34. Keterlibatan Hendra

8.6K 564 3
                                    

Hai, hai!

Aku kembali.

Seperti biasa, jangan lupa vote, komen, dan tandai typo, ya!

SELAMAT MEMBACA
■■■

Hendra menatap heran kepada anaknya yang kini berada di kantornya. Hendra tahu bahwa ini masih jam sekolah, lagi pula ini bahkan belum masuk waktu makan siang.

"Ada apa, Sayang? Tumben datang ke kantor."

Nanzia hanya duduk di hadapan papanya sedikit tersentak. Ah, wajar jika kini Hendra menatapnya penuh tanda tanya. Nanzia jarang datang ke kantor, gadis ini lebih memilih menghabiskan waktu dengan samsak atau ring basket.

"Iseng."

Hendra tertawa mendengar jawaban anaknya itu. "Papa tahu kamu tidak akan melakukan hal yang merepotkan hanya untuk iseng. Maka katakanlah apa yang kamu butuhkan?"

Nanzia menghela napas mendengar penuturan papanya itu. "Bagaimana jika aku katakan kalau aku membutuhkan sesuatu dengan kekuasaan Papa?" tanya gadis itu.

"Akan kamu dapatkan," jawab Hendra santai.

Anaknya ini memang tidak pernah menggunakan kekuasaannya. Bisa dibilang ini kali pertama Nanzia meminta sesuatu yang membutuhkan kekuasaan dari papanya.

Nanzia bukan tipikal anak yang seperti itu. Hendra menyadari jika ini sesuatu telah terjadi.

"Ini kali pertama kamu meminta sesuatu langsung ke Papa. Ada apa?"

Nanzia menyerahkan flashdisk ke papanya itu.

"Apa ini?" tanya Hendra menyelidik.

"Itu adalah rekaman CCTV. Papa lihat sendiri," jawab Nanzia.

Dengan segera Hendra menghubungkan flashdisk tersebut dengan laptopnya untuk apa yang ada dimaksud oleh anaknya.

Betapa terkejutnya ia melihat bagaimana gadis kesayangannya di perlakukan seperti itu. Terlebih ada tiga orang laki-laki yang Hendra tahu pasti akan memperkosa putrinya. Untung saja Hendra mengizinkan Nanzia mengikuti latihan-latihan bela diri, maka hal itu berguna untuk Nanzia melindungi dirinya.

"Siapa mereka ini? Dan bagaiman bisa mereka melakukan hal ini kepada putri papa?" tanya Hendra setelah melihat tayangan itu.

"Ku dengar Perusahan Wiston akan menjalin kerja sama dengan Perusahan kita." Bukannya menjawab, Nanzia malah melayangkan pernyataan ke papanya.

Hendra mengangguk sebelum menjawab, "Benar, dan ada apa kamu bertanya seperti itu?"

"Apa yang akan perusahan kita dapatkan jika kita memutuskan kerja sama itu? Apakah berdampak buruk untuk perusahaan kita?" tanya Nanzia lagi.

"Jika kita melanjutkan kerja sama itu maka kita akan memperoleh keuntungan besar. Selain itu, Perusahaan Wiston menawarkan model-model kepada kita yang tentu saja akan menambah keuntungan kita selain keuntungan pokok yang didapat dari kerja sama perusahaaan," jelas Hendra. "Jika kita memutuskan kerja sama dengan mereka kita akan kehilangan keuntungan itu walau memang tidak berdampak buruk pada perusahan. Hanya saja dampaknya akan lebih besar ke Perusahaan Wiston."

"Jelaskan padaku!"

Hendra mencondongkan tubuhnya sebelum menjelaskan. "Perusahaan Wiston mengalami beberapa permasalahan hingga mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan kita. Mengingat Wiston bersahabat baik dengan keluarga Hermawan maka Papa tidak masalah dengan kerja sama ini. Selain itu keuntungan yang kita dapatkan cukup besar. Jika Papa memutuskan kerja sama ini maka tentu saja Wiston akan mengalami kebangkrutan. Karena Pramono pasti akan menarik semua suntikan dana yang kita berikan ke perusahaan itu."

Ketika Yang Hilang Kembali✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang