Part 25

2.9K 131 0
                                    

Happy reading

Jimin apartemen
08.15 KST

kicauan burung dipagi hari serta hembusan angin yang menyejukkan menggerakkan gorden di dalam kamar Jimin.

Sinar matahari masuk kedalam kamar, menembus jendela jendela kaca.

Sehingga membuat dua insan yang sedang terlelap enggan untuk membuka mata indahnya.

Akhirnya dengan mengerjap ngerjap kan matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya.

Mata indah tersebut terbuka.

Dan senyum merekah tercipta di bibir indahnya.

Kala dia mengingat kegiatan yang di lakukannya semalam.

Dia pun beranjak dari tempat tidurnya untuk kekamar mandi.

Namun,

"Akkhh...."

"Wa.. Waeyo Jiyeon ah? Gwenchana? Apa ada yang sakit? Mana yang sakit?" tanya Jimin bertubi tubi karena mendengar Jiyeon menahan sakit.

Yaa.. Jimin langsung terbangun dari tidurnya karena mendengar rintihan menahan sakit yang keluar dari bibir manis Jiyeon.

Jimin sangat khawatir dengan Jiyeon. Bahkan dengan hanya melihat raut wajahnya sudah jelas bahwa dia sangat mengkhawatirkan Jiyeon.

"Aniya oppa. Na gwenchana. Hanya nyeri." kata Jiyeon dengan pipi merona karena malu. Jiyeon mengingat kegiatan mereka semalam. Dan itu membuat pipinya semakin merona.

"Jinjja?? Pipi mu merah" tunjuk Jimin

"Ne. Jinjja ya..." ucap Jiyeon sambil menutup wajahnya.

Jimin yang paham bahwa kekasihnya sedang malu, menariknya kedalam pelukannya.

"Aigoo... Kau malu hmm... Tidak perlu malu. Arrasso." kata Jimin sambil mengusap surai Jiyeon, sedangkan Jiyeon hanya mengangguk.

Mereka memang melakukan kegiatan tersebut baru dua kali. Itu sebabnya Jiyeon malu jika mengingat kegiatan mereka.

.
.

Jimin menggendong tubuh Jiyeon ala bridal style ke kamar mandi setelah dia menyiapkan air hangat.

Dan mereka pun mandi bersama.

.
.

Jiyeon house
09.15 KST

Usai mandi, Jiyeon dan Jimin langsung saja sarapan. Karena Jimin sudah memesan makanan.

Dan selesai sarapan, Jimin mengantar Jiyeon pulang kerumahnya. Dan disinilah mereka, di kediaman Park.

.
.

"Yakk.... Jiyeon ah. Kemana saja kau semalam eoh? Kau tidak mengabari eonnie mu? Apa kau tau? Eonnie mu mengkhawatirkan mu. Kenapa kau tidak pulang? Mentang mentang kau bahagia dan kau melupakan eonnie?" kata Heera kepada Jiyeon.

Saat Jiyeon baru saja masuk kedalam rumahnya dan duduk di sofa bersama Jimin.

"Eonnie. Mhiane.. Mhian. Aku tidak tau kalau eonnie mencari ku. Semalam Jimin oppa mabuk. Dan aku juga lumayan mabuk. Jadi, aku pulang ke apartemen Jimin oppa naik taxy. Dan. Yakk... Saat pulang aku mencari eonnie. Bukankah kita terpisah saat di lobi? Kemana eonnie pergi? Siapa yang mengantar eonnie pulang? Aku meninggalkan eonnie karena aku berfikir kalau eonnie sudah pulang ke rumah." ucap Jiyeon kepada Heera.

Jiyeon cukup kesal di salahkan oleh Heera. Karena dia tidak sepenuhnya bersalah disini.

Flashback on

My Byuntae Boss [Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang