"Semua berkas berkas mengenai cabang perusahaan yang ada di luar kota tolong dikumpulkan di meja ini" sembari menandatangani beberapa berkas penting.
Dari jauh Karin terlihat berjalan menuju ruangan suaminya sambil memegang bingkisan bunga mawar merah di tangan. Berulang kali dia mencium bunganya dengan santai.
"Dari siapa?" Tanya zvano
"Entahlah tiba2 ada di mejaku, sepertinya fans"
"Kamu suka bunganya?" Tanya vano lagi
"Tentu saja, hampir semua wanita menyukai bunga" mempertegas beberapa kalimat sebagai sindiran pada Vano yang sama sekali belum pernah bersikap romantis.
Karin meraih ponselnya dari dalam tas, membuka sebuah pesan yang baru saja masuk.
Reno : ada film yang menarik di bioskop, aku pengen nonton.. tapi gak enak kalo sendirian, sama siapa ya?
Karin hanya tersenyum dan kembali meletakkan hp di meja tanpa membalas pesan itu. Beberapa detik sebuah pesan kembali masuk.
Reno: gadis yang sedang disana kira kira mau nggak ya nemenin aku...
karin kembali tersenyum dan belum ada tanda bahwa ia akan membalas pesan.
Hingga sebuah telfon masuk, Karin segera keluar ruangan mengangkat telfon itu.
" Hanya mengangkat telfon sampai harus keluar ruangan" celoteh Vano seorang diri
Beberapa menit karin kembali masuk dan duduk. "Aku mau keluar nanti jam 3 siang.. usahain gak ada jadwal pemotretan besok ya van"
Vano mengangguk tanpa menanyakan apapun, walau rasa penasaran mengisi benaknya.
"Dan sekarang aky laper" ucap Karin lagi
"Makanlah.."
"ya nggak mungkin aku makan sendirian, nanti apa kata orang dan aku juga nggak mau di gangguin pas makan sama orang"
Vano menatap gadis itu. "Itu adalah resiko jadi orang yang dikenal banyak orang.. jadi nikmati kesulitan itu ya manis" sambil mengacak-acak rambut karin.
Akhirnya karin pergi sendirian ke restoran di sebelah kantor Vano. Sebenarnya agak risih ketika ada orang yang dengan sengaja memotret dirinya saat makan, Itu membuat Karin tidak bisa makan dengan lahap karena takut foto yang berdar terlihat jeleg saat dia makan.
Vano yang hawatir akhirnya datang dan langsung mendekat kearah laki laki yang tengah sibuk dengan vidio di hpnya.
"Maaf bisakah kamu membiarkan istriku makan dengan tenang tanpa mengganggu prifasinya?"Sontak laki-laki itu langsung menutup hp sambil meminta maaf.
"Katanya sibuk" akarin terlihat kesal.
"Udah selesai"
Vano tidak lapar maupun haus dia hanya duduk dan menemani Karin makan hingga kenyang kemudian kembali ke kantor.
"Whatt??? Beratku naik 2kg? Yah.. vano aku keliatan gemukan nggak?"
Vano hanya mendesah "2kg gak akan buatmu gendut"
"Tetep aja.. kamu nggak ngerti pentingnya tubuh ideal bagiku, apa aku ke tempat fitnes lagi ya?"
"Nggak usah.. lari pagi aja cukup, kamu pagi-pagi kayak kebo masih tidur aja..."
Karin mendengus "Kebo? Hey aku kalo diibaratkan hewan.. aku itu ibarat kelinci imut, cantik" sambil melotot
"Amit amit" sindir vano.
Tepat saat jam menunjukkan jam setengah 2 karin kembali sibuk dengan peralatan make upnya, seakan akan dia ingin tampil cantik di hadapan seseorang yang akan dia temui.
"Aku berangkat dulu" pamitnya sambil berlalu keluar dari ruangan.
Vano tetap berusaha focus dengan pekerjaan hingga ada pesan di hpnya.
Reno : kak istrimu bersamaku.. kira kira apa yang akan aku lakukan padanya? Tebaklah.
Hp vano terjatuh ke lantai..
Jangan lupa vote dan komennya ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
the imagination of naughty boy
RomanceKarin dan vano terpaksa menikah karena beberap hal,semua terlihat begitu mudah saat dimulai.. Namun seseorang yang berwajah sama seperti suaminya datang dan merusak semua tatanan yang ada. Vano menikahi karin agar perusahaan orang tuanya tidak jatuh...