menguatkan

7K 186 15
                                    

"Ayah tau kamu pasti punya alasan tersendiri"

"Aku tidak melakukannya ayah"

Sang ibu hanya terisak di samping karin. "Apa mama bilang, mama dari dulu memintamu untuk manjadi wanita biasa, dengan begitu tidak akan ada banyak orang yang iri dan ingin menyingkirkanmu" sambil terus menangis.

"Aku harap ayah tidak memutus kontrak dengan perusahaan Vano, aku yang bersalah, ini masalah kami.. jangan sangkut pautkan perusahaan"

Ayah karin menghela nafas cukup panjang "kamu sedikit bodoh terlalu menyukai laki-laki yang bahkan tidak mempercayaimu".

Hari-hari akan terasa sulit untuk selanjutnya, sebuah surat cerai tiba di rumah kedua orang tuanya pagi ini. Tanpa tetesan air mata, karin menandatanginya, sudah habisnair matanya terkuras malam kemarin.

"Ayah, aku akan melanjutkan kuliahku di luar negeri"

Ayah karin menutup koran yang baru saja di buku "baiklah, itu lebih baik, disana tidak akan ada yang mengenalmu.. dan perlahan disini orang akan melupakan scandal ini"

"Jangan sampai ada yang tau ke negara mana aku pergi, aku akan pergi besok.. penerimaan mahasiswa baru akan ada 2 bulan kedepan"

"Tidakkah terlalu cepat nak" ibu Karin memeluknya dari samping.

Karin berusaha tersenyum lebar "aku akan berlibur disana ma.. mama bisa ikut aku jika mau"

"Mama tidak bisa bahasa inggris. Bagaimana dengan ayah, dia bisa mati pingsan jika mama tidak ada dia akan terus bekerja sampai lupa waktu karena tidak ada yang mengingatkan."

Karin menatap ayahnya yang semakin tua, dia yakin perusahaan sedikit terguncang karena beberapa masalah yang menimpanya.

_____

Pagi hari

Sebuah koper besar sudah siap, ayah karin mengambil libur sehari untuk membantu persiapan anaknya. Dia menelfon beberapa teman yang dia kenal diluar negeri untuk menyiapkan tempat tinggal transportasi dan hal lain yang dibutuhkan.

Mereka berhenti di rumah Vano srbelum ke bandara, mobil berhenti 50 meter dari rumah Vano agar dia tidak tau tentang Karin yang akan pergi diantar oleh ayah dan ibunya.

Pintu tertutup rapat, karin membukanya dengan kunci cadangan yang dia miliki. Vano sudah berpakaian rapi untuk kembali bekerja, "aku datang untuk mengembalikan ini" diletakkannya kunci rumah di atas meja. Vano masih diam "ini berkasnya sudah kutanda tangani"

"Kamu tetap tidak merasa bersalah? Setidaknya kamu harus berlutut karena telah mempermainkanku"

"Terimakasih untuk mama dan ayah karena sudah bersikap baik pada wanita yang hina ini. Aku tidak membencimu ini terjadi karena cinta kita terlalu lemah, semoga kamu menemukan wanita yang bisa menganggap sikap pemarah dan cemburumu sebagai kelebihan,karena itu yang kamu butuhkan" tidak merespon ucapan Vano, karin langsung keluar dari rumah sambil mengusap air mata yang baru saja keluar.

Sebuah kertas dengan tinta hitam diatasnya, tidak akan merubah apapun, karena itu tidak mempengaruhi hatiku. Bagiku kamu masih suamiku..

Bersambung...

Jangan lupa vote dan komenntnya
Cerita taman setelah 5 part lagi..

the imagination of naughty boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang