Saat aku membuka mata, aku masihberada di tempat yang sama seperti beberapa bulan terakhir ini. Aku ingat, akhir pekan datang juga. Udara dingin yang mulai menusuk kulit dan tulang membuatku malas untuk turun dari ranjang.
Aku tidak bisa terus begini.
Aku juga ingin mengetahui isi hati Yoongi. Ini tidak adil, seakan hanya dia yang mengetahui hatiku tapi aku tak mengetahui hatinya. Apapun itu, aku selalu merasa hidup ini tidak adil. Haah.. Tidak baik jika memikirkan hal ini di pagi hari.
Aku bangkit dari tidur dan memberesi tempat tidur dan pergi mandi. Setelah itu, aku keluar dari kamar. Melihat kamar Yoongi yang masih tertutup, mungkin ia masih tidur.
Cucian piring bekas makan malam semalam masih menumpuk. Aku langsung mencucinya saat itu juga menikmati air keran yang dingin dan membuat tangan terasa beku saat itu juga.
Aku bisa gila.
Sesaat kemudian, Yoongi keluar dari kamarnya dengan rambut basah. Ternyata ia selesai mandi. Aku meliriknya sesaat setelah dia melihatku sambil tersenyum.
Ah.. Apa mau orang ini..
"Eoh, sudah bangun?"
"Hm."
Ia tak membalasnya lagi. Lalu menyalakan televisi dan menontonnya disana. Aku menyelesaikan cucian piring dan mengelap tanganku yang basah. Sesaat aku berdiri di dekat sofa yang ia duduki dan tak bicara apapun.
Ini cuma aku yang merasa ada perasaan aneh diantara kita berdua atau dia juga merasa?
Tidak.
Ia tak pernah menyadarinya.
Ya, tak pernah. Karena ia tak menyadarinya, ia tak membuka hatinya. Aku sangat ingin mengerti tentang Yoongi, namun kenapa dia tak mau membuatku mengerti?
Move on enak kali ya.
Sebelum terlambat, mungkin aku harus lupakan perasaan seperti ini. Tidak baik, juga akan merugikan diri sendiri. Ditambah jika keluargaku tahu, mungkin mereka akan menghajarku dan memaksa untuk pulang ke Jakarta.
Sebelum perasaan ini pergi semakin jauh...
"Ya, benar."
Yoongi menoleh. "Apanya?"
"Tidak." Aku tersenyum padanya dan kembali ke kamar. Aku ingin pergi ke luar sebenetar, mungkin saja aku akan bertemu dengan seseorang yang membawa perubahan positif bagi hidupku.
🎡
"Mau kemana?"
Aku menghentikan langkah, menoleh ke arah Yoongi yang masih duduk di ruang tv.
"Oh.. Mau main saja."
"Iya, kemana?"
Aduhh orang ini.
"Kemanapun? Aku baru sempat jalan-jalan keliling Seoul sekarang."
"Dengan siapa?"
Kenapa dia jadi seperti ini sih... Aku heran. Laganya seperti tak mengizinkanku pergi dengan siapapun, memangnya kau siapa? Arghh aku jadi kesal dengannya.
"Sendirian. Bye bye."
Aku berlari kecil ke arah pintu apartemen dan memakai sepatu lalu pergi ke luar. Aku sempat mendengar ia memanggil lagi, tapi sengaja aku abaikan dan pergi ke suatu tempat dimana aku bisa mendapatkan ketenangan.
Selama aku berjalan tanpa arah, aku memperhatikan banyak pertokoan di Seoul. Aku tak tahu betapa indahnya kota Seoul bila dilihat dari dekat. Disini terdapat banyak tempat yang ingin aku kunjungi sejak aku SMA. Dan sekarang, aku berada di pusat perbelanjaan di Myeongdong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fanfiction[completed] Ghania adalah seorang gadis asal Indonesia yang berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di Korea Selatan. Berbagai alasan memaksanya untuk tinggal bersama seseorang, yang hingga saat ini ia anggap sebagai dunianya. 항상 널 찾은 거야. - I'...