Sesuatu mengusik pikirannya saat ini, sejak semalam ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kemarin sore Anin pergi ke sebuah mall,berniat untuk ke toko buku namun langkahnya terhenti ketika ia melewati restoran. Ia melihat Satya bersama seorang wanita cantik sedang duduk berdua. Sesekali wanita itu menatap Satya penuh binar,Anin tahu itu karna ia wanita dan sangat mengerti apa yang wanita itu rasakan dengan tatapannya. Mereka Layaknya sepanjang kekasih yang sedang menghabiskan waktu berdua dihari libur.
Lo bohong Sat
Benak Anin berteriak, dadanya terasa sesak tak berkesudahan. Matanya terasa panas menahan tangisan. Sebelum air mata itu jatuh Anin membalikan badan meninggalkan restoran. Anin memutuskan untuk pulang tidak jadi ke toko buku.
Pagi sekali Satya mengirim pesan dan memberitahu bahwa ia akan latihan basket. Anin memang tidak mengerti kenapa Satya mengirim itu kepadanya, padahal Anin sendiri tidak bertanya kemana Satya dihari libur. Dan melihatnya berdua bersama Wanita itu menjadi sebuah kebohongan bagi Anin. Satya sudah membohonginya.
Dengan langkah gontainya Anin melangkahkan kaki menuju pintu utama, pagi ini Amira tidak ada dirumah karna harus pergi kebandara sejak subuh tadi. Anin tidak napsu untuk sarapan pagi ini.
Anin terdiam ditempat, dadanya tiba-tiba terasa sesak ketika melihat Satya menjemputnya, melihat senyum Satya yang pagi ini terasa menyakiti bagi Anin. Tidak seharusnya Anin seperti ini, toh dirinya memang siapanya Satya?
Anin melangkahkan kakinya menuju Satya, tepat dihadapan Satya "lo ngapain pagi-pagi kesini?" tanya Anin.
"lo sakit?" tanya Satya dengan nada khawatir, melihat Anin tidak seperti biasanya. Wajahnya pucat dan ada raut kesedihan...?
Anin menggeleng lalu tersenyum yang sangat terlihat dipaksakan. Wajahnya bahkan kaku karna menahan tangisan—lagi. "gue bisa naik taksi sendiri Sat" ucapnya.
Satya menggenggam tangan Anin, terasa hangat bagi Anin. "sejak awal gue jemput lo, gue udah janji sama Bunda buat jaga lo" ucap Satya dengan lembut. "cepet nanti kita telat" lanjutnya.
Jika tidak ditahan Anin yakin ia pasti sudah nangis kejer. Duduk dibelakang Satya malah membuat Anin mengingat kejadian kemarin. Anin tidak ingin merusak semuanya, jika Satya sudah memiliki kekasih, Satya bisa tinggalin Anin saat ini juga.
Kali ini Satya menuruti kemauan Anin, menuruni Anin didepan sekolah. Anin tidak ingin menjadi bahan omongan siswa siswi disini. Untunglah pagi ini Satya sedang berbaik hati menuruti kemauan Anin.
Selesai upacara hari ini semua murid tidak langsung ke kelas masing-masing melainkan malah berkeliaran, karna pagi ini para guru sedang mengadakan rapat mendadak. Ada yang memilih berdiam dipinggir lapangan,kekantin ada juga yang ke perpustakaan. Adinda pergi sejak tadi karna ada yang perlu dibicarakan dengan tim basket. Jadi sekarang Anin hanya berjalan sendiri dikoridor sekolah.
Baru hendak memasuki kelas, tangannya tiba-tiba ditarik seseorang. Anin membalikan badannya.
"lo bisa ke UKS sekarang, ditunggu Nabila" ucap Dinar.
"sekarang banget ka?" tanya Anin.
Dinar mengangguk. "ayo" Ucapnya seraya berjalan mengikuti Dinar.
Sesampainya di UKS, sudah ada beberapa orang yang sedang duduk membentuk lingkaran.
"assalamualaikum" salam Dinar ketika memasuki pintu UKS, dan benar mereka—anak pmr, sudah berkumpul di UKS.
"Nabila mana?" tanya Dinar kepada seseorang yang tidak Anin kenal itu.
"kekantor sebentar"
"assalamualaikum" ucap lembut seseorang dibelakang Anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEJA'VU [TAMAT]
Novela Juvenil[FOLLOW DULU AKUNKU, BARU BACA CERITANYA] [TAMAT] Bagi Satya jatuh cinta itu sulit, bahkan siswi disekolahnya ia abaikan gitu saja, namun seketika semua itu berubah ketika ia bertemu dengan gadis polos ditaman belakang sekolah. Dan bodohnya ia malah...