Karin mengacak acak rambut berulang kali. Wajahnya benar benar terlihat kesal, sementara vano masih terlelap di balik selimut tebal.
Dia mandi dan menyisir rambut menghadap kaca besar dengan deretan kosmetik mahal.
Vano terbangun mendengar suara lipstick yang jatuh ke lantai. Dengan lemas dia bangun dan memeluk istrinya.
"Jangan mendekat" sisir panjang menodong ke arah vano
"Ada apa?" Tanyanya kaget.
"Ini apa ini?" Menunjukkan noda lipstick di kemeja putih vano.
Bukan hanya karin yang kaget. Vano sebagai tersangka juga kaget dengan temuan itu.
Dia menggeleng berulang kali "aku tidak.. benar benar bukan aku"
Istrinya menatap tajam, dengan tatapan tanpa maaf. Sepertinya vano akan diusir hari itu juga.
Namun ada yang aneh dari baju itu, di bagian sakunya ada jahitan hitam tidak seperti baju vano. Bahkan baju itu tidak memiliki merk khusus. Dengan percaya diri vano mengambil baju itu dan mencoba memasangnya.
"Liat.. bukan ukuranku" ucapnya dengan senang ketika kancing kancing itu tidak bisa di pasang karena terlalu kecil.
Beberapa saat ekspresinya berubah, bagaimana mungkin akan ada baju laki laki lain di rumahnya "jangan jangan kamu?"..
Kali ini giliran karin yang terpojokkan, ini yang di sebut maling teriak maling pikir vano.
"Bukan aku" bela karin
"Masak tiba tiba ada disini..? Laki laki mana ini?" Tegasnya
"Tok tok" suara itu membuat pertengkaran mereka terjeda.
Pembantu yang baru di kontrak oleh Karin terlihat masuk sembari menatap ke arah karin. "Maaf non.. itu baju cucu saya, mau saya cuci abis kenak crayon adeknya.. tadi kaget saya tiba tiba gak ada di tempat cucian"
"Baju cucu bibi?"
Wanita paruh baya itu kembali mengangguk. Mungkin sudah jelas tidak ada yang salah diantara keduanya. Mereka bisa kembali bernafas lega.
"Liat bukan aku" ucap vano
"Bukan aku juga.."
"Jangan main main di belakangku" tambah karin.
"Kebalik.. kamu kan punya banyak cowok yang suka sama kamu"
"Tapi aku milikmu"
Mendengar kalimat itu Vano merasa sejuk. Dia kembali mendekat ke arah karin, di kecupnya kening gadis itu dan dipeluknya erat.
"Aku ingin kita terus bersama.."
"Aku gak mau"
Vano melepas pelukannya "nggak mau?" Memastikan
"Masak aku gak boleh kerja" ucap karin "kamu mau ikut aku kemanapun?"
Vano kembali tersenyum sembari menyentil dahi gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
the imagination of naughty boy
RomanceKarin dan vano terpaksa menikah karena beberap hal,semua terlihat begitu mudah saat dimulai.. Namun seseorang yang berwajah sama seperti suaminya datang dan merusak semua tatanan yang ada. Vano menikahi karin agar perusahaan orang tuanya tidak jatuh...