Hai, hai!
Terima kasih buat kalian yang sudah menemani KYHK hingga akhir. Aku cinta kalian.
Ini dia snack ringan dari aku. Semoga suka.
Seperti biasa, jangan lupa vote, komen, dan tandai jika ada typo-nya, ya. Sampai jumpa di ceritaku yang lain.
SELAMAT MEMBACA
■■■"Mom! Lihat Nial! Dia membongkar isi lemariku!!"
Suara nyaring dari lantai dua membuat seorang wanita dewasa menghela napas lelah. Ini masih pagi tetapi rumahnya sudah sangat ribut dengan suara berisik anak-anaknya. Untunglah ini weekend, maka dia tidak harus membalas teriakan anaknya itu untuk menyuruh mereka segera bersiap ke sekolah.
"Oh tidak! Nial! Apa yang kamu lakukan dengan barang-barangku?"
Sekali lagi terdengar suara cerempeng khas anak perempuan yang diikuti oleh langkah kaki cepat.
"Mom! Nial membongkar isi lemariku! Lihat ini, tempat pensilku rusak karena ulah nakalnya!"
Wanita itu, Nanzia mematikan kompor dan berbalik melihat anak perempuannya yang saat ini memasang wajah kesal, tak lupa dengan tempat pensilnya yang rusak.
"Nial, apa yang kau lakukan di kamar Chelsea?" Nanzia memasang wajah datar khasnya sambil menatap tajam ke arah Nial yang kini berdecak kesal.
"Aku tidak melakukan apapun!" jawab Nial yang malah membuat Chelsea melotot tak terima.
"Tidak melakukan apapun katamu?" tanya Chelsea sembari mendengkus tak percaya. "Lihat bagaimana kondisi kamarku yang berantakan sekarang dan ini, tempat pensilku rusak akibat tingkahmu yang mengobrak-abrik isi kamarku!" Wajah Chelsea memerah karena marah.
"Ayolah, Boy. Katakan apa alasanmu melakukan itu?" Suara Nanzia sedikit rendah dari yang tadi walau nada intimidasinya malah makin terasa.
"DVD-ku hilang dan boleh jadi itu ada di kamar Chelsea," kata Nila akhirnya mengaku. "Aku ingat dia pernah mengatakan bahwa dia ingin meminjamnya tapi aku tidak mengizinkannya. Aku yakin dia mencurinya dariku!" Tatapan menuduh jelas-jelas Nial layangkan kepada Chelsea yang saat ini menganga kaget akan tuduhan itu.
"What? Aku tidak melakukannya! Jangan menuduhku sembarangan!" Chelsea melayangkan protes tak terima.
"Tidak ada pencuri yang mau mengaku! Aku yakin kamu menyembunyikannya!" Nial tetap bersikukuh pada pendiriannya.
"Aku tidak melakukannya!" Mata Chelsea mulai memanas. Tidak terima ketika Nial terang-terangan menunduhnya di depan Mommy-nya sendiri.
"Nial, kamu menuduh kembaranmu sendiri. Tidakkah kau melihat dia akan menangis?"
Suara bariton khas orang dewasa terdengar dari belakang Nial hingga membuat anak itu menoleh. Di sanalah Fajar berdiri sambil menyeringai.
"No Dad! Aku tidak menuduhnya, dia benar-benar mencurinya!" Nial tetap bersikeras pada argumennya.
Chelsea menggeleng. Membantah ucapan saudara kembarnya. "No Dad! I don't!" ujarnya membela diri. "Aku tidak pernah mencurinya! Mungkin itu akibat kamu yang terlalu pelit pada adikmu sendiri! Lihat, Tuhan mengambilnya darimu!" Chelsea menatap Nial penuh percaya diri.
Nanzia menghela napas melihat kedua anak kembaranya ini benar-benar keras kepala dan tidak mau mengalah. Persis seperti Daddy mereka.
Oh Zia, apakah kamu lupa jika kamu juga sama keras kepalanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Yang Hilang Kembali✓
Teen FictionCover by @jelyjeara_ ----- Bagaimana jadinya jika ternyata kamu memiliki seseorang yang selama ini tidak pernah kamu ketahui keberadaannya? Bagaimana jadinya jika ternyata dia adalah separuh dari jiwamu yang selama ini hilang? Bagaimana jadinya jika...