Kalau tau akan seperti ini lebih baik Satya tidur saja sejak siang tadi, malas juga harus selalu diganggu oleh Nabila. Lagi-lagi Nabila datang, merayu Susan agar bisa pergi bersama Satya untuk hadir keacara panggung musik disekolahnya. Semacam acara pentas seni yang dijadikan akhir dari acara penutupan turnamen. Katanya ada berbagai penyanyi yang akan mengisi acara.
"cepet dong Nabilanya udah nunggu" ucap Susan dari balik pintu.
Satya mengacak-acak rambutnya frustasi. Padahal hari ini ia sudah niat untuk menjemput Anin, agar mereka bisa datang bersama.
Dengan langkah gontai Satya berjalan membuka pintu. Hari ini Satya memakai baju pollo abu, celana levis hitam, sepatu putih dan jaket berwarna hitam yang ia taruh di bahunya.
"gantengnya anak mama" puji Susan setelah mendapati Satya didepannya.
"cepet berangkat Nabila udah nunggu dari tadi" lanjutnya.Satya benar-benar buntu, mau menolak juga gabisa tapi dia juga gamau pergi Bersama Nabila.
Satya berjalan, lalu mengeluarkan ponselnya. Mencari nama seseorang yang bisa diajak kerja sama. Terlihat nama Adam yang tertera paling atas.
Satya : gue jemput lo dirumah sekarang!
Tak lama ponselnya bergetar.
Adam : apa-apaan nih? Lo mau ganggu gue sama Sherina?
Satya : pokoknya gue jemput!!!
Disisi lain Adam sudah mendumal sendiri, rencana malam minggunya bersama Sherina hancur begitu saja karna Satya. Emang dasar temannya satu itu kadang suka egois, kadang kemauannya harus dituruti tanpa lihat dulu situasi dan kondisi.
"hai Sat" sapa Nabila seperti biasa. Satya hanya berdiri tak jauh dari tempat Nabila duduk sekarang, meliriknya dengan ogah-ogahan. "berangkat sekarang?" tanyanya. Lalu Nabila beranjak dari duduknya, mengikuti Satya yang sudah jalan didepannya.
"kok gak dibukain pintu mobilnya" ucap Nabila.
Satya benar-benar malas untuk menanggapi apapun yang Nabila katakan. Ucapannya selalu terdengar berlebihan dan Satya tidak suka itu.
Dan lagipula Nabila bisa buka pintu mobil sendiri.
Didalam mobil Satya diam saja, padahal sedari tadi Nabila bawel berbicara kesana-kesini. Hal yang tak penting dibicarakan, mulai dari hobi dia, kegiatan dia disekolah, kesibukan dia. Yang padahal Satya tidak mau tau sama sekali.
"kata Sarah lo lagi deket sama cewek" ucap Nabila. "apa cewek itu Anin?" lanjutnya.
Satya mendengus sebal, kalau ada baju atau batu yang bisa menyumpal mulut bawel Nabila mungkin sejak tadi Satya sudah mengambilnya untuk menutup mulut Nabila. Tapi sayang tidak ada. "iya" ucapnya singkat.
"apasi istimewanya Anin sampe lo lupa sama gue?"
Satya diam sejenak, lalu menatap tajam Nabila. "Anin ga egois kaya lo" ucapnya.
Nabila yang mendengar itu semua langsung bungkam. Hatinya terasa seperti ditikam benda tajam. Sakit dan sesak tak berkesudahan.
"apa kesalahan gue gak bisa dimaafin?"
Satya diam

KAMU SEDANG MEMBACA
DEJA'VU [TAMAT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU AKUNKU, BARU BACA CERITANYA] [TAMAT] Bagi Satya jatuh cinta itu sulit, bahkan siswi disekolahnya ia abaikan gitu saja, namun seketika semua itu berubah ketika ia bertemu dengan gadis polos ditaman belakang sekolah. Dan bodohnya ia malah...