Hati bisa saja jatuh kepada siapapun, tanpa di duga. Cinta bisa saja tumbuh kapanpun, dengan siapa saja.
- Jika hati ku mengatakan nama mu, apa kau mengerti apa maksudnya?-
-Apa kau bisa mendengar tiap kali aku meneriakkan nama mu?-
----
Vamella berjalan menyusuri koridor yang tampak lenggang. Siswa-siswi sudah berhamburan keluar sekolah sejak bel pulang tadi.
Ia terpaksa harus pulang sendiri, karena Dion harus rapat OSIS di sekolah lain. Namun, cuaca di luar sedang hujan. Maka nya ia ingin mengunjungi satu ruangan di sekolah megah ini.
Vamella memutar knop pintu yang untungnya tidak di kunci. Ia masuk ke dalam dan mata nya tertuju pada gitar coklat yang ia yakini itu milik sekolah.
Dengan kepercayaan yang tinggi ia duduk di kursi ministage dengan memangku gitar yang tadi ia ambil. Vamella mulai memetik satu persatu senar gitar yang berbuah alunan musik yang indah.
I found myself dreaming
In silver and gold
Like a scene from a movie
That every broken heart knows
We were walking on moonlight
And you pulled me close
Split second and you disappeared
And then I was all aloneVamella tersenyum sekilas.
I woke up in tears
With you by my side
A breath of relief
And I realized
No, we're not promised tomorrowGadis itu terlalu mendalami menyanyikan lagu dari idola nya, Meghan Trainor, sampai-sampai ia tak menyadari kalau sedari tadi ada seorang cowok yang memerhatikan nya di ambang pintu.
So I'm gonna love you
Like I'm gonna lose you
I'm gonna hold you
Like I'm saying goodbye
Wherever we're standing
I won't take you for granted
'cause we'll never know when
When we'll run out of timeSo I'm gonna love you
Like I'm gonna lose you
I'm gonna love you
Like I'm gonna lose youCowok itu bertepuk tangan saat Vamella menyelesaikan nyanyi nya. Ia tersenyum sekilas lalu menghampiri gadis yang masih terdiam.
"Hai, suara lo bagus"
Vamella tersenyum saat menyadari bahwa cowok itu adalah sahabat Nichole yang ia temui di kantin tempo hari.
"Eh lo Ned, thank" Ujarnya sambil menaruh gitar ke tempat nya kembali.
"Kenapa belom pulang Mel?" Ned bertanya seraya duduk di sebelah kursi yang di duduki Vamella.
"Tadi kan ujan, jadi gue mampir kesini dulu" Jawab Vamella seraya menatap Ned yang mengangguk angguk.
"Kok lo gak pulang bareng Nichole?" Tanya Vamella yang memalingkan wajahnya kemana saja asal tidak memandangi cowok yang berkulit putih itu.
Ned menghela nafasnya. "Dia dianter Gio, biasa lah ya orang lagi pdkt suka lupa sama sahabatnya"
Vamella merekahkan senyum nya. 'Gila tuh anak, baru minggu kemarin ngegebet tapi udah pulang bareng aja, wk'
"Seriously? Lah gila" Ujarnya tak percaya membuat Ned memandang nya dengan terheran-heran.
"Lo naksir Gio? Si ketos songong itu?" Ujar Ned. Vamella melongo mendengarnya, bagaimana mungkin ia bisa menyukai seseorang yang di cintai sahabatnya sendiri.
"Heh sotau lo, enggaklah. Mana mungkin gue nikung sahabat gue sendiri." Jawab Vamella sembari berdiri lalu merapihkan rok nya.
"Terus lo suka sama siapa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/114450477-288-k350167.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Mind Reader
Teen Fiction"Coba baca pikiran aku sekarang Dav" David tersenyum tipis menanggapi gadis didepannya ini. Gadis yang berhasil membuat nya berubah, gadis yang selalu hadir menemaninya, gadis yang selalu ada untuk menyelesaikan apapun masalah dia. Dan gadis itu a...