Author pov
Saat ini Jiyeon sedang bingung akan meneruskan pendidikannya di mana. Orang tuanya mengusulkan agar dia kuliah di Amerika. Namun, dia menolak karena dia tidak ingin jauh dari orang tuanya.
Karena tadi dia sudah di wisuda, saatnya dia berlibur. Namun dia tidak ingin berlibur dimana pun. Karena dia akan terus belajar agar cita-cita nya dapat tercapai.Jiyeon pov
Saat ini aku sedang tidur-tidur an di kasur king size ku, sambil mengotak atik ponsel ku yang sama sekali tidak ada hal penting. Aku berencana akan melamar pekerjaan di suatu perusahaan ternama di Seoul."Emmm.... Aku kan sudah di wisuda. Ada bagusnya kalau aku melamar pekerjaan. Agar aku nanti tidak bosan saat kuliah karena tidak memiliki pekerjaan paruh waktu. Tapi, apa ada yang mau menerima ku??? Ahh... Lebih baik aku coba saja besok. Sekarang aku akan tidur." karena jam telah menunjukkan pukul 21.30 KST akhirnya aku tertidur.
Author pov
Di lain tempat 7 orang namja sedang asik bercanda ria. Namun tiba-tiba ponsel milik salah satu dari mereka berdering.Jimin pov
Saat ini aku sedang asik bermain video game dengan teman-teman ku. Namun, aktivitas ku terganggu saat mendengar suara ponsel ku. Aku pun mengambil nya dan menggeser tombol hijau untuk mengangkat tanpa memperhatikan siapa yang menelfon."Yeoboseyo?"
"Park jimin. Cepat pulang. Sudah malam, ada yang ingin appa bicarakan." kata seorang di seberang sana yang tak lain adalah appa ku sendiri.
"Ne, appa." ucapku yang tidak bersemangat.
Aku pun memutuskan sambungan telfon tersebut."Kamu disuruh pulang hyeong??" kata jungkook. "Ne, kookie ah." aku menjawab dengan suara yang terdengar lesu.
"Baiklah kau pulanglah. Ahjussi telah menunggumu. Hati-hati dijalan. Ne??" ujar namjoon
"Ne, hyeong. Gomawo" balasku dengan senyum yang terlihat di buat-buat.Akupun berpamitan dengan sahabatku dan bergegas untuk pulang.
Author pov
Jimin telah sampai di rumahnya. Namun dia tidak melihat ayahnya di mana-mana. Akhirnya dia memutuskan untuk tidur di kamarnya. Karena dia sangat lelah dalam sehari ini.
"Eomma.. Kajja." kata jimin kecil
"Ahh... Ne. Kajja." eomma jimin akhirnya menggandeng putra semata wayang untuk mengelilingi taman yang lumayan luas di sore hari. Saat itu, eommanya melihat kedai ice cream.
"Jiminie, tunggu eomma disini ne?? Eomma akan membelikan mu ice cream disana. Jangan kemana mana jiminie.. Ok" kata eomma jimin.
"Ok eomma." sahut jimin kecil sangat riang.Namun, saat eommanya akan menyebrang jalan. Eomma jimin terserempet motor yang kecepatan di atas rata-rata. Jimin yang melihat eommanya terserempet akhirnya berlari dan berteriak memanggil eommanya...
"EOMMAAAA!!!!"
Jimin pov
"EOMMAAAA!!!"
Aku langsung terbangun dari tidur ku. Aku memimpikan itu lagi. Mimpi yang selalu mengisi malam ku selama 10 tahun.Aku melihat jam. Ternyata waktu telah menunjukkan pukul 07.30 KST. Aku pun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai tiba-tiba pintu kamar ku ada yang mengetuk.
"Tuan. Anda di panggil oleh tuan besar" ucap sang pengetuk pintu yang ternyata pembantu di rumah ini. Dia sudah bekerja di rumah ini saat usia ku 2 tahun. Aku sangat mengenalnya. Dia sangat baik.
"Ahh... Ne ahjumma. Ahjumma. Lain kali jangan memanggil ku tuan. Panggil saja Jimin. Ahjumma ini sudah di bilangin sejak lama masih saja memanggilku seperti itu." ucapku sambil mengerucutkan bibir imut.
"Hehe.. Mhiane. Tu. Jiminie" ucapnya sambil cengengesan. "Suruh tunggu sebentar ya ahjumma. Aku akan mengganti pakaianku." "Ne jiminie. Kalau begitu saya kembali ke dapur." ucapnya lalu menutup pintu kamar ku kembali.
