Sudah seminggu sejak Reno di tahan di kantor polisi, ayahnyapun tak lagi mau melepaskannya dari jeruji besi karena apa yang dilakukan Reno sudah terekam dan menyebar di internet.
Vano tidak tau bagaimana kabar adiknya, dia berniat menjenguk 2 hari lagi bersama karin.
Sementara karin kembali sibuk dengan aktifitasnya, mengenai scandal yang baru saja terjadi mereka memutuskan untuk menceritakan kebenarannya, bahwa sejak mereka tidak saling mencintai hingga akhirnya benar benar jatuh cinta.
Sebagai seorang artis dia kembali melanjutkan karir.
Dia mulai berkumpul dengan teman temannya sambil bercerita satu sama lain.Citra mencolek bahunya "suamimu dateng tuh" terangnya
Karin langsung berbalik menatap laki laki yang baru saja datang sambil memberinya isyarat untuk menunggu sebentar
Vano duduk sambil melihat keramaian. Ada banyak gadis cantik dengan tubuh sempurna di balut dengan pakaian pakaian seksi.
"Maaf lama nunggu" ucap karin yang langsung duduk di sebelah vano.
Vano baru sadar jika pakaian yang di pakai istrinya memperlihatkan perut dan sedikit pinggang.
"Coba berdiri" vano langsung menarik istrinya untuk berdiri. "Pakaian apa ini? Bagaimana bisa sependek ini? Siapa desainernya? Ini bukan bapakain untuk anak SD kan?" Celotehnya
Karin tersenyum sambil mendekatkan kepalanya ke telinga vano "ini disengaja, kamu nggak tau? Kalo kelebihan istrimu ini memiliki perut yang indah?" Bisik karin
"Apa? Bagaimana bisa.. kamu bahkan belum pernah memperlihatkannya padaku.." vano terus saja berbicara tanpa sadar beberapa artis dan staf staf acara melihatnya. "Wah ini tak benar" karin terus tersenyum "bagaimana kamu bisa sesenang itu, wah yang membuat baju ini benar benar selera yang jeleg"
"Tapi di baju ini ada label merk perusahaanmu?" Karin berusaha menahan tawanya
"Apa?" Tidak percaya vano segera melihat merk di baju itu, dan memang benar itu produck perusahaannya sendiri. Vano semakin malu
"Tapi kenapa kamu harus memakai yang ini? Ini tidak cocok untukmu" alasannya.
Karin terus tersenyum melihat tingkah aneh dari suaminya "aku tak akan memakainya lagi"
Vano mengangguk merasa lega "tapi bisakah kita membicarakannya di rumah saja? Orang orang pada melihat"
Vano langsung melihat orang orang di sekitar, dia memang baru menyadari itu, yang dia rasakan saat itu adalah benar benar merasa malu
"Aku ke ruang ganti dulu" pamit karin sambil terus menahan tawa.
Selain berganti pakaian dia langsung mengambil tas dan memasukkan barang barangnya dengan cepat
"Buru buru?"
Suara itu mengagetkan "reno?"tasnya terjatuh
"Ikutlah denganku" sambil meraih tangan karin
Karin menepisnya, dia merasa takut "hentikan reno.. aku mencintai kakakmu"
Mendengar ucapan itu reno langsung memukul kaca disampingnya hingga pecah.
"Prank" suara itu mengagetkan semua staf begitu juga Vano yang langsung menuju ruang ganti karin.
Vano kaget saat melihat Reno yang tengah menodongkan pistol ke tubuh karin.
"Diam dan jangan bergerak" ucap reno dengan nada rendah, tapi semua orang di ruangan itu dapat mendengarnya dengan jelas. "Jika aku gak bisa memilikimu, begitu juga orang lain tidak boleh ada yang memilikimu"
Suasana semakin sunyi mencekam, semua orang diam mendengarkan ucapan Reno.
"Jadi akhirnya kamu akan membunuhku? Kamu bilang kamu mencintaiku.. bukan begitu cara memperlihatkan cinta.." jujur karin sangat takut. Baru saja dia senang bersama Vano.
"Aku baru saja senang, sejak kecil aku tidak pernah memiliki teman, sejak kecil aku selalu harus menemanimu kemanapun kamu pergi aku harus mengikutimu, menjagamu agar tak melakukan hal hal berbahaya lainnya.. seumur hidupku penuh dengan kesepian, kamu selalu mengambil semua milikku, makanan, pakaian mainan, aku selalu mengalah untukmu sejak kecil... lalu sekarang kamu mau merenggutnya dariku? Kamu mau perusahaan? Ambillah.. aku tidak membutuhkannya" ucap vano dengan nada memohon.
Reno menatap kakaknya dengan lekat "aku tak pernah menyuruhmu selalu mengalah"
"Iya dan aku melakukannya sekarang.. aku tidak mau mengalah tapi kamu mau menyakitinya" teriak vano
"Bisakah kamu tinggalkan kami berdua disini? Beri aku waktu 5 jam"
Vano menggeleng "aku tidak mempercayaimu"
Reno tertawa "apa bedanya, apa yang bisa kamu lakukan sekarang, jika kakak terus menolak dia benar-benar bisa mati.. jangan juga mencoba melapir polisi, satu kesalah tiada ampun kamu tau aku" ancamnya.
Karin mengangguk dan memberikan isyarat kepada Vano untuk mundur berjanji akan berteriak jika Reno menyakitinya
KAMU SEDANG MEMBACA
the imagination of naughty boy
RomanceKarin dan vano terpaksa menikah karena beberap hal,semua terlihat begitu mudah saat dimulai.. Namun seseorang yang berwajah sama seperti suaminya datang dan merusak semua tatanan yang ada. Vano menikahi karin agar perusahaan orang tuanya tidak jatuh...