Vamella terus menelepon abangnya yang tak pulang dari kemarin. Ya, kenyataan ini memang mengejutkan. Vamella saja tidak bisa terima apalagi Dion yang bersangkutan. Kemana abangnya itu?
Ia menelepon Marshall, berharap Dion berada di rumah kakak kelas nya itu.
"Halo Mell, kenapa?"
"Shall, abang gue ada disitu ga?"
"Lah? Gue kan lagi di rumah Paman gue di Padang. Emang kenapa, lo ada masalah sama abang lo?" Tanya Marshall yang sedang mengasuh keponakannya.
Vamella menahan isak nya. "Bukan masalah sama gue doang Shall. Gue ga tau mesti mulai dari mana. Yaudah makasih ya"
"Eh."
Gadis itu mematikan sambungan teleponnya. Dan kini ia berpikir untuk menelepon David, yang kini statusnya adalah mantan pacar. Agak menyakitkan memang mengingat status tersebut sekarang.
Vamella menunggu beberapa detik hingga David menjawab teleponnya.
"Iya?"
"Sorry cuma mau nanya ada Dion ga disana?" Tanya Vamella dengan satu tarikan nafas. Mendengar suara David yang lembut itu semakin membuat dirinya tak tenang.
"Ga ada tuh. Kenapa?"
"Dia ga pulang dari kemarin. Di rumah lagi ada masalah. Sorry, lo bisa bantu cariin abang gue kan?" Pinta Vamella dengan penuh harap.
David yang tengah memikirkan Papa nya yang tak kunjung pulang itu sedikit tersentak. Masalah sebesar apa sampai membuat Dion minggat. Biasanya setiap ada masalah Dion pasti bisa menanganinya.
"Oh, iya gue bantu. Nanti gue kabarin lagi" Ujarnya.
Vamella bernafas lega, "Makasi.....Dav"
"Iyaa..."
"Mell"
"Kenapa?"
"Jangan nangis. Dion pasti baik baik aja"
"I-iyaa"
Sambungan telepon dimatikan oleh David. Vamella malah semakin terisak. Dion tidak mungkin baik baik saja.
"Vamella, udah ada kabar dari abangmu?" Tanya Carra yang baru saja masuk ke dalam kamar anaknya.
Ia menggeleng. "Mom! Abang Mella anak siapa? Kemana Nadeo? Kenapa Mommy susah jelasin ke aku"
"Aku pun kalau jadi Dion, aku bakal sakit hati banget. Selama ini hidup bukan sama orang tua kandung. Gatau keluarga kandung nya siapa. Dan itu juga kan yang dirasain Nadeo kalau memang dia masih ada. Hidup belasan tahun bukan sama keluarga kandung nya. Kenapa sih? Ada apa sama keluarga ini?" Vamella berapi api.
Carra menahan tangisnya. "Nak, susah buat Mommy jelasin."
"Iya karena selama ini kalian bohong sama aku dan Abang. Kalian yang ga pernah jujur. Ya, mungkin Dion akan mikir lebih baik dia selamanya ga tau tentang ini." Vamella memalingkan wajahnya.
"Mell! Kamu ga tau apa apa!"
"Ya aku memang ga tau apa apa. Makanya jelasin biar aku ngerti sama keadaan ini." Dia menjawab dengan air matanya yang terus mengalir.
Tiba tiba Raphael datang dengan tergesa. "Jangan pernah kamu cari tau tentang Nadeo. Dia bukan bagian dari keluarga ini lagi. Daddy minta sama kamu lupakan soal Nadeo"
"Dad! Mella bisa lupain tentang ini. Tapi Dion? Dia terlanjur tau bukan anak Dad sama Mom. Apa iya dia bisa semudah itu lupain ini semua?" Katanya dengan kepala menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Mind Reader
Teen Fiction"Coba baca pikiran aku sekarang Dav" David tersenyum tipis menanggapi gadis didepannya ini. Gadis yang berhasil membuat nya berubah, gadis yang selalu hadir menemaninya, gadis yang selalu ada untuk menyelesaikan apapun masalah dia. Dan gadis itu a...