Setelah usai. Aku langsung turun menemui appa ku.Author pov
Jimin sudah keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang makan untuk sarapan sekaligus menemui ayahnya.
"Appa memanggilku??"
"Ne. Duduklah" ucap ayah jimin
"Waeyo??" kata jimin sambil duduk seperti yang ayahnya katakan
"Appa ingin kamu meneruskan perusahaan appa saat pendidikan kamu usai." ucapnya dengan tegas.
Anak yang dipanggilnya tadi pun kaget mendengar ucapan ayahnya..
"MWO!!! Appa menginginkan ku meneruskan perusahaan appa??"
"Ya. Dan tidak ada penolakan!"..
"Tapi, Ap..."
"TIDAK ADA TAPI-TAPIAN!!" kata ayahnya yang langsung memotong ucapan anaknya.
"Aku tidak mau appa. Aku ini memiliki cita-cita sendiri. Appa tidak boleh mengambil keputusan sendiri!!" anak yang mulai kesalkan pun akhirnya ikut membentak ayahnya.
BRAKK
"Tidak ada PENOLAKAN!!" kata ayahnya yang menahan emosi sambil menggebrak meja. Dan pergi begitu saja meninggalkan anaknya yang menunduk menahan isakannya.Pembantu jimin yang mendengar gebrakan meja langsung saja bergegas ke meja makan.
"Jiminie. Gwenchana??" tanya nya yang sedikit khawatir melihat majikannya yang menahan isakannya.
"Ne. Gwenchana ahjumma. Gomawo." ucap jimin sambil meninggalkan pembantunya dan bergegas menjalankan mobilnya untuk ke tempat favorit nya. Tanpa menghiraukan panggilan dari pembantunya.Dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Akhirnya jimin sampai di tempat tujuannya. Bescamp.
Mendengar suara mobil diluar sahabat jimin keluar dari bescamp.
"Jimin ah. Gwenchana?" kata namjoon yang sedikit khawatir dengan keadaan jimin yang matanya merah dan sedikit sembab seperti habis menangis.
Jimin menghiraukan omongan namjoon. Dia langsung memasuki bescamp dan berjalan menuju lemari pendingin. Mengambil beberapa kaleng bir dan meneguknya hingga habis.Sahabat nya yang melihat jimin berusaha untuk menghentikannya. Namun di tepis oleh jimin.
"Hyeong. Dia kenapa??" kata Taehyung. "Paling masalah dengan appanya" kata yoongi datar yang tak melirik sedikit pun ke arah taehyung. Karena dia sedang asik memainkan ponselnya.
"Yakkk... Kenapa kau cuek sekali hyeong. Ck. Apa kau tidak kasian. Kau santai sekali." kata jungkook sambil berdecak. Ya dia adalah magnae yang paling berani melawan hyungnimnya.
"Terus kita mau bagaimana lagi?? Tooh.. Kita juga tidak bisa menghentikannya" ucapnya dengan sedikit melirik ke arah jungkook.Saat itu jimin sudah menghabiskan banyak kaleng bir. Dan saat dia hendak pergi untuk mengambil kunci mobilnya dan berjalan ke arah mobilnya. Dia terjatuh dan tertidur.
Sahabat nya yang melihat itu akhirnya memutuskan untuk membawa jimin ke kamar bescamp.
Jimin pun tertidur pulas di kamar bescamp dengan sangat pulas.
Belum lama jimin tertidur. Tiba-tiba
"ANDWEEEEEE!!!!!!"
Jimin berteriak sangat kencang. Sehingga sahabatnya yang mendengarnya langsung berlari panik ke kamar untuk melihat jimin."Jimin ah... Gwenchana???" kata Jin yang tak kalah panik dari sahabatnya yang lain.
"Hy...eong" kata jimin sambil gemetaran.
Sahabatnya yang melihat jimin ketakutan dan hampir menangis akhirnya memeluk jimin erat.
"Gwenchana.. Tenanglah... Ceritakan sama kami semua. Ada apa??" kata hoseok dengan lembut.
"Hyeong.. Tadi aku.." ucap jimin yang menahan air matanya agar tidak jatuh.
TBC
First ff... Happy reading.
Dont forget for vote and comment..Sorry for typo.. Because, no editing
KAMU SEDANG MEMBACA
My Byuntae Boss [Park Jimin]
RomanceKisah seorang anak yang dipaksa ayahnya untuk menggantikan posisinya. Sedangkan sang anak sangat menyukai musik dibandingkan posisi ayahnya. Bagaimana kah kisah selanjutnya? Dan adakah seorang wanita yang dapat mencuri hatinya? Sedangkan dia adalah...