rose.

"Oh ya udah kalo gitu. Have fun sama mereka!" respon Draco.

Mereka ngobrol-ngobrol sebentar sebelum akhirnya Draco pulang karena Rose akan bersiap-siap untuk bertemu dengan teman-temannya. Draco merasa sedikit lega setelah bertemu Rose pagi ini karena setidaknya Rose tidak marah dan curiga padanya. 'Dewi fortuna masih di pihak gue haha,' batinnya.

Tanpa ia ketahui, Rose sebenarnya sudah tahu tentang ia dan Velona. Rose hanya berpura-pura tidak tahu saja karena dia butuh waktu untuk berpikir dan mengambil keputusan.

***

Hari ini Draco tidak ada kegiatan apapun. Ia pun berencana mengunjungi rumah kakaknya, Geo, yang berada di blok yang sama dengan rumah orang tuanya ini. Hanya 3 menit jika jalan kaki.

"Mo kemana Drake?" tanya Alvaro.

"Mo kemana Drake?" tanya Alvaro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beautiful Sin [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang