Selamat membaca My Beloved Mind Reader.
David Assensio
***
"Dav ih diam mulu. Harus gue terus emang yang ngomong duluan?" Tanya Vamella seraya menghentakkan kakinya saat berjalan menuju luar rumah nya.
Hari ini mereka berencana untuk menonton film bioskop di salah satu mall. Kedua orang tua Vamella sedang berada di luar kota mengurusi bisnis. Dan Dion, orang itu masih dengan tidur cantik nya di kamar.
"Iya maaf. Gue gugup bareng orang cantik" Jawab David tersenyum.
Vamella memutar bola matanya. "Halah, masa udah jadi pacar terus gugup."
"Gugup wajar Mella. Kan ada perasaan" David merangkul Vamella dan menggiringnya ke arah mobilnya.
"Jangan suka marah. Masuk" David menyentil dahi Vamella pelan, gadis itu hanya mendelikkan matanya lalu masuk ke dalam mobil David.
"Davdav, sebelum nonton kita makan ramen dulu yaa" Pinta Vamella ketika mereka sudah berada dalam perjalanan.
David mengangguk sambil tersenyum.
"Tapi, aku lapar kayaknya kita tambah makan spageti dulu ya." Pinta Vamella lagi.
Lagi lagi David mengangguk sambil tersenyum."Sesudah nya pasti lapar lagi, mampir ke richeese yaa."
David hanya mengangguk.
"Pulang nya beli martabak keju buat di rumah pasti lapar lagi."
"Untuk malam nya pasti lapar lagi beli aja donat j.co"
David menoleh ke samping nya sebentar. "Mell, kita sampai aja belum."
"Rakus." Ujar David lagi.
Vamella mendengus. "Biarin rakus juga, sehat dan bahagia."
"Bahagia sama gue?" Tanya David.
"Emang lo pikir sama siapa lagi? Pa Iwan? Ya lo lah" Jawab Vamella emosi.
David terkekeh. "Gue juga bahagia."
"Eh Dav, lo utang cerita loh sama gue." Ujar Vamella mengingat perkataan David yang katanya akan menceritakan sesuatu tentang keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Mind Reader
Подростковая литература"Coba baca pikiran aku sekarang Dav" David tersenyum tipis menanggapi gadis didepannya ini. Gadis yang berhasil membuat nya berubah, gadis yang selalu hadir menemaninya, gadis yang selalu ada untuk menyelesaikan apapun masalah dia. Dan gadis itu a...