Setelah aku mengaku pada Hyoah bahwa aku menyukai sepupunya, aku jadi bingung harus bertingkah seperti apa di hadapan Yoongi.
Haruskah aku bilang padanya? Atau tidak?
Kurasa lebih baik tidak..
Hari ini, aku pulang sendiri. Aku sama sekali tidak bertemu dengan Yoongi di kampus. Entah ia sudah pulang terlebih dahulu atau memang ada urusan lain di kampus.
"Aku pulang..."
"Wasseo?" (Kau datang?)
Oh, ternyata dia pulang duluan.
Aku melihatnya berdiri di pintu studionya dengan cangkir kopi yang sudah habis di tangannya. Rambutnya terlihat berantakan, apa dia baru bangun tidur?
"Kau tidur di studio?"
"Yah.. Semacam ketiduran."
Ahh pria ini.
Aku mengambil cangkir kopi yang ada di tangan Yoongi dan sesaat berhenti di hadapannya. Karena ia lebih tinggi dariku, aku jadi sedikit berjinjit dan memberesi rambutnya yang berantakan.
Aku tak bisa menyangkalnya kalau aku benar-benar jatuh cinta padanya... Aku tak bisa berhenti tersenyum.
"Oi oi."
"Sudah, biar aku buatkan. Kembali sana ke studio."
Ia tak bilang apa-apa lalu masuk ke studio. Iya, aku tahu aku aneh. Jangan tanya kenapa aku seperti ini karena satu-satunya alasan aku bertindak random adalah Yoongi sendiri.
Aku bodoh? Ya benar!! Tiba-tiba aku menyesal sudah merapihkan rambutnya tadi. Tatapan matanya yang langsung menusuk ke jiwaku seakan ia menyihirku saat itu juga. Aku sering melihat tatapan matanya tapi yang tadi itu memiliki rasa yang berbeda. Hm.. Ini realita ataukah hanya imajinasiku saja?
"Duh Ghaniaaa lo ngapain sih anjrit tadiii"
Aku menyalahkan diriku sendiri, memukul kepalaku pelan dan mengusap wajahku. Aku seperti tak sadarkan diri saat aku melakukan hal itu, dan sekarang aku menyadarinya bahwa hal itu sangat memalukan!!
Setelah kopinya selesai, aku berjalan ke arah pintu studionya. Berdiam diri di sana beberapa menit tanpa mengetuk pintu. Hingga akhirnya ia sadar akan kehadiranku dan membuka pintunya.
"Kenapa berdiri saja disitu?"
"A-ah.. Aku takut mengganggu."
Maaf, aku tak berani mengetuk pintumu!!
"Masuk."
Hah???????
Aku melihatnya seakan kebingungan akan kata-katanya. Tapi ia hanya berdiri di sana menungguku untuk masuk ke kamar.
"Y-ya..?"
"Masuk."
Okee... Baiklaah....
Aku masuk perlahan ke studionya. Ini pertama kalinya dalam hidupku bersama Yoongi untuk melihat studio ini. Aku tahu ini berlebihan, okay. Jangan salahkan aku.
Ia menyuruhku untuk duduk di sofa kecil yang terdapat pada studionya. Yah.. Studionya lumayan kecil. Terdapat piano di dekat komputernya. Ia bahkan punya dua layar monitor untuk satu komputer, mungkin untuk mempermudah ia memproduksi lagu. Banyak minatur dan figure karakter terkenal, tak bisa aku sebutkan semua. Apakah ini sisi Yoongi yang berbeda?
Aku meletakkan kopi itu di meja yang ada di hadapanku dan ia duduk di kursi yang ada di hadapan komputer. Keadaan hening untuk beberapa menit.
Lalu apa? Kenapa kau menyuruhku masuk kalau kau tak mengajakku bicara?
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fanfiction[completed] Ghania adalah seorang gadis asal Indonesia yang berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di Korea Selatan. Berbagai alasan memaksanya untuk tinggal bersama seseorang, yang hingga saat ini ia anggap sebagai dunianya. 항상 널 찾은 거야. - I'...