Forty

81 8 1
                                    

David menghela nafasnya kasar. Seharusnya tidak begini, seharusnya ia berada di samping Vamella bukan Keisha. Ia tak tahu, tapi yang penting dia hanya istirahat. Bukan putus yang sebenarnya.

Mungkin Vamella sangat membencinya sekarang. Ya, ia mengakui dia salah mengambil keputusan. Lagipula dia akan menjalankan UNBK sekarang, dan ia harus memfokuskan dirinya.

Dia mengerjakan soal bahasa Indonesia dari berbagai sumber, kadang Keisha datang ke rumah nya untuk ikut belajar dan minta diajari.
Vamella benar benar memblok kontak dirinya,ia tidak bisa menghubungi gadis itu lagi. Sementara Dion, sama sibuk nya dan tak mungkin bisa dimintai keterangan atas Vamella. Toh, ini salah nya juga.

Selama UNBK, David berusaha untuk mengerjakannya dengan baik dan benar. Ia berusaha untuk tidak terus memikirkan Vamella.

Sementara gadis bernama Vamella itu sedang berdiam diri di rumah. Mengingat dirinya dengan David sedang break semakin mematahkan semangatnya untuk melakukan sesuatu. Ia hanya mengurung dirinya di kamar, uring uringan tidak jelas.

Vamella kecewa pada cowok itu, tapi dia benar benar rindu kepadanya. Ia rindu saat David memberikan kalung berliontin D, ia rindu saat menonton David bermain bola, ia rindu David yang selalu mengacak rambutnya, ia rindu semua yang ada pada diri David. Sungguh, Vamella rindu itu semua.

Gadis itu terus bertanya tanya, kapan masa break ini berakhir? Apakah David akan menyudahi masa ini? Atau David memang sengaja agar mereka putus yang sesungguhnya.

"Mell, tuh ada temen kamu" Carra mengetuk pintu kamar anaknya.

"Tunggu bentar"

Vamella mengucir rambutnya, lalu keluar dari kamar menuju ruang tamu. Ia tersenyum sekilas melihat Ned dan Nichole yang sedang menunggunya.

"Haiiii Mell," Sapa Nichole seraya memeluk Vamella. "Itu mata sembab gitu, pasti abis nangis ya?"

"Apaan? Engga, ini tuh gue kurang tidur" Alibi nya seraya duduk di tengah keduanya.

Ned meneguk es teh manisnya. Lalu memandang Vamella dengan sungguh. "Udah, ga usah terlalu mikirin dia"

"Iya Mell, mending kita jalan aja yuk" Ajak Nichole tak tega melihat temannya yang sedih tak karuan.

Vamella malah menangis. "Apa David pernah nanyain gue ke kalian?"

"Em, e-engga" Ujar Nichole sembari mengusap punggung Vamella. "Dia ga pernah hubungin gue"

"Kalau lo Ned? Kan lo sepupunya" Vamella semakin terisak.

Ned meneggakan duduknya. "Engga juga sih Mell. Tapi, yakin deh dia ga nanyain tentang lo pasti gara gara sibuk ujian. Untuk masa depannya, dan itu juga buat lo kan"

"Eh iya Mell, nanti The Grey manggung di perpisahan kelas 12" Ucap Ned mengalihkan.

"Pasti ada David"

"Iya pasti ada lah, sama semua kelas 12. Kayaknya bakal rame, soalnya sekolah kita bakal ngundang band terkenal gitu" Ujar Ned lagi.

"Ya udah ayok berangkat sekarang, nanti kemalaman. Kan besok udah mulai sekolah" Nichole bersuara. Keduanya mengangguk sebagai jawaban.

***

"Kelamaan libur jadi males sekolah nih" Keluh Vamella saat duduk di bangku nya.

Nichole mengangguk setuju. "Iya, mana sekarang upacara lagi. Rasanya pengen tiduran aja di rumah"

"Gue juga maunya begitu" Vamella menidurkan kepalanya di atas meja.

My Beloved Mind ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang