Episode 7: Meeting the Family

10.9K 657 29
                                    

[]  Halsey - Castle,  Dawes - Things Happen, Lenka - Trouble is a Friend 

Velona

"Your grandparents are going to be here in 3 hours. Are you excited to meet them, hm Bee?" tanya gue pada janin gue yang tentu saja belum bisa merespon. Selasa lalu gue baru bilang ke Draco kalo gue bisa ketemu sama orang tuanya hari Jumat atau Minggu. Dia setuju buat ketemu hari Jumat, which means today. Jam 4 sore katanya dia bakal ke sini sama orang tuanya.

Karena orang tuanya mau datang, gue langsung bersih-bersih rumah hari ini. Tadi pagi sebelum berangkat, si Randy sama Mahes gue bangunin. Gue suruh kerja bakti di rumah. Malu kali kalo ada tamu liat rumah kita berantakan dan kotor. Minuman sama camilan juga udah gue siapin. Barusan gue ke mini market naik motor. Kata dokter sih masih aman aja kalo hamil naik motor, hanya aja dianjurkan buat gak terlalu sering. Apalagi kalo udah hamil tua.

Tiga jam gak berasa banget kalau kita lagi gugup. Selama tiga jam gue nonton TV saking gak ada kerjaannya. Gak ada tayangan bagus di TV jam segini. Jadinya gue terpaksa nonton Uttaran. Sumpah gak ngerti gue, Mbok Ila demen banget nonton ginian kalo di kantor. Demi dewa.

Gue bangun dan merapikan kembali bantal-bantal di sofa yang tadi gue gunakan sebagai bantalan kaki gue. Baju gue juga gue rapikan. Gue hari ini mengenakan dress ibu hamil berkerah dan bermotif bunga-bunga. Maunya tadi gue make T-shirt-nya Randy atau Mahes yang sering gue pinjam selama hamil dan menggunakan sweatpants. Tapi kesannya nggak banget buat ketemu calon mertua.

Ugh aneh banget bilang calon mertua.

Handphone gue bergetar. Ternyata dari Draco.

From: eeq badaq

Gue udah masuk perumahan lo.

Gue kembali mengecek penampilan gue di cermin yang terpasang di depan kamar mandi. Udah rapi. Oke sip. Sekitar 7 atau 8 menit gitu, terdengar suara ketokan pintu. They're here.

Gue menghembuskan nafas, menenangkan diri gue yang mulai nervous kembali. I wonder, how are his parents? Are they kind? Or the same jerks like their son? We're going to find it out now.

Gue membuka pintu rumah dan langsung berhadapan dengan orang tua Draco dan Draco sendiri yang kelihatannya langsung ke sini sepulang dari kantor dan menjemput orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue membuka pintu rumah dan langsung berhadapan dengan orang tua Draco dan Draco sendiri yang kelihatannya langsung ke sini sepulang dari kantor dan menjemput orang tuanya. Ayahnya lumayan tinggi dan berisi. Rambutnya sudah hampir ubanan semua. Ibunya kurang lebih setinggi gue. Wajahnya terlihat lebih ramah dari ayahnya. Penampilan mereka benar-benar menunjukkan kelas mereka. Jadi gak enak bawa masuk ke rumah jelek kayak gini.

"Silakan masuk, Pak, Bu," ujar gue sopan. Gue gak tersenyum ramah ala-ala kasir Indomaret, senyum kecil aja, malah terkesan kaku. Ya kali gue sok heboh menyambut mereka.

Gue memperilakan mereka untuk duduk. "Mau minum apa pak, bu, Draco?" Hih, anek banget manggil namanya dia.

"Air putih aja dek buat ibu sama bapak," jawab ibunya. Gue menatap ke arah Draco. "Kopi kalo ada, kalo gak ada, air putih juga."

Beautiful Sin [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang