pelukan

69.3K 1K 2
                                    

Ini hari pertama pemotretan untuk karin, kali ini dia ditemani oleh Vano dengan sedikit paksaan demi pencitraan agar mereka terlihat keluarga muda yang sangat bahagia bagi semua orang yang melihat.

Ini hari pertama pemotretan untuk karin, kali ini dia ditemani oleh Vano dengan sedikit paksaan demi pencitraan agar mereka terlihat keluarga muda yang sangat bahagia bagi semua orang yang melihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vano memasuki tempat yang sudah berisi beberapa furniture "Buat se elegant mungkin, arah
cahayanya dari sana, jangan lupa efek vintage" ucap vano pada bagian camera dan penata cahaya.

Karin menatap kagum melihat vano yang tengah serius bekerja. Sekilas dia terlihat sangat bertanggung jawab dalam bekerja berbeda saat dirumah.

Seorang wanita mendekat dengan beberapa setelan pakaian "Nona ganti baju dengan yang ini" ucap gadis itu.

Karin segera pergi ke ruang ganti seorang diri karena yang lain cukup sibuk dengan tugas masing-masing. Karin kaget ketika ada yang menarik resletingnya dan memeluknya dari belakang.

"Vano?" Karin melihat vano dari kaca "kamu ngapain?"

Laki laki itu hanya tersenyum "kamu sangat cantik" ucapnya dengan senyuman lebar.

Karin merasa aneh, caranya memperlakukan karin dan caranya menatap beserta pakaian laki-laki itu sangat berbeda.

"Apa yang kamu lakuin disini?" Suara itu terdengar cukup nyaring.

Lebih kaget lagi ketika Karin melihat vano tengah berdiri di pintu.

Lalu laki laki disebelahku?

"Halo kakak ipar.. aku Reno" sambil mundur menjaga jarak.

Karin menganga tidak percaya, ini pertama kali dia bertemu dengan saudara kembar Vano. Karena reno sebelumnya tinggal diluar negeri.

Vano menutup pintu ruangan "Mungkin menurutmu masuk keruang ganti wanita adalah hal yang wajar, terutama diluar negeri. Tapi disini hal itu tidaklah wajar dan kurang ajar.." tatapannya sangat tajam kearah Reno

Reno tertawa "ah maaf kak, tidak usah seserius itu.. aku bersalah oke" sambil berjalan keluar tak lupa mengedipkan mata kearah Karin.

Sikap santai reno dan sembrononya selalu membuat Vano kesal dan marah.

"Jadi itu saudaramu?"

"Nggak bisakah kamu teriak kalo ada laki-laki yang masuk keruanganmu tanpa pamit?" Sekali lagi Vano berteriak.

Dahi Kari mengernyit "Kenapa kamu marah? aku pikir itu kamu, apa salahku?" Belanya.

Vano mendengus "bahkan jika itu aku tak seharusnya kamu diam saja, mengerti?"

"Jangan berteriak, nanti orang-orang diluar denger" bisik Karin. "Lagian akan aneh kalo aku teriak gara-gara suami sendiri yang masuk" bantah karin.

Vano langsung membanting buku majalah mode yang ia pegang dan langsung keluar.

"Dasar aneh"

the imagination of naughty boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang