Semua penyakit seakan sembuh seketika sejak semalam. Dan sekarang, penyakit yang melandaku adalah gangguan jiwa. Mungkin Mia sudah kelabakan mau meladeniku seperti apa, karena sepanjang hari ini yang aku lakukan hanyalah tersenyum. Perasaanku sangat bahagia sekarang, wajah ini tak bisa merahasiakannya.
"Aku benar-benar ingin menggeretmu ke rumah sakit jiwa, Ghania."
Ehehe, kau bisa saja.
"Ada hal yang membuatmu senang? Kenapa tidak cerita?"
Kalau aku cerita maka akan jadi peledak yang menghebohkan satu kampus. "Aku hanya memiliki moodswing yang parah, Mia-ya. Jangan khawatir!"
"Aish… Kau ini." Ucapnya.
Biarkanlah ya, temanmu ini sedang kasmaran.
Sampai-sampai tadi saat kelasnya pak Jaesung pun aku jadi sangat antusias. Biasanya aku paling lesu saat memperhatikan materi yang diberikannya. Mungkin kali ini aku bisa mendapat nilai B+, atau mungkin A. Mudah-mudahan saja.
Setelah seluruh kelasku selesai, Mia masih memiliki kelas lainnya yang harus ia datangi. Aku jadi sendirian, kemana aku harus pergi? Pulang saja dan beberes di rumah atau mampir kemana dulu?
"Ghania."
Suara itu. Aku berpaling ke arah samping, terpaksa agak mendongakkan kepalaku. Ternyata itu Yoongi.
HEOL. YOONGI.
"Mau langsung pulang?" Tanyanya.
"Memangnya kau tidak ada kelas lagi?"
"Tidak."
"Yah.. Aku akan mengikutimu."
"Kalau begitu ayo kencan."
Kencan?
🎡
Ia berhasil membawaku ke sebuah mall. Kini di tangan kanan ada es krim yang sempat ia belikan. Ia bilang ia tidak suka es krim karena itu terlalu dingin untuk dikonsumsi sekarang ini. Aku sih memang tahan makan makanan dingin di cuaca dingin.. Jadi ingat ibu sering memarahiku karena aku membandel sering mengunyah es batu.
"Kau tidak dingin?"
"Tidak."
"Heol, lihat nafasmu itu mengeluarkan uap."
Masa sih? Dari tadi aku bernafas tapi tak melihat uapnya. Setelah aku menghembuskan udara lewat mulut, aku bisa melihat bentuk udara itu.
"Wah iya!"
"Kau ini…"
"Aku tak pernah merasakan hal ini di Jakarta. Mau musim kemarau atau hujan rasanya sama saja." Jelasku.
Ia tertawa dan mengacak-acak rambutku. Aku yang merasa terganggu dengan Yoongi jadi ingin melawan perbuatannya. Namun sulit rasanya menggapai rambutnya karena aku harus jinjit terlebih dahulu.
Menyebalkan.
"Kau terlalu pendek untuk menggapaiku, diam saja ah."
Ia menggenggam pergelangan tanganku dan memasukkan tanganku ke saku mantelnya.
Ini menyebalkan! Tapi aku tak bisa melawannya.
Setelah berjalan mengelilingi beberapa toko, tempat pemberhentian kami selanjutnya adalah toko buku. Aku berpencar dengannya karena ingin mencari beberapa buku yang mungkin akan membantu saat ujian akhir semester nanti.
Setelah menelusuri beberapa buku, aku mendapatkan buku yang aku cari. Buku ini disarankan oleh para dosen pengajar karena mereka akan mengambil beberapa materi ujian di buku ini. Aku sudah mantap untuk membeli buku ini, mari kita lihat dimana Yoongi berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
My World
Fanfiction[completed] Ghania adalah seorang gadis asal Indonesia yang berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di Korea Selatan. Berbagai alasan memaksanya untuk tinggal bersama seseorang, yang hingga saat ini ia anggap sebagai dunianya. 항상 널 찾은 거야. - I'...