Cerita ini sudah tamat pada Juli, 2018. Kemudian aku unpublish di tahun 2021 untuk aku revisi kembali karena sadar banget banyak yang masih harus diperbaiki.
Kuharap untuk kalian para pembaca lama agar tidak memberikan komentar yang mengandung spoiler, ya!
Buat kalian para pembaca baru aku ucapkan selamat datang di Ketika yang Hilang Kembali! Semoga cerita ini bisa menghibur kalian.
SELAMAT MEMBACA
■■■Seorang gadis memasuki lingkungan sekolah dengan wajah datar. Sebuah earphone terpasang manis di telinganya. Pandangannya lurus kedepan, tak menghiraukan pandangan beberapa murid lelaki yang sudah datang. Langkahnya ia bawa ke ruang kelas yang bertuliskan XI IPA 1. Tempat duduknya berada di barisan ke dua sudut kiri yang menghadap langsung ke arah jendela. Segera gadis itu mendudukan dirinya, bersandar di bangku dengan mata tertutup.
"Halo, Nan."
Sebuah suara yang berasal dari depan samar-samar terdengar menembus earphonenya. Gadis itu membuka mata tak minat, setelah melihat sosok yang berada di depannya, ia kembali menutup mata. Merasa tidak diacuhkan, sontak saja orang itu mengambil paksa earphone yang dikenakan oleh gadis tersebut. Gadis itu membuka kembali matanya, menatap kesal kepada sosok yang kini menyeringai penuh kemenangan, dan itu berhasil membuat gadis itu berdecak.
"Good morning, Nan," sapa orang itu tak berdosa.
"Hm."
Gumaman tak jelas yang ia terima membuat sosok itu kembali menyapa, kini volume suaranya lebih meningkat. "Good morning, Nanzia."
Nanzia, nama gadis itu, berdecak kesal. "Pagi."
"Dengan nama gue juga dong," bujuk sosok itu dengan nada memohon.
"Pagi, Ilham."
●●●
Pelajaran hari ini diawali dengan Sastra dan Bahasa. Nanzia mendengarkan penjelasan dari sang guru tanpa minat. Pelajaran Sastra adalah pelajaran yang sangat membosankan menurutnya. Gadis itu bangkit dari tempat duduk, hal yang membuat perhatian sang guru teralih padanya.
"Ada perlu apa, Nanzia Violina?"
Nanzia berjalan santai ke depan, setelah berdiri tepat dihadapan sang guru ia bersuara, "Toilet." Sangat singkat, tetapi bagi Nanzia itu sudah sangat jelas.
●●●
Nanzia Violina Pramono.
Anak tunggal dari pengusaha kaya raya. Siapa yang tidak mengenal keluarga Pramono?
Pramono, sebuah keluarga yang memiliki perusahaan besar yang terkenal di dunia media dan penyiaran, pemilik apartemen, rumah sakit, dan sekolah. Juga memonopoli pusat pertambangan dan menjadi salah satu perusahaan penghasil perhiasan terbesar di dunia.
Nanzia, gadis cantik, berprestasi, tetapi memiliki tingkat kecuekan yang sangat tinggi. Karena kadar kecuekan dan sikap tidak pedulinya itu membuat para cowok-cowok di sekolah tergila-gila padanya.
Jangan salah, Nanzia adalah the most wanted girl di sekolahnya. Akibat kecantikan, kekayaan dan kejeniusan otaknya membuat ia digilai oleh banyak pria. Bahkan tak jarang, anak-anak perempuan juga mengidolakannya. Bagi mereka, laki-laki bersikap dingin itu hal biasa, tetapi jika perempuan dingin, cuek, tak peduli, masa bodoh, irit bicara, jarang menunjukkan ekspresi, itu baru luar biasa.
Namun, satu hal yang harus kalian tahu. Nanzia memiliki satu prinsip yang harus kalian ingat.
"Jangan pernah ngusik ketenangan gue!"
Nanzia adalah tipikal cewek cuek. Namun, ingat. Jangan pernah mengusik ketenangannya. Biarkan Nanzia dalam zona tenangnya. Karena, sekali terusik, maka berhati-hatilah. Nanzia bukan orang yang akan dengan murah hatinya membiarkan orang yang sudah mengusiknya akan tenang.
Bukan. Nanzia adalah orangyang berbahaya.
■■■
To be continue~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Yang Hilang Kembali✓
Teen FictionCover by @jelyjeara_ ----- Bagaimana jadinya jika ternyata kamu memiliki seseorang yang selama ini tidak pernah kamu ketahui keberadaannya? Bagaimana jadinya jika ternyata dia adalah separuh dari jiwamu yang selama ini hilang? Bagaimana jadinya jika...