Twenty four

92 8 0
                                    

"Anjir ngakak. Aduh humorku" Sedari tadi Marshall tertawa sampai terguling-guling karena lelucon yang dikatakan oleh Dion.

"Parah lo Di, kasian si Imeh dikatain mulu sama lo" Lanjutnya dengan masih terpingkal-pingkal.

Dion menghentikan tawanya. "Katanya kasian tapi ngetawain paling kenceng, geblek"

Marshall menyengir, "Gue cuman ketawa bukan ngatain kayak lo"

"Sama aja bego!" Timpal David yang sedari tadi diam tanpa ingin ikut mengobrol dengan kedua teman ajaib nya.

"Kalian." Ujar seorang gadis yang datang tiba tiba ke arah meja mereka.

"Eh Al, ada apa?" Tanya Marshall ramah.

Gadis bernama Aletta itu tersenyum. "Em, bentar lagi kan sekolah kita akan mengadakan porak. Tiap kelas diwajibkan untuk menghias kelas nya."

"Iya, lalu?" Tanya Dion kali ini.

"Gue kan bendahara, jadi gue yang bertugas buat membeli perlengkapannya. Ada yang mau anter gue ga disini?" Tanya Aletta hati hati. Takut akan cowok cowok ini tidak ada yang ingin menemani nya.

"Kalau ga ada, gue bisa minta antar sama yang lain" Ujar nya kembali saat tidak ada yang menyahutnya.

"Eh, bisa kok." Jawab Marshall cepat.

"Tapi, kayaknya sama Dion" Lanjutnya karena ia tidak membawa motor maupun mobil sebab disita oleh kedua orang tuanya.

Dion mengernyit. "Kok gue?"

"Lo tau sendiri bokap gue kalau gue salah langsung sita motor" Jawab Marshall.

"Tapi, gue ada acara habis ini" Ujar Dion seraya menatap Aletta. "Maaf ya al, gue ga bisa antar"

Aletta tersenyum. "Yaudah gapapa ko. Gue bisa minta sama yang lain."

"Yaudah sama gue Al" Ujar David datar tanpa melihat lawan bicaranya. Ia masih sibuk ber-chat ria dengan pacarnya.

"Eh iya Dav, makasih sebelummya mau direpotin" Ujat Aletta lega.

David mengangguk. "Buat kelas ini juga kan, harus saling bantu"

"Tumben lo Dav, lo ga lagi naksir sama Aletta kan?" Tanya Marshall dengan matanya yang menatap David.

"Heh nanti adek gue ngamuk kalau sampai tau!" Peringat Dion.

David tersenyum dipaksakan. "Gue mau bantu bukan mau mendekati. Nanti gue bilang ko sama Vamella." Jelasnya tak ingin urusan ini jadi makin repot.

****

"Mentang mentang udah balik, jadi berduaan terus" Cibir Vamella saat melihat Dion dan Karin yang baru saja sampai di depan kelas nya.

"Sirik." Ujar Dion tajam.

Vamella mencebikkan bibir nya. "Udah sana kalian yang katanya mau nge date."

"Jangan lupa donat j.co, pizza domino's, starbucks, sama mie ramen yang paling enak. Nitip" Ujar Vamella dengan pandangan berbinar.

"Lo mau ngerampok gue?" Dion menatap nya tajam.

"Ke adik sendiri juga, pelit." Vamella makin mencebikkan bibir nya.

"Iya nanti Dion belikan Mell" Ujar Karin membuat Vamella kembali menarik sudut bibir nya.

"Iya kakak ipar, gue tunggu mwah" Vamella mencubit pipi Karin ganas.

My Beloved Mind ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang