10. Bertemu

2.3K 245 38
                                    

Hari ini Taehyung mengajakku keluar. Jadi aku menunggunya di halte depan apartemenku. Aku melirik jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Tapi kelihatannya ia telat...

"Ghania!"

Aku mendengar suara itu dan menoleh. Taehyung mengembangkan senyumnya dan berlari ke arahku.

"Jangan lari!!"

Nafasnya tersengal-sengal sehingga aku menepuk bahunya walau memang tak memberikan efek tertentu. Lalu ia menarik nafas panjang dan mengeluarkannya, sembari melihat ke arahku.

"Sudah lama menunggu?"

"Tidak kok."

"Maaf ya ohok- mobilku tiba-tiba rusak dan aku harus membawanya ke bengkel."

Aduuh orang ini. "Tidak apa-apa, aku juga baru sampai!"

Ia mengembangkan senyumnya lagi dan menatapku dalam waktu yang agak lama. Hey, sialan! Kau membuatku berdebar saat ini juga.

"Kau memakai jepitannya."

Orang ini tak henti-hentinya tersenyum. Seakan membawa energi positif dan otomatis membuatku tersenyum juga. Jepitan yang ia beli sengaja dipakai karena kupikir ia akan senang jika aku memakainya.

"Tentu saja!"

Aku tersenyum padanya.

Sesaat kemudian, bus datang. Kami masuk ke dalam bus itu dan duduk di salah satu bangku. Aku memilih duduk di dekat jendela dan Taehyung duduk di sampingku.

Syukurnya kami tidak dalam keadaan awkward. Taehyung selalu berusaha membuatku senyaman mungkin berada di dekatnya, begitu juga aku melakukan hal yang sama. Ia sering bercanda denganku, terkadang mencubit pipiku. Dibandingkan dengan aku yang suka memukulnya pelan atau meninjunya, mungkin memang tidak sepadan. Tapi ia menerimaku, dan aku juga berusaha menerimanya.

Taehyung bilang hari ini ia akan mengajakku kenalan dengan seorang temannya. Kira-kira siapa ya? Aku tak pernah tahu soal teman-temannya. Aku juga ingin bertanya soal hubungan Taehyung dan Yoongi. Seingatku dia memanggil Yoongi dengan sebutan Hyung.

Aish, jadi kembali ke Yoongi lagi.

Setelah turun di halte yang dimaksud Taehyung, kami berdua berjalan di sekitar barisan kafe tersebut. Melihat kafe yang berada di ujung jalan, Taehyung mengajakku masuk ke sana. Aku mengikuti langkahnya sampai  terlihat seseorang yang duduk di sudut ruangan dan sibuk dengan ponselnya.

Astaga..

"Kak Jimin??"

"Loh! Ghania?!"

🎡

Taehyung kebingungan. Mungkin karena niatnya ingin mengenalkanku dengan Jimin, kami berdua malah sudah saling kenal. Omong-omong, Jimin memang lancar bicara Bahasa Indonesia karena dia merajut pendidikan SMP nya di Jakarta. Karena itu juga dia bertemu dengan Hyoah dan menjalin hubungan dengannya.

"Tunngu, kalian kenal dimana?" Tanya Taehyung.

"Dia itu pacarnya temanku, sunbae."

Melihat ke arah Jimin, Taehyung jadi makin tak mengerti. Aku hanya bisa tertawa karena kembali lagi pada pernyataanku awal, dunia benar-benar sempit.

"Heol, pacarmu orang Indonesia?"

"Orang Korea kok. Namanya Hyoah."

"Tapi dia bilang ? Pacarmu temannya Ghania??"

Jimin tertawa, mengeluarkan tawa khasnya. "Aish kau ini. Aku pernah SMP di Indonesia. Nah dulu sekolahku itu memang khusus untuk anak-anak yang berasal dari Korea. Aku bertemu dengan Hyoah disana. Saat lulus SMP, aku pindah ke Korea lagi dan Hyoah menetap disana untuk melanjutkan pendidikannya ke SMA. Ghania ini teman SMA nya Hyoah. Paham?"

My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang