28. Hampa

1.5K 166 0
                                    

Perjalanan ke Seoul memakan waktu beberapa jam dan membuatku tidur cukup puas selama di pesawat. Saat aku menginjak kembali tanah gingseng, tepatnya di Incheon, dengan berat hati aku kembali ke rumah kedua ku.

Seperti ada yang kosong.

"Ghania!"

Aku menoleh ke arah sumber suara yang terdengar di salah satu sudut Bandara Incheon. Orang itu melambaikan tangannya, dengan orang yang ada di sampingnya menatap dengan tatapan meledek.

Itu Taehyung dan Jimin.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Taehyung.

Aku tersenyum simpul, "Cukup baik. Aku sempat masuk rumah sakit selama di Jakarta." Ujarku.

Jimin menatapku tidak percaya, "Serius?!"

Mungkin kali ini Hyoah tidak cerita pada Jimin, ya. Aku mengangguk pada Jimin.

Taehyung membawakan koperku, "Sakit apa?"

Aku berjalan di antara mereka berdua di bandara itu, "Mag." Jawabku singkat.

"Heol, kau pasti tidak menjaga pola makanmu lagi." Ucap Jimin dengan santai. Aku hanya bisa tertawa kecil karena setuju dengan pernyataan Jimin.

Taehyung menghela nafasnya, "Wae geurae?" (Kau kenapa?)

Aku menatapnya santai, "Baik saja. Aku memang suka lupa makan." Ujarku.

"Lalu apa kau merasa baikan sekarang?"

Baikan ya? Aku tak berpikir bahwa aku merasa lebih baik.

"Tidak juga."

Aku hanya merasa hampa.

🎡

Melihat apartemenku yang baru, terlihat lebih kecil dari apartemen milik Yoongi. Aku menarik nafasku dan mendorong koperku ke sana. Terdapat satu kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, dan ruang TV. Sangat sederhana.

Dan terasa kosong.

Aku merebahkan tubuh pada sofa kecil yang terdapat pada ruang TV. Seoul sore itu diguyur hujan, cuacanya menjadi terlalu bersahabat untuk tidur dan bersantai. Melihat koperku yang belum sempat aku beresi, aku memijat keningku sesaat.

Tok tok tok.

Aku menoleh ketika menyadari seseorang mengetuk pintu apartemen. Seketika aku bangkit dan merapihkan penampilan yang cukup berantakan, dan beranjak untuk menyapa orang itu.

Aku membuka pintunya.

"Taehyung-sunbae?"

Pria itu tersenyum dan menunjukkan beberapa makanan yang ada di tangannya, "Kau pasti lapar, kan? Aku bawakan makanan." Ujarnya.

Melihatnya tiba-tiba datang, aku membiarkannya masuk ke apartemenku.

"Apa yang kau lakukan disitu? Masuk!" Ujarnya.

Hey, ini apartemenku kenapa jadi kau yang menyuruhku masuk? Ah sudahlah.

Aku menutup pintu apartemenku dan mengikuti langkah laki Taehyung ke dapur.

"Sunbae.."

"Hm?"

"Kau tinggal di daerah sini juga, ya?"

Taehyung menoleh, lalu mengangguk. "Aku tidak pernah bilang ya?"

Aku menggeleng, lalu mengambil beberapa makanan kecil di plastik itu untuk disantap bersama. Ia membawa beberapa donat dan kue yang masih hangat. Mungkin ia baru membelinya di dekat sini.

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang