Bahkan kamu tau, yang mana prioritas dan mana yang hanya dijadikan pilihan.
------
"Iya kan Rin, Col, Blackpink konser nanti Januari. Nonton ga nih?" Tanya Vamella seraya berjalan menuju parkiran sekolah bersama Karin, Nichole, David, Dion, Marshall dan Ned.
Mata Nichole berbinar. "Jelas lah Mel. Gue juga udah nabung dari kemarin kemarin"
Karin tersenyum lebar. "Harus lah pokoknya, kapan lagi gue ketemu sama kembaran gue sendiri?"
Vamella ingin muntah.
"Siapa yang ngizinin lo Mel?" Tanya Dion datar.
Vamella merenggut. "Ih bang, masa ga boleh?"
Dion menggeleng. "Gak boleh."
"Kenapa sih?"
"Si Dion takut nya ada bom panci kaya waktu di konser Ariana Mel" Jawab Marshall ngaco.
"Atau ga, dia takut kalah saing sama lo. Dia pengen dia yang nonton bukan lo. Makanya ajak ajak mel" Tambah Ned seraya menyengir.
Vamella mencebikkan bibir nya mendengar penuturan kedua manusia itu.
"Lah Di, boleh aja ngapa? Kalau lo ga bolehin dia berarti juga lo ngelarang gue? Gue ga suka. Lo mau putus?"
Dion terdiam menatap Karin tak percaya dengan mudah nya membawa kata putus.
"Selamat Mell, kayaknya lo dibolehin deh" Ujar Nichole melihat ekspresi dari Dion.
Vamella memeluk Karin. "Makasih kakak ipar paling baik kuu"
David yang sedari tadi hanya diam kini meraih ponsel nya dalam saku, mendengar suara telepon masuk.
"Hallo?" Ujar David.
Seketika semua terdiam menyimak David yang berbicara dengan seseorang di seberang sana.
"Keisha akan pindah ke Indonesia?" David menggigit bibir bawahnya.
"Yang bener lo Let, masa iya dia bakal sekolah disini"
Let? Aletta? Pikir Vamella.
"Entah ini kabar baik atau buruk bagi gue Let. Makasih,"
David memasukkan kembali ponsel nya di saku dan menatap heran semua mata tertuju padanya.
"Keisha bakal balik?"
"Keisha siapa?"
"Itu yang tadi nelpon siapa?"
"Lo kaya emak emak nanya anak nya"
"Gue emang emak nya, Dion"
"Serah lo Shall serah"
"Cepat nak, Keisha bakal balik? Wah ada peluang. Kiara ogah Keisha lanjut. "
"Ogeb."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Mind Reader
Jugendliteratur"Coba baca pikiran aku sekarang Dav" David tersenyum tipis menanggapi gadis didepannya ini. Gadis yang berhasil membuat nya berubah, gadis yang selalu hadir menemaninya, gadis yang selalu ada untuk menyelesaikan apapun masalah dia. Dan gadis itu a...