Thirty seven

61 13 6
                                    

Bolehkah aku jujur sebelum kamu pergi? Baik, aku tidak siap ditinggal.

***

Semakin sibuk, semakin jarang juga mereka bersama. Kadang hanya sekedar memerhatikan dari jauh lalu berjalan mundur enggan menyapa. Vamella terlanjur menerima luka, dan David seakan tak tahu apa yang terjadi.

Vamella sedih, melihat cowok yang ia cintai dikecup oleh gadis lain. Bahkan Dion, abangnya itu ikut membohongi dirinya.

"Dek, gue diancam" Ujar Dion beberapa waktu lalu.

"Apa sih bang? Lo takut sama cewek? Anjir ga nyangka gue. Udah deh, mulai sekarang lo fokus belajar buat UN. Ga usah ngomong ngomong dulu sama gue." Jawab nya.

Vamella memasuki kantin bersama Ned dan Leo.  Duduk di pojokan dan memesan jus jeruk serta spageti tiga porsi. Setelah kejadian itu, tepatnya dua minggu yang lalu, Vamella lebih sering menghabiskan waktu di sekolah dengan kedua cowok itu. Sementara Nichole, ia selalu bersama Gio. Teman lupa teman ketika punya pacar, Vamella pikir dirinya pun seperti itu. Biarkan saja, semua orang punya asmara nya masing masing. Jangan diganggu.

"Sianjir bangsat amat!" Pekik Leo seraya menatap tajam ponsel nya.

Vamella tersentak kaget. "Apaan sih lo Leo, keselek juga nih gue lama lama. Bikin kaget orang aja lo!"

"Apa lah yang bangsat bangsat" Ujar Ned sambil memakan spageti nya.

Leo menggeleng gelengkan kepalanya tak habis pikir. "Di grup sekolah lagi rame tentang David sama Keisha"

Vamella merebut ponsel milik Leo.

Aletta: Ada apaan nih gaes?
Renata: David kls 12 itu bukannya pacaran sama Vamella kls 10 kan?
Reza: Yoi
Renata: Tapi, liat deh. Gue ketemu David lagi pelukan sama Keisha. Keisha bukannya mantan David kan?
Aletta: Mms kaliii
Siska: Apaan tuh mms?
Aletta: Mantan masih sayang
Abil: Ih gatau malu banget si Keisha
Reza: Waduh rempong nih
Aletta: @Abil lahhh kan si Vamella yang rebut David dari Keisha. Pho sih emang
Marshall: @Aletta Eh woii, Vamella pacaran sama David waktu David udah putus kali. Gausah nyebar gosip yang engga engga!
Abil: Jadi ini yg salah siapa sih
Reza: Yaudah kali biarin aja. Urusan mereka ini.
Dion: Mau tau urusan orang aja
Siska: Nah tuh abang si cewe nya dateng
Aletta: Kenapa sih Shall? Emang bener kan Vamella yang genit duluan ke David.
Marshall: Sini lo ketemu sama gue. Beraninya di grup doang, buat apa?!
Dion: Dasar lo ya penyebar hoax
Aletta: Lo gausah so suci deh Di, lo juga malah bantu hubungan Keisha sama David kan? Bukan David sama adek lo
Keisha: Kalian apaan si_-
Keisha: Gue emang udah mantanan, tapi, gue sama David masih saling sayang kok
Marshall: Dusta lo Sha. Busuk ternyata
Dion: Liat pembalasan gue nanti
Keisha: Kok jadi gue yang disalahin? Kan emang Vamella yang ngambil David dari gue
Aletta: Nah kan bener

"Parah" Vamella tersenyum miris sambil menggeleng geleng kan kepalanya.

"Bales deh Mell, cepet. Mumpung lagi rame" Ujar Ned yang ikut membuka ponsel nya.

Vamella mengangguk. Ia mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya. Membuka aplikasi bewarna hijau.

Vamella: Kalian semuah sucih aku penuh dosah
Ned: Badasssss
Leo: Tuhan cipatin mulut buat ngomong di depan. Bukan di belakangg
Vamella: Nah mantap maaaalupppp
Aletta: Nah kan ganjen
Renata: Wah ga nyangka, padahal adik kelas loh
Vamella: Eh Leo, emang lo ngerasa gue ganjen?
Leo: Ya engga lah adikkuuu
Keisha: Tuh ceweknya datang. Tanyain aja gimana yang sebenernya
Aletta: Gimana tuuu
Vamella: Sumpah ga nyangka, orang orang kok jadi beda gini pas di grup. Kayak lebih woahh gitu. Yang baik jadi ga baik. Apa gue harus balikin keadaan gue juga?
Leo: Gimana Mell?
Vamella: Woaaa iya nihh aku tuh rebut David dari Keishaa. Soalnya aku masih sayanggg sama mantanku Davidddd.
Vamella:  Balik balikin aja. Entar juga nemu siapa yang rebut David dari siapa
Abil: Ku semakin bingung
David: Apus ni grup kalo bahas yang ga berguna
Vamella: Kabur ah

"Kok si David ga belain lo sih?" Tanya Leo heran.

Ned sudah geram sendiri. Dirinya merelakan perasaannya hanya ingin melihat Vamella bahagia. Namun apa? David malah menyakitinya.

"Bodo amat." Vamella meneguk jus jeruk nya sampai tandas.

"Mell, ikut gue!" David menarik Vamella untuk ikut dengannya secara tiba tiba. Vamella menuruti apa kata cowok tersebut. Ia dibawa ke belakang sekolah.

"Ngapain sihhhh?" Vamella menyentak sambil melepaskan tangannya. Ia menatap tajam mata David.

"Gue minta maaf udah ngecewain lo" David mengusap rambut Vamella. Gadis itu memasang wajah tak nyaman lalu menarik tangan David untuk tidak menyentuh rambut nya.

"Gue ga ada rasa sama Keisha, Mell. Lo harus percaya itu" David semakin gencar untuk menggenggam tangan Vamella.

Vamella tertawa. "Gimana bisa lo bilang kayak gitu? Padahal gue tau rasa lo ke Keisha itu sama sekali belum punah"

"Gue cape Dav. Gue wajar lo deket sama Keisha karena alasan lo satu satunya orang yang dia punya." Vamella menahan kalimat nya.

"Tapi, apa gue harus wajarin waktu dia bilang kalau gue yang rebut lo dari dia. Gue ketemu lo, lo udah putus kan?"

Dapat David lihat bagaimana sorot kecewa yang dipancarkan oleh gadisnya.

"Gue ngerti lo kecewa, Mell. Tapi, ga usah berlebihan gini dong. Selagi lo ga ngerasa itu semua" David semakin dalam menatap Vamella.

Vamella tertawa. "Ya gue berlebihan"

"Mell, gue ga anggap lo pemeran pengganti. Gue ingin lo untuk kemarin hari ini nanti besok selamanya" David mengusap kepala Vamella.

"Gue ga bisa tinggalin dia dalam keadaan nya yang rapuh. Dia pernah jadi bagian dari hidup gue. Lo harus ngerti itu, Mell"

Vamella diam saja ketika David berkali kali berhasil membaca pikirannya.

"Jangan menjauh, gue sayang lo" David menepuk bahu Vamella.

Gadis itu tersenyum sinis, "Sebenarnya yang menjauh itu gue atau lo?"

David mengendikkan bahu nya. "Kalau ada apa apa bilang Mell. Gue ga bisa mengerti lo tiap saat"

Vamella menghela nafas nya. "Ya udah, gue mau balik ke kelas"

David mempersilahkan Vamella berjalan meninggalkannya. "Gue minta maaf" Ia berteriak. Vamella membalikkan badannya kemudian mengangguk.

****


Maaf ya jarang update , seketika stuck sama cerita ini.

Terimakasih telah baca cerita MBMR

Ikuti terus kisah David dan Mella yaaa

Salam sayang,

W


My Beloved Mind ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang