Bonus Ep VIII : Choice

5K 284 12
                                    

[▶️] Jaz - Teman Bahagia

Bintang

Life is a series of choices.

Life is a series of choices

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2018

Beberapa orang bilang, ada momentum-momentum tertentu dalam hidup yang akan sangat membekas di ingatan kita. Saking membekasnya, kita bahkan bisa ingat sampe ke detil kecil di momen-momen itu. Contohnya, waktu gue dibully kakak kelas saat masih SD. Gue inget dengan jelas merk sepatu kakak kelas itu yang akhirnya nggak sengaja nginjek tai ayam waktu dia mau menghampiri gue. Ekspresi jijiknya iconic banget. Dia yang awalnya mau sok-sokan ngebully gue, malah gosok-gosokin sepatu mahalnya ke tanah sambil ngomel-ngomel. Gue heran kenapa bisa gue ingat kejadian itu dengan jelas. Padahal nggak terlalu spesial dan signifikan dalam hidup gue. Itu cuma cerita bocah SD yang lugu dengan kakak kelasnya yang sok berkuasa.

Kadang, nggak cuma ingatan-ingatan seperti itu aja. Ingatan-ingatan nggak penting pun bisa terekam dengan jelas di kepala gue. Giliran hal-hal penting aja kayak teori-teori dan rumus-rumus yang gue pelajari selama sekolah malah susah banget ngingetnya.

Back to the topic tentang ingatan.

Mengingat itu kata kerja. Melakukan sesuatu yang membawa kembali kejadian-kejadian yang telah berlalu ke dalam kepala adalah maknanya. Mengingat bukanlah pekerjaan yang bisa dibilang mudah. Akan lebih mudah teringat sesuatu daripada harus mengingat sesuatu. Dari segi katanya pun sudah berbeda. Mengingat dan teringat.

Mengingat karena ingin, teringat tanpa keinginan.

***

2016

Dari sekian banyak momen yang gue lewati bareng Aditya, ada satu yang paling membekas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari sekian banyak momen yang gue lewati bareng Aditya, ada satu yang paling membekas. Gue inget bapak-bapak penjual nasi jinggo yang berada beberapa meter di belakang Aditya. Aroma khas nasinya masih teringat jelas di indera penciuman gue. Bahkan seberapa dingin udara malem itu gue masih ingat.

Aditya berdiri di hadapan gue, dengan hoodie dan celana serba hitam, menatap gue seolah tahu apa yang akan gue katakan. Menatap gue dengan gantengnya dia. Mungkin buat orang lain dia itu nggak ganteng. Tapi buat gue dia selalu ganteng dengan kesederhanaannya. Ganteng tanpa perlu berusaha buat jadi ganteng.

Beautiful Sin [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang