Anin sudah kembali lagi kesekolah setelah dua hari tidak masuk karna sakit. Ya walaupun hanya demam biasa, tapi Anin memilih untuk tidak masuk sekolah sampai ia benar-benar pulih dan sekarang kesehatannya sudah pulih, tidak pusing dan tidak demam.
Hari ini semua panitia acara turnamen yang akan diadakan oleh osis Readville School tengah sibuk mempersiapkan segala macam persiapan. Begitu juga dengan anak eskul yang nantinya akan mengikuti turnamen tersebut, sebagai tuan rumah para anak eskul tidak ingin mengecewakan, mereka ingin menang dan membawa piala.
Dilapangan utama ada anak futsal yang sedang berlatih, dan di lapangan indoor ada Anak basket yang latihan juga. Ruang vocal juga sama ada tim paduan suara yang sedang berlatih, ada juga yang sedang latihan membaca puisi dan melukis untuk persiapan besok.
Berbagai macam spanduk sudah dipasangan dipinggir lapangan. Berbagai sponsor ikut bergabung untuk memeriahkan acara ini.
Anin sedang berjalan menuju UKS, baru masuk sekolah tapi sudah akan disibukkan dengan berbagai macam hal. Dan puncaknya besok ketika Anin dan anak PMR lainnya menjadi tim medis.
Anin mengetuk pintu uks sekali "assalamualaikum" ucapnya.
"waalaikumsalam" ucap semua orang yang sudah berkumpul didalam uks. Ada Medi,Nina,Tasya dan lainnya lagi. Tapi Anin tidak melihat ada Nabila disana.
"oiya Nin, kata Nabila lo disuruh kelapangan basket" ucap Tasya.
"lho, kenapa gak kumpul disini aja?" tanya Anin.
"Gatau deh, Nabila cuma minta lo dateng kesana" lanjut Tasya. Lalu ia memasukan setiap peralatan kedalam kotak P3K.
Anin lalu beranjak dari ruang uks, menuju lapangan basket yang dimaksud Nabila. Mengingat sesuatu, tiba-tiba saja Anin memberhentikan langkahnya. Ada Satya dong nanti, ucapnya. Ia malah ragu sekarang untuk melangkah lagi atau tidak, Anin hanya takut kalau ada kejadian yang tidak ia inginkan seperti kemarin.
Tapi Anin mengurungkan niatnya itu, untuk apa juga ia takut, toh Satya bilang mereka tidak ada apa-apa. Walaupun Anin sama sekali belum mempercayainya. Karna tau sendiri kalau Satya gak pernah ngomong serius,banyak bercanda.
Anin sampai didepan pintu masuk lapangan basket. Dari depan sini saja ia sudah bisa Melihat Satya dan tim basket lainnya sedang melakukan pemanasan. Ada Adinda juga disana sedang menatapnya sambil melambaikan tangannya, membuat orang-orang disana ikut menatap Anin. Lalu Anin langsung melangkah ketika Satya menatapnya, ia malah berlalu memutuskan tatapan itu, berjalan menuju Nabila yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.
"hai" Sapaan Anin ketika sudah sampai Disamping Nabila, tanpa disuruh ia langsung saja duduk disamping Nabila.
"syukur deh lo udah sembuh" ucap Nabila seraya tersenyum "gue takut banget tim pmr kekurangan orang" lanjutnya.
"lo juga udah sehat kan?" tanya Anin.
"lo kok tau kalo gue sakit, perasaan gue gak bilang deh di grup" ucap Nabila.
Anin terkejut, bodoh juga mengatakan itu, karna Anin tau Nabila sakit dari Adinda dan Dinar. "kenapa ga ketemuan diruang Pmr aja si Bil" ucap Anin mengalihkan pembicaraan.
Nabila mengedikan bahunya, mengacuhkan soal tahunya Anin tentang dirinya yang sakit. "gue mau kenalin lo sama Satya" ucap Nabila.
Mulut Anin terbuka sedikit membentuk huruf 'O', kenapa Nabila senang banget membuat Anin kaget, rasanya setiap apa yang diucapkan Nabila membuat Anin kaget. Tanpa sepengetahuan Nabila, Anin mengalihkan pandangannya, sekarang ia sedang menatap Satya yang sudah mulai berlatih. Kadang Satya juga menatapnya, namun Anin malah membuang muka, ia tidak ingin Nabila menyadari hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEJA'VU [TAMAT]
Teenfikce[FOLLOW DULU AKUNKU, BARU BACA CERITANYA] [TAMAT] Bagi Satya jatuh cinta itu sulit, bahkan siswi disekolahnya ia abaikan gitu saja, namun seketika semua itu berubah ketika ia bertemu dengan gadis polos ditaman belakang sekolah. Dan bodohnya ia malah...