Siang itu juga, aku langsung menuju ke alamat yang dikirim Mia. Daegu itu cukup jauh, jadi aku harus pergi ke stasiun Seoul dan terpaksa melewati jam makan siang.
Sial, demi seorang pria aku rela kelaparan. Ia harus membayar semua yang telah aku keluarkan tepat saat aku menemukannya, akan aku pastikan itu.
Saat aku duduk di bangku kereta tersebut, ponselku bergetar. Hyoah menelefon.
"Halo? Kak-"
'Lo dimana anjrit.'
"Gue mau ke Daegu."
'Buset ngapain?! Lo beneran gak mau di temenin ama gue nih?'
"Gue dapet alamat kursus pianonya Yoongi dari temen kampus. Ada di Daegu katanya. Gak apa-apa kak."
'Anjir gue baru tau. Yaudah ya, kalo butuh apa-apa atau minta jemput, gue ready kok, calling calling aja.'
Aku tersenyum kecil, "Iya, santai."
'Jangan skip makan Ghan, nanti sakit lagi.'
"Eciee perhatian banget ama gue."
'Calon sepupu gue gak boleh sakit, pokoknya harus sehat dan semangat nyari tu anak satu!'
"Hahaha iya iya, nanti gue makan sesampainya di Daegu. Udah ya, udah mau jalan. Gue tutup dulu."
'Iya Ghan, hati-hati loh!!!'
"Iyaa. Byeee."
Aku memutuskan hubungan telefon itu dan meletakkan ponsel di tasku. Memiliki secerca harapan bahwa aku akan melihat batang hidungnya hari ini.
🎡
Setelah 2 jam 30 menit perjalanan, aku berhenti di stasiun Dongdaegu. Dari stasiun ini aku harus ambil kereta arah Daegu University karena alamat yang diberikan Mia tertulis demikian.
Astaga, memakan banyak waktu. Aku pusing dan bodohnya lupa membeli obat. Untuk itu aku pergi ke minimarket sesaat dan membeli beberapa makanan untuk mengganjal perut.
Saat aku memasuki minimarket stasiun tersebut, aku langsung memilih beberapa roti dan susu, tak lupa obat sakit kepala. Setelah itu, aku berjalan langsung ke bibi penjaga minimarket tersebut.
Bibi itu tersenyum menyambutku, "Selamat siang nona, kau sangat cantik hari ini."
Mendengarnya membuatku tersipu malu, "Selamat siang, bibi. Terima kasih!!" Jawabku.
"Tapi kau tidak terlihat seperti orang Korea, asli mana?" Tanyanya.
Aku cukup terkejut mendengar bibi itu. Hebat sekali ia bisa membedakanku, mungkin karena karakteristik wajah yang berbeda dan jarang dilihat di matanya.
"Ah.. Aku orang Indonesia."
"Yeoksi, wanita Indonesia memang cantik." Katanya. "Jauh-jauh kesini, apa untuk liburan? Kurasa bulan ini bukan bulan liburan…" Jawabnya. (pastinya)
"B-bukan, aku harus mencari seseorang."
Bibi itu tersenyum, tapi kali ini dengan pandangan keheranan, "Seseorang?"
Aku mengangguk. Bibi itu lalu memasukkan barang belanjaanku dan memberikannya padaku.
"Semuanya jadi dua belas ribu won." Ucap bibi itu. "Bibi masukkan roti gratis, semoga kau bisa menemukan orang yang kau maksud." Lanjutnya.
Ya Tuhan. Bibi ini baik sekali.
"Terima kasih banyak, bibi!!"
Aku membayar makanan itu dan segera memberi salam pada bibi yang ramah tersebut. Sebelum ketinggalan kereta, aku berlari kecil mengejarnya dan bisa masuk kereta tepat waktu. Hampir saja ketinggalan, kalau itu terjadi, aku bisa menginap di stasiun ini.
Selama perjalanan aku kembali mendengarkan beberapa lagu. Artis K-Pop zaman sekarang sepertinya sedang naik daun, kualitas musiknya juga bisa diacungi dua jempol. Aku menyukainya, mengingatkanku akan masa SMA dimana aku juga sempat menjadi bagian dari penggemar mereka. Hah, rasanya nostalgia.
Selama lima puluh satu menit perjalanan aku sampai di stasiun Daegu University, berjalan selama 15 menit dan akhirnya sampai pada alamat yang aku tuju.
Tempat kursus piano itu sangat sederhana. Terdapat seorang gadis seumuranku yang berdiri di samping piano, mengajari beberapa anak kecil melihatku yang baru datang. Ia mengembangkan senyumannya.
"Apa ada yang bisa aku bantu, nona?"
Aku berdeham, "A-apa aku bisa bertemu dengan Min Yoongi?"
Gadis itu sedikit terkejut, "Min PD sekarang sudah tidak mengelola tempat kursus ini lagi…"
Ya Tuhan.
Disaat aku tak ingin bertemu denganmu, kau selalu muncul. Disaat aku sangat ingin bertemu denganmu, dunia seakan memperluas dirinya sendiri. Mengapa begitu sulit?
🎡🎡🎡
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fanfiction[completed] Ghania adalah seorang gadis asal Indonesia yang berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di Korea Selatan. Berbagai alasan memaksanya untuk tinggal bersama seseorang, yang hingga saat ini ia anggap sebagai dunianya. 항상 널 찾은 거야. - I'...