[▶️] The Overtunes - Begitu Indah, NSYNC - This I Promise You, Dengarkan Dia - Nyanyian Untuk Si Buah Hati
Third POV
Hidup itu bisa diibaratkan cuaca. Apapun yang terjadi dalam hidup kadang tak bisa diprediksi. Bisa saja cerah untuk waktu yang lama, lalu hujan tiba-tiba datang, kadang badai, kadang pelangi muncul, dan lain-lain. Semua terjadi begitu saja tanpa adanya peringatan.
Dalam dua tahun pernikahan mereka, Draco telah melewati berbagai macam cuaca. Dan saat ini, pelangi masih setia mengisi hari-harinya. Moodnya begitu baik semenjak hari ulang tahunnya 3 minggu yang lalu. Mungkin ini adalah rekor terlama dalam pernikahannya ia merasakan kedamaian seperti ini. Tidak ada pertengkaran serius dengan Velona dan tidak ada perang dingin lagi.
Pagi ini ia terbangun dari tidur lelapnya dengan tubuh dan kepala yang terasa ringan. Sudah berhari-hari merasakan tidur nyenyak, hidupnya bagaikan di surga. Maka, untuk menunjukkan rasa syukurnya ia pun menyambut pagi dengan senyuman.
Pria yang kini genap berusia 30 tahun tersebut turun dari ranjang lalu berjalan keluar kamar. Kakinya sudah hafal ke mana mereka harus membawa sang tuan. Tempat di mana Draco akan selalu menemukan yang ia cari di pagi hari.
Punggung sang istri.
Ini adalah penampakan biasa yang ia temukan hampir setiap pagi hari. Saat mereka tidak ada masalah, tentunya. Velona yang sibuk memasak dan menyiapkan sarapan untuk mereka, pemandangan yang dulu tak pernah dipedulikan namun kini menjadi salah satu hal yang membuat hari Draco terasa baik. Draco selalu suka melihat istrinya sibuk di dapur seperti ini. Baginya, dari belakang pun Velona terlihat menarik. Meski dalam keadaan hamil dan tanpa dandanan sekalipun.
Dengan langkah pelan, ia mengendap-endap mendekati Velona. Wanita yang tengah hamil tua tersebut nampaknya terlalu fokus pada masakannya hingga ia tak menyadari kehadiran sang suami. Oleh karena itu, dirinya tersentak begitu merasakan sepasang lengan melingkar di tubuhnya. Velona terlonjak dan emenjatuhkan pisau dari tangannya. "Apasih! Ngagetin!" Omelnya, kesal.
Si pembuat masalah malah terkekeh dan menyadarkan kepalanya di bahu Velona. Memeluk Velona begini membuatnya merasa tenang.
Memang benar cuaca hatinya masih berpelangi hingga saat ini. Bahkan amarah sang istri pun tak mampu menghadirkan hujan baginya.
"Happy anniversary," bisiknya di telinga Velona.
Ya. Hari ini ternyata dua tahun pernikahan mereka.
Velona pun tidak bisa tidak mengulum senyum. Draco mengingatnya kali ini. Dan dia senang. Memang peringatan ulang tahun pernikahan bukan hal yang besar. Namun, hal sepele seperti mengingatnya saja membuat Velona merasa bahagia dan dihargai sebagai seorang istri.
"Gue udah reserve tempat buat ntar malem," ujar Draco memberitahu Velona. Velona memang tahu hari ini Draco tidak bekerja dan tidak ada rencana kerja ke mana pun. Draco sengaja mengosongkan jadwalnya hari ini agar dia bisa menghabiskan waktu bersama Rory dan Velona. Namun, Velona tidak tahu kalau Draco punya rencana lain untuk mereka.
"Mau ngapain?"
Draco melepas kedua tangannya lalu memutar tubuh Velona. "Dinner. We never had that dinner one year ago you know."
Velona pun teringat kencan gagal mereka setahun lalu, di mana ia akhirnya tahu tentang Sita. Sayangnya, makan malam itu tidak pernah terjadi lagi, bahkan setelah mereka berbaikan pasca insiden Maya. Mereka terlalu sibuk membangun kembali rumah tangga mereka yang hampir hancur diterpa badai masalah sampai mengabaikan hal-hal yang biasanya dilakukan pasangan muda pada umumnya. Seperti makan malam romatis, misalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Sin [Complete]
Romance"Gue bilang gue hamil ya gue hamil. Bagian mana dari 'gue-hamil-brengsek' yang gak lo mengerti?" Kebanyakan, di dalam sebuah drama Korea, sinetron Indonesia, atau bahkan serial-serial India, ada sesosok wanita menyebalkan yang dibenci oleh penonton...