Anin

417 33 2
                                    


Siang ini Anin kedatangan tamu, padahal Anin sedang tidur-tiduran dikasur sambil melihat sosial media, sambil menunggu pesan dari Satya. Tamu itu siapa lagi kalau bukan Bima. Bima tiba-tiba datang, membawa buku dan bilang mau belajar. Padahal niat Anin ia ingin tidur siang ini, cape dan ngantuk karna semalaman tidak bisa tidur, karna kemarin ia lari-larian dilorong sekolah gara-gara Satya.

Namun hari ini rencananya gagal, Anin juga tidak mengerti kenapa Bima bisa datang begitu saja tanpa memberi kabar terlebih dahulu, padahal kalau Bima sempat memberi pesan atau telfon, Anin akan bikin alasan agar tidak belajar bersama dirumahnya seperti ini.

Ia hanya tidak ingin Bima menganggap Anin membuka pintu hatinya karna telat menerima Bima ada disampingnya. Tidak sama sekali, karna Anin malah tidak ingin itu semua terjadi. Bahkan kalau bisa ia mau menghindar saja dari Bima.

"lo semalem kemana? Ditelfon kok gak diangkat" tanya Bima.

Anin memang sengaja menonaktifkan ponselnya, agar Bima tidak menelfonnya ketika bersama Bima.

"sibuk ya?" tanyanya lagi.

Anin hanya tersenyum menjawabnya, memang apalagi yang perlu Anin jawab. Karna dia memang sibuk, sibuk dengan Satya dan perasaannya.

"kemaren gue liat lo sama Satya" ucap Bima lagi. "pantes gak mau gue ajak bareng" lanjutnya.

Bima jadi super bawel hari ini, dan Anin sebal dengan itu. Biasanya Bima memang bawel tapi ini lebih bawel dari biasanya.

"dipaksa Adinda ikut" ucap Anin, ia membuka buku Biologi. Membaca setiap kata demi kata yang padahal tidak ada yang masuk keotaknya.

"kalian pacaran?" tanya Bima lagi.

Anin meletakan buku itu begitu saja diatas meja, sedikit mengebraknya namun tidak terlalu terbaca oleh Bima. "ini mau wawancara gue atau kerjain tugas?" tanya Anin menohok.

"iya iya maaf, kerjain tugas dong" ucap Bima.

Lalu keduanya saling diam membaca, kadang sedikit berdiskusi. Padahal tugas ini bisa dikerjakan disekolah karna tidak terlalu berat. Mereka hanya perlu mencari materi untuk pelajaran Biologi besok dan dipraktekan pada tanaman. Hanya itu saja, tapi Bima selalu meminta untuk kerja kelompok seperti ini.

"ini minuman sama cemilannya dimakanan" ucap Amira seraya membawa nampan berisi dua gelas minuman segar dan beberapa cemilan. Lalu Bima tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

"muka kamu kenapa ditekuk aja, senyum atuh" ucap Amira seraya mencubit pipi Anin sekilas.

*

Kalau Satya bisa punya mantra yang dapat menghilangkan dirinya saat ini mungkin akan dilakukan. Sedari tadi pagi Susan sudah sepuluh kali mengetuk pintu kamar Satya, namun tidak ada jawaban dari dalam.

Lihatlah apa yang Satya lakukan siang ini, mengunci pintu kamarnya. Memasang earphone agar tidak mendengar apapun. Sengaja memang, karna diluar ada Nabila.

Terlihat menyeleneh memang, dia membohongi Susan dengan pura-pura tidur.

Susan hari ini terlihat sibuk, pagi-pagi tadi ia sudah belanja untuk acara malam nanti, seperti acara kecil-kecilan bersama keluarga. Acara yang dibuat untuk merayakan ulang tahun Satria—papah Satya. Dan lihatlah Nabila pagi-pagi juga sudah datang, membantu Susan ini dan itu. Nabila memang senang mengambil hati Susan, tidak aneh kalau Susan sangat sayang kepadanya.

Tiba-tiba saja ponselnya bergetar, dari setadi dia bersama Sarah bercakap lewat pesan diponsel, padahal kamar Sarah tepat berada didepan kamar Satya. Namun karna Satya tidak mau keluar jadilah meraka hanya chat-an seperti ini.

DEJA'VU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang