End- Selesai

6.6K 148 18
                                    

Waktu berlalu

Karin duduk di dalam mobil di tempat terakhir kali bereka bertemu. Tempat dimana tragedi memilukan terjadi. Semua orang yang melihat, sahabat teman tetangga berfikir bahwa dia adalah gadis yang kuat. Karin tidak terlihat menangis dan tetap melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merengek.

Tapi siapa yang tau, di malam hari dia akan terus menangis tersedu-sedu seorang diri. Hidup terasa menyakitkan, membosankan. Dia masih merasa sesak, sakit dan sedih berkepanjangan bahkan karin menyewa seorang dokter psikolog yang berasal dari negara kelahirannya agar dia bisa tetap bertahan layaknya orang normal.

"Kamu baik2 saja?"

Karin menggeleng sambil memeluk kedua kakinya, meringkuk lesu tanpa semangat hidup. "Aku.. mengingatnya dengan jelas. Semua terasa seakan baru kemarin terjadi"

"Aku mengerti, apa kamu ingat apa yang terakhir kali dia katakan"

Karin menunduk dengan tatapan kosong "dia meminta maaf"

"Lalu?"

Air mata karin kembali mengalir "dia khawatir aku kedinginan.."

"Khawatir?"

"Karena aku memakai switer tipis, malam itu sangat dingin.. dia terluka.. dan dia mengatakan itu" kembali menenggelamkan wajahnya di sela sela lutut sambil menangis.

Sang dokter tersenyum "dia menghawatirkanmu, dia tidak ingin kamu sakit.. tapi sayang sekali saat ini kamu tertekan karenanya, tidak bisakah kamu mengabulkan keinginan terakhirnya? Tetap selalu hangat, sehat bahagia agar dia tidak perlu lagi menghawatirkanmu"

Beberapa saat kemudian sebuah paket datang. Bertuliskan nama pengirim Vano. Itu seperti mimpi Karin membuka kardus yang berisi kotak terkunci. Dia mengingat kunci yang ada di tasnya yang dia dapatkan saat di ambulans.

Di dalam ada sebuah cincin dan gelang maskawin yang diberikan Vano sebuah sertificat rumah, villa, tanah atas nama karin dan sebuah surat.

Hai.. jika kamu membaca ini berarti fahri sahabat terbaikku sudah menepati janjinya untuk mengirim ini padamu bila aku bemar-benar tiada..

Aku bukan peramal yang bisa membaca dan memprediksi umurku.. tapi kita hanya manusia yang pasti akan mati pada akhirnya..

Ini hanya sekedar untuk berjaga-jaga jika sesuatu terjadi.. dan aku belum sempat memberikan salam perpisahan..

Kamu adalah wanita kuat, wanita cantik dan juga wanita yang menyebalkan. Aku beruntung menjadi laki laki pertama yang berhasil mendapatkan lisensi sebagai suamimu walaupun diawali oleh keterpaksaan sebenarnya aku sudah cukup tertarik sejak awal kita bertemu..

Aku hanya laki laki bodoh yang ingin mengatakan bahwa perpisahan bukanlah sesuatu yang harus kamu sesali.. ini adalah awal, awal dimana kita akan bertemu lagi suatu saat nanti..

bertahanlah dan cobalah singgah pada hati yang lain jika kamu belum memiliki pasangan dan berbahagialah jika dirimu sudah memiliki seseorang yang bisa menggantikan kekuranganku..

Ingatlah.. yang hidup harus tetap bertahan.. jangan lupa untuk pulang, karena ayah dan ibumu selalu merindukanmu mereka juga sudah tua.

Jangat bersedih, maafkan aku yang masih mencintaimu.

Asal kamu tau seringkali cinta tidak menyadari kedalamannya hingga saat perpisahan tiba.

Kertas itu mulai basah terkena tetesan air mata, karin kembali menangis sejadi-jadinya sambil memeluk kertas putih dengan tulisan tangan indah.

Keesokan harinya dia memutuskan kembali bersama orang tuanya yang sudah semakin tua sesuai isi surat Vano. Sementara tepat di samping rumah Keluarga karin dalam 10 bulan sebuah yayasan yatim piatu selesai dibangun dengan sangat megah. Karin menyumbangkan semua harta yang diberikan Vano untuk dijadikan tempat tinggal anak-anak yang membutuhkan.

"Mama...." 15 anak kecil berlarian memanggil karin.

Karin langsung memeluk mereka, hingga sang pengasuh kewalahan "jangan begitu dani, hendra jangann..."

"Tidak apa apa bi.. mereka semua sudah aku anggap sebagai anakku"

"Jika aku anakmu siapa ayahku" salah seorang anak berusia 5 tahun bertanya dengan ekspresi penasaran.

Karin tidak lagi menangis "suatu saat nanti aku kalian akan bertemu dengannya"

the imagination of naughty boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang