liburan

45.9K 780 1
                                    

Akhirnya mereka tiba di disebuah pulau dengan hamparan pantai dan pohon cemara yang membentang luas. dengan semangat Karin segera berlari diatas pasir putih.

Vano lebih memilih duduk dan terus meminum es kelapa muda yang baru saja toba sambil melirik keberbagai arah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vano lebih memilih duduk dan terus meminum es kelapa muda yang baru saja toba sambil melirik keberbagai arah.

Hari itu sangat ramai ada beberapa turis dari manca negara.

"Emm aku suka cuaca cerah" celoteh karin tanpa henti sambil duduk di sebelah vano.

"Aku suka melihat mereka" sambil menunjuk turis-turis yang menggunakan bikini.

"Ih dasar laki laki mesum"

"Semua laki laki menyukainya" tegas vano.

"Iya laki laki hidung belang sepertimu.."

"Pasti" sambil tetap memperhatikan mereka. "Hidung belang?" Vano baru sadar dengan kalimat yang keluar dari Karin.

"Kalo aku yang pakek bikini berarti kamu juga seneng?"

Kalimat itu membuat pipi vano memerah, dia langsung menatap gadis disampingnya.

"Kamu mau? cobalah aku akan melihatmu dengan senang hati"

Karin tersenyum kemudia langsung menyetil dahi laki-laki disampingnya.

"Jangan ngarep"

Sudah puas melihat pantai mereka kembali ke hotel berganti baju lalu ke restoran yang ada di lantai dasar.

"Vano kita bertemu disini"

Suara tak asing terdengar dari arah belakang. Ada saja penganggu yang datang tidak tepat, yang tidak diharapkan oleh Karin.

Sinta dengan suaminya ternyata ada kunjungan kerja disana, dan kebetulan mereka menginap di hotel yang sama.

Suasana terasa sedikit canggung, vano hanya menunduk tidak banyak berbicara hingga selesai makan.

Suasana hati karin juga menjadi tak nyaman dan kesal ketika sinta dan suaminya bergabung untuk makan. Karin dengan cepat berpamitan untuk kembali ke kamar dengan alasan belum merapikan isi koper.

Sekitar jam 9 malam hp vano bergetar.
Dia mengangkat telfon sejenak setelah itu keluar tanpa sepatah kata.

Rasa penasaran yang cukup tinggi membuat karin membuntuti suaminya dari belakang.

Vano terus berjalan kearah belakang hotel hingga dia melihat gadis itu menunggu.

"Kamu mengikutiku?" Tanya Sinta

"Aku nggak tau kalo kamu disini.."

"Baiklah, bersikaplah seperti biasnya agar suamiku tidak curiga" dengan sedikit pelan

"Kamu menyukainya? Suamimu?"

"Berapa kali harus kukatakan aku hanya menyukaimu" ucap Sinta

"Tapi kamu selalu mengikutinya kemanapun"

"Kamu juga dengan istrimu" 

Vano terdiam. Dia sendiri tidak tau mengapa kakinya melangkah menemui wanita yang sudah lama menjeratnya dengan banyak tipu daya.

"Aku tanya sekali lagi, kamu menyukai istrimu?"

"Dia baik"

Sinta tersenyum "kamu tidak bisa membohongiku. Aku tanya sekali lagi Apa kamu menikahinya karena cinta? Jawablah dengan menatapku"

Vano tidak menjawab semakin memperjelas bahwa pernikahannya hanyalah pernikahan buatan.

Sinta terlihat senang dan memeluk vano "itu benar, kamu hanya menyukaiku"

Drrrttt hp Sinta berdering

"Baik aku akan kembali" sambil menutup telfonnya

Sinta menggenggam tangan Vano "kita akan bertemu lagi besok".

Vano mengangguk tanpa dia sadari
"Kita bicara lagi besok, Jangan tidur dengan bapak tua itu, aku akan memberikan apapun yang kamu mau. aku juga kaya sekarang".

"Tapi perusahaan masih ditangan ayahmu"

"Aku akan mendapatkannya"

Sinta mendengus "aku akan menunggu sampai saat itu" Sinta mengecup bibir Vano.

Lagi-lagi Vano terbuai dengan ucapan manis Sinta. Gadis itu membelai pipi Vano dengan lembut dan terus mengatakan kalimat hangat yang membuat Vano kembali menggilainya.

"Aku harus kembali Vano"

Tangan Vano masih mencengkeram lengan Sinta dengan kuat "aku tidak rela kamu tidur dengannya" kalimat itu terus keluar.

"Vano" sambil menghentak lengannya "sadarlah aku harus kembali sekarang"

Vano hanya menatap pergi gadis yang dia cinta itu kembali pergi. Dia berjalan lagi ke arah kamar, dia memesan minuman keras dan meneguknya berulang kali, dia hanya ingin tenang dan melupakan semuanya.

the imagination of naughty boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang