Hari minggu, apa yang akan kalian lakukan? Jalan-jalan? Atau belanja?itu akan dilakukan oleh manusia normal untuk mendapat jesenangan. Berbada dengan pasangan muda ini, untuk membentuk image positif Vano mengantar karin untuk berbelanja, jadi tujuan mereka bukan untuk bersenang-senang melainkan pencitraan, tentu saja orang yang mengenali atau menyukai Karin akan langsung memotret mereka secara diam-diam.
Ada juga yang meminta tanda tangan, Dengan senyuman lebar karin memenuhi semua permintaan mereka hingga vano berbicara.
"Mohon maaf, mm kalian pasti tau istriku sangat menyayangi fansnya, tapi dia kemari untuk berbelanja, bagaimana dia bisa berbelanja jika kalian terus memintanya untuk foto? Jadi.. bisakah kalian biarkan aku menemani istriku yang cantik ini?" Sambil memegang pinggan Karin.
Mereka semua mengerti dan bersedia melihat idolanya dari jarak jauh.
Rasanya Karin ingin bertepuk tangan atas ekting Vano yang mampu menipu penggemarnya. Melihat boneka apel besar di sebuah toko Karin berhenti, niat usil mulai memenuhi isi fikiran Karin.
"Belikan aku itu" dengan nada manja.
Vano tidak bisa menolak dan langsung membayar. Karin membuang kresek tempat boneka itu ketempat sampah dan memberikan boneka itu ke vano "kamu yang megang, ini terlalu besar untuk ku bawa".
Vano sangat kesal, rasanya dia ingin menginjak-injak boneka itu dan melemparnya jauh-jauh.
"Seleramu sangat aneh, ada boneka barbie, teddy bear diantara semua pilihan mengapa kamu milih boneka tak berbentuk seperti ini"
Vano terus mengeluh sepanjang perjalanan walaupun tidak digubris oleh Karin. Apalagi semakin lama belanjaan yang dia pegang semakin penuh, tidak ada pengawal maupun pembantu tentu saja dia harus membawa semuanya sendiri hingga tiba di rumah.
Vano langsung terlentang di atas kasur saat tiba di kamar. Karin hanya tertawa nakal "Kamu sakit? Baru aja bawa barang segitu masak udah capek"
Mendengarnya vano segera menarik gadis itu hingga terlentang dikasur dan berbalik menindihnya.
"Awas kalo kamu berani gitu lagi" ancamnya. Tanpa dia sadari wajah mereka terpaut sangat dekat, mata merekapun beradu cukup lama.
Vano tidak bisa mengalihkan pandangannya dari bibir Karin yang diakuinya cukup menggoda.
"Jangan menciumku.. jika kamu melakukannya, artinya kamu melanggar janji" karin mengingatkan ketika wajah Vano semakin dekat.
Sejenak vano berhenti, namun kembali meneruskannya.
Dia langsung mencium karin dengan lembut, karin tidak bisa bergerak karena kedua pergelangan tangan di cengkeran oleh Vano.
Suara bell rumah berhasil menghentikan Vano, dia langsung berlari menuju pintu yang ternyata seorang kurir ekspedisi yang baru saja mengantar paket barang pesanan Karin, Vano kembali ke kamar perlahan.
"Apa yang kamu lakuin ke aku?" Ucap karin
"A apa maksudmu? K.au yang menggodaku" jawab vano sambil terbata bata
Karin menganga "Aku?? Jelas jelas kamu yang nyium aku duluan? Lagian aku tidak melakukan apapun hal apa yang kamu anggap menggoda?" dia terus berusaha membela diri
"Emmm itu.. itu" Vano kehabisan akal "Ahhhhh" Vano berteriak sambil mengacak acak rambutnya sendiri.
"Aku akan menghukummu, kamu harus mengabulkan permintaanku apapun itu. Nanti setelah aku butuh"
Vano mengangguk perlahan dan melarikan diri dengan berpura-pura harus ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
the imagination of naughty boy
Storie d'amoreKarin dan vano terpaksa menikah karena beberap hal,semua terlihat begitu mudah saat dimulai.. Namun seseorang yang berwajah sama seperti suaminya datang dan merusak semua tatanan yang ada. Vano menikahi karin agar perusahaan orang tuanya tidak jatuh...