09.00 KST
Jiyeon terbangun dari tidur saat sinar matahari masuk melalui kaca gorden kamarnya...
Jiyeon merenggangkan otot-ototnya...
Tiba tiba dia menyentuh sesuatu di sampingnya....
"KYAAAAAAA........."
Jiyeon berteriak histeris saat menyadari apa yang dia sentuh. Ya.. Jiyeon menyentuh seseorang dan membuat orang yang dia sentuh terbangun karena teriakannya. Dan dia adalah Jimin, Park Jimin. Ceo dari perusahaan PJ Corp.
"Ap..apa yang kau lakukan di sini??" tanya Jiyeon sedikit gugup. Saat mengetahui ada jimin yang tertidur di sampingnya.
"Apa kau tidak lihat?" ucap jimin acuh dan kembali berbaring.
"Emmm.... Be..gi.ni.. Ba..bagaimana bisa kau ada di sini??" tanya Jiyeon kembali karena tidak puas dengan jawaban Jimin.
"Bukankah kau yang mempersilahkan ku untuk mampir??" ucap jimin kembali dengan tenang.
"Ma..maksudku.. Apa yang sudah kit..kita lakukan di.di kamarku??" tanya Jiyeon kembali, dengan gugup dan tidak setenang Jimin.
"Ck.. Aku tau kau pasti mengingatnya." jawab Jimin sambil berdecak.
Jiyeon diam. Tidak bertanya lagi. Dia mengingat kembali apa yang telah dia lakukan bersama dengan Jimin.
Setelah beberapa saat, dia tersadar. Dia membuka badannya yang masih tertutupi selimut.. Dan
"ANDWEEEEEE......" Jiyeon kembali berteriak histeris. Saat melihat tubuhnya yang tidak mengenakan pakaian satu helai pun..
Teriakannya tadi membangun kan Jimin. Jimin bangun karena tersentak oleh teriakan Jiyeon.
"Bisa kah kau tidak berteriak?? Kau merusak pendengaranku." ucap Jimin sinis.
"Ap.. Apa.. Yang sudah aku.. Hikss.. Lakukan.. Hikss" Jiyeon menangis di sela sela ucapannya.
"Ke.. Hikss.. Kenapa aku melakukan hal hikss.. Yang se keji ini??" kembali Jiyeon bersuara sambil terus menangis.
Jimin yang melihat jiyeon terus menangis menjadi tidak tahan. Jimin langsung saja memeluk Jiyeon...
"Gwenchana..." ucap Jimin sambil mengusap surai Jiyeon.
Mendengar perkataan Jimin. Jiyeon langsung melepas pelukannya dengan kasar. "Hikks... Apa.. Apa yang kau katakan?? Tidak apa apa?? Bahkan kau sudah merebut apa yang telah aku jaga hingga saat ini.. Hikss.." Jiyeon terus saja meracau sambil memukuli Jimin..
Jimin menjadi tidak tega dengan omongan Jiyeon. Akhirnya Jimin kembali menarik Jiyeon kedalam pelukannya.. Jiyeon awalnya memberontak. Tapi lama lama akhirnya Jiyeon menyerah.. Jimin terus mengucapkan kata "gwenchana" sambil terus mengusap surai milik Jiyeon.
Dan berselang lama. Akhirnya Jiyeon kembali tenang. Dan melepas pelukannya dengan perlahan.
"Aku mau mandi." ucap Jiyeon saat pelukan telah terlepas.
"Mandilah. Aku masih mengantuk. Aku mau tidur." balas Jimin.
"Tapi, dimana pakaian ku?" tanya Jiyeon.
"Cih.. Sepertinya kau melupakannya. Pakaian mu ada di lantai bawah." kata jimin."Mwo?? Kalau begitu menyingkirlah. Aku akan menggunakan selimut ini untuk ke kamar mandi." kata Jiyeon sambil berusaha menarik selimut yang mereka kenakan.
"Kau yakin ingin mengambil selimut ini?? Aku tidak menggunakan apapun." ucap Jimin.Mata Jiyeon seketika membola.
"Yaak... Bagaimana aku akan ke kamar mandi. Jika aku telanjang begini?" tanya Jiyeon."Pergilah. Aku tidak akan melihatnya." ucap Jimin sambil membelakangi Jiyeon.
Jiyeon pun turun dari kasur king size nya. Namun.
"Akhhss...." Jiyeon merasakan nyeri di bagian bawahnya. Seketika Jimin menoleh saat mendengar Jiyeon merintih menahan sakit.
"Apa sangat sakit??"tanya jimin ke Jiyeon.
"Heii... Kenapa kau membalikkan badanmu. Jangan lihat." ucap Jiyeon sambil berusaha menutupi tubuhnya dengan tangan. Walau gagal."Ckk... Dasar. Padahal tadi malam kau duluan yang membuka semua pakaian mu. Dan juga tadi malam aku sudah melihat semuanya. Jadi tidak perlu malu. Dan yaaa..... Kau bahkan menerkam ku lebih dulu." kata Jimin. Kemudian dia meneruskan perkataannya.
"Apa kau mau melanjut kan yang semalam.. Hmmmm???" tanya jimin sambil menaik turun kan alisnya dan memasang senyum seringai... Ohh... Ayolah... Itu tadi bukan pertanyaan. Melainkan pernyataan.Seketika Jiyeon membuka matanya lebar lebar...
"Yaakkk..... Dasar namja byuntae.." ucap jiyeon sambil melempar botol parfum yang diambil di meja riasnya ke arah Jimin, namun nihil. Botol tersebut langsung di tangkap dengan Jimin dan Jimin hanya menanggapinya dengan kekehan. Karena kesal Jiyeon langsung saja berlari ke kamar mandi mengabaikan rasa nyerinya.Usai mandi. Jiyeon langsung menuju ke dapur untuk membuat sarapan mereka berdua. Jimin masih tidur dengan nyenyak di kamar Jiyeon.
Jiyeon sangat asyik membuat sarapan. Yaahh... Walau dia tidak begitu pandai memasak. Namun, dia bisa membuat makanan rumah..
Saat ini jiyeon membuat nasi goreng kimchi dan omelet. Dia sedang sibuk di dapur sambil bersenandung.
Walau rasa nyeri belum begitu hilang sepenuhnya di bagian bawah sana. Namun Jiyeon masih bisa menahannya. Karena rasa nyerinya tidak sesakit saat bangun tidur tadi.
Jiyeon telah usai memasak. Dan sekarang dia menyiapkan makanan di atas meja makan. Dan hendak membangunkan jimin...
Sebelum membangunkan Jimin. Jiyeon membasuh tangan terlebih dahulu...
Namun tiba tiba....
"KYAAAAAAA............"
TBC
Mhian untuk typo... No editing 😅
Happy reading😊😊
Dont forget Votment
KAMU SEDANG MEMBACA
My Byuntae Boss [Park Jimin]
RomanceKisah seorang anak yang dipaksa ayahnya untuk menggantikan posisinya. Sedangkan sang anak sangat menyukai musik dibandingkan posisi ayahnya. Bagaimana kah kisah selanjutnya? Dan adakah seorang wanita yang dapat mencuri hatinya? Sedangkan dia adalah...