Hari ini adalah hari ulang tahun karin dimana mereka sudah mempersiapkan acara besar besaran bukan hanya tamu tamu penting yang hadir di acara itu, para wartawan juga tak mau ketinggalan moment berharga itu. Sebenarnya karin tidak menginginkan pesta mewah hanya saja seberapa besar acara itu menunjukkan seberapa berpengaruh keluarganya.Acara demi acara terus dilakukan sesuai dengan susunan acara yang dipandu oleh MC, sorak sorai juga mewarnai acara meriah pada malam ini. Terutama sesaat setelah karin meniup lilinnya dan menyuapi kedua orang tua juga vano dengan kue pertama, beberapa orang mulai berteriak menyebut satu kata yang cukup sulit untuk mereka kabulkan.
"cium cium cium" sorak beberapa orang
Karin tersenyum dan berusaha menolak namun mereka tidak kunjung berhenti dan terus bersorak. Vano menatapnya bingung, hingga Karin memutuskan mengangguk dengan cepat vano mengecup pipi gadis itu.
"yah apa apaan ini, kalian sudah menikah tak usah malu" ucap beberapa tamu undangan
"bibir bibir" sorak untuk kedua kalinya.
Vano tidak berani melakukannya tanpa izin dari karin. Setelah cukup lama akhirnya karin kembali mengangguk dan memejamkan matanya. Memang sekilas namun sangat membuat jantungnya bergetar hebat dan pipinya memerah.
Acara selesai bukan berarti semua urusan sudah beres karena mereka harus memenuhi permintaan wartawan untuk sesi acara tv seperti wawancara. Sambil duduk disatu kursi merah dan tersenyum ke arah kamera, karin dengan mesra selalu menyanding tangannya di lengan vano seperti pasangan muda yang sangat bahagia.
"bagaimana setelah beberapa bulan menikah, apakah kamu sangat bahagia?" ucap host atau pemandu acara
Karin tersenyum lebar seperti gadis yang malu-malu "emm tentu saja, dia sangat baik dan perhatian"
"apa yang kamu suka dari Vano?"
"matanya saat memandangku" beberapa orang yang melihat bersorak
Itu hanyalah sebuah acting, karena hubungan mereka tidak sebahagia itu. Vano lebih banyak diam karena dia tak terlalu pintar berbohong dan juga berbicara.
Sesekali vano menatap gadis di sampingnya, gadis yang terlihat ceria, ramah dan bahagia itu, kadang dia berhayal andai apa yang dikataan karin semuanya adalah nyata.
"wah vano sepertinya selalu menatap istrinya, tenang saja setelah acara ini kami akan memberikanmu waktu yang banyak bersama istrimu" ucap host sambil tersenyum menggoda "oh iya vano apa yang paling kamu suka dari istrimu?"
Setelah berfikir beberapa saat "senyumannya, aku suka melihatnya tersenyum"
Lagi lagi mereka bersorak.
Capek setelah menjalani berbagai rangkaian acara vano langsung merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah.
"tidurlah di kamar, gak paapa dengan syarat kamu sadar sepenuhnya" ucapnya tak tega dengan vano yang terlihat lelah.
Sudah mendapat izin, dengan senang hati vano pindah ke kamar, tak butuh waktu lama hanya beberapa detik cukup untuk membuatnya terlelap.
Seusai mandi karin menatap laki laki yang tertidur pulas dengan pakaian masih terpasang lengkap di tubuhnya, dia mencoba melepas kaus kaki dan dasi vano dengan pelan agar tak membangunkannya. Jam masih menunjukkan jam 8 malam, tentu saja karin tak bisa ditur di jam yang masih belum larut malam.
Oleh karena itu dia keluar dari rumahnya menuju swalayan terdekat untuk membeli beberapa minuman dan juga camilan, tidak butuh banyak waktu untuk memilih jenis jajanan yang berjejer rapi di rak swalayan, karena dia hampir menyukai semua makanan. Usai membayar dia langsung duduk di salah satu kursi taman depan kompleks tempat biasanya di duduk.
"hay girl" sapaan has dari laki laki yang selalu dia temui
Karin tersenyum "koq bisa ya tiap aku disini selalu ketemu kamu"
"Aku sengaja dateng kesini, nungguin kamu" ucap reno "and happy birth day" sambil menyodorkan kotak berhiaskan pita merah.
"apaan ini?"
"masih nanyak.. ya kadolah" reno tersenyum menyeringai
Karin membuka kotak itu, disana terpampang jam tangan mewah dan manis berwarna coklat manis sesuai dengan selera karin
"makasih ya"
Reno diam beberapa saat "acara tadi heboh banget ya.. terutama waktu Vano nyium kamu"
Ucapan itu entah kenapa membuat karin menjadi salting tanpa alasan yang jelas "tapi gak paapa aku maafin koq, aku ngerti posisimu"
Kalimat itu juga terdengar aneh ditelinga karin, dia berbicara seakan akan mereka memiliki hubungan yang sangat istimewa
"maksudnya?"
"be mine the happiness will always be with you" ucap reno dengan percaya diri
"reno.. jangan berkata seperti itu"
Laki laki itu langsung memegang tangannya dengan erat "aku akan selalu menunggu sampai kamu terpikat olehku"
Karin diam saja dengan genggaman reno, namun mengapa dia merasa bersalah seperti dirinya sedang berselingkuh di belakang suaminya
KAMU SEDANG MEMBACA
the imagination of naughty boy
RomanceKarin dan vano terpaksa menikah karena beberap hal,semua terlihat begitu mudah saat dimulai.. Namun seseorang yang berwajah sama seperti suaminya datang dan merusak semua tatanan yang ada. Vano menikahi karin agar perusahaan orang tuanya tidak jatuh...