"Annyeong." ucapku sambil membungkuk memberi salam.
"Duduklah." ucapnya sambil memutar kursinya.Saat dia memutar kursinya. Pandangan kami bertemu.
"Ka.. Kau......."-----------------------------
Flashback onTadi adalah hari aku di wisuda. Dan sekarang aku kembali ke sekolah untuk menghadiri party atas kelulusan tingkat 3 sekolah kami.
Disinilah aku. Di taman sekolah yang sudah di hias dengan indah dan tampak elegant. Aku duduk di kursi taman sekolah dengan sesekali melirik ke arah orang-orang untuk mencari teman ku.
Drtt.. Drtt..
Aku tersentak ketika merasakan ponsel ku bergetar. Saat ku lihat ternyata dia. Orang yang dari tadi aku cari. Dan sekarang dia menghubungi ku. Aku langsung saja mengangkat panggilan tersebut."Jiyeon ssi.. Mhiane. Aku tidak bisa menghadiri party di sekolah. Aku ada urusan mendadak dengan keluarga ku. Aku akan menemui mu besok di rumah mu. Mhian." ucapnya dengan penuh penyesalan.
"Hffff....." aku menghela nafas dan menjawab perkataan teman ku.
"Baiklah. Tidak masalah. Cepat selesaikan urusanmu. Dan aku tunggu besok. Annyeong." ucapku dan langsung memutuskan sambungan telepon.Aku sangat kesal dengannya. Tapi aku tidak bisa berbuat apa apa. Karena ini urusan mendadak.
Dia adalah temanku. Namanya Nara. Kim Nara. Dia teman masa kecil ku. Kami selalu bersama dari balