"Aaaaaaaaaa" pagi ini di buka oleh teriakan huruf A yang mewarnai rumah mereka berdua. (Kenapa harus selalu huruf A?)
Vano menutup dadanya dengan kedua tangan sementara karin menutup mata sambil ikut berteriak.
Pintu kamar mandi segera di tutup kembali "Kamu mau balas dendam kan? Buat yang kemarin?" Ucap vano setelah memakai baju.
"Apaan.. kamu sendiri yang gak nutup pintu kamar mandi" karin berusaha mengelak
"Kenapa kamu gak ngetuk pintu?" Tanya vano lagi
Mata mereka saling tatap dengan tajam seperti seekor singa yang tengah bersiap siap menerkam lawannya.
Tapi semakin menatap perasaan aneh semakin merasuki keduanya.
Tampan pikir karin
Cantik pikir vano
Suara air yang sudah penuh membuat keduanya sadar dan menggeleng gelengkan kepala agar sadar bahwa ini bukanlah saat yang tepat untuk saling memuji.
"Bisa nyingkir dari hadapanku? Aku mau mandi" sambil membentur Vano yang masih berdiri di depan pintu.
Vano tak mau mengalah "Kebalik.. kamu yang harusnya minggir aku mau keluar"
"Aku nggak mau" begitu juga dengan karin yang keras kepala.
"Kalo aku mundur dan biarin kamu masuk, ini artinya kamu mau satu kamar mandi bareng aku?"
Yang dikatakan vano ada bebarnya juga, jika dia mundur dan tetap di dalam kamar mandi lalu Karin masuk, itu artinya mereka dalam 1 kamar mandi, dengan berat hati karin yang mengalah.
Di kamar Vano menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkannya perlahan sambil memegang dadanya yang masih berdetak kencang.
Aku kenapa ya? Apa aku perlu ke dokter jantung? Tangan ku gemeteran terus
Enggan memikirkan Karin dia memilih untuk membuka laptop sambil mengetik beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan.
Di belakang karin tengah sibuk berdandan setelah mandi, ingin rasanya vano bertanya mau kemana gadis itu, demi harga diri yang masih tersisa dia akan mempertahankannya hingga titik darah penghabisan (lebay🤣) dan tetap diam.
Cincin pernikahan selalu terpakai di jari tangan karin yang mungil, Karin memilih anting seeerhana yang akan dia kenakan.
"Aku keluar dulu" ucapnya sembali mengambil hpnya.
Vano hanya diam sambil berpura-pura sibuk. "Ibuku mengirim Makanan udah aku taruk di kulkas" untuk mengingatkan agar vano tidak perlu membeli makanan.
-----Bunyi alarm membangunkan Vano yang tertidur di sofa setelah menonton TV, punggung dan lehernya terasa sakit saat bangun, mungkin karena posisi tidur yang salah, dia baru sadar tertidur di sofa saat membuka mata, dan kekamar untuk melihat apa istrinya sudah pulang, nyatanya sprey masih tertata rapi seperti semalam, kamar mandi juga sangat kering sebagai tanda tidak ada yang baru menggunakannya.
Vano khawatir dan langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi karin
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif kurang lebih itu ucap operator.
Vano semakin kesal apalagi sebuah telfon penting terus masuk dari kantor yang membutuhkannya. Pertama dia bersiap-siap ke tempat kerja setelah menyelesaikan urusan dia berniat mencari gadis itu.
Untuk bisa focus dengan pekerjaan cukup sulit, bagaimana bisa focus istrinya hilang dari rumah.
"Kreeek" bunyi pintu ruangan terbuka
Saudara kembarnya datang untuk pertamakali ke kantor karena sebelumnya dia tak pernah menginjakkan kaki ke perusahaan milik keluarga.
"Ada perlu apa kamu kemari? Pegawai kantor akan kebingungan melihatmu" ucap vano yang khawatir pegawai disana akan bingung membedakan vano dengan reno.
"Tenang aja kak aku lewat tangga gak ada yang liat" terangnya sambil tersenyum "aku kesini buat ngembaliin ini.. tolong berikan sama karin, aku gak bisa ngasih langsung karena dia mungkin udah di rumahmu sekarang.. ban mobilku kebetulan kempes di deket sini jadi aku kasih ke kamu aja"
Tangan vano yang sedari tadi sibuk mengetik seketika berhenti memegang satu anting yang sangat dia ingat, itu adalah anting yang di pakai Karin sebelum pergi kemarin sore.
Matanya menatap Reno dengan sangat tajam.. kepalanya terus berfikir dengan keras..
"Semalam... kamu dimana???" Nafasnya mulai terengah
"Dirumah" jawab reno santai
"Lalu anting ini?"
"Ya di rumah" dengan santai lagi sambil duduk.
Tangan Vano mengepal, tangannya bergetar dan matanya memerah..
Apa yang terjadi? Mengapa anting yang karin pakai kemarin bisa berada di tangan reno?
Jangan lupa vote dan komennya ya.. itu sangat berarrti buat author biar makain semangat hehe.. selamat membaca..
KAMU SEDANG MEMBACA
the imagination of naughty boy
RomanceKarin dan vano terpaksa menikah karena beberap hal,semua terlihat begitu mudah saat dimulai.. Namun seseorang yang berwajah sama seperti suaminya datang dan merusak semua tatanan yang ada. Vano menikahi karin agar perusahaan orang tuanya tidak jatuh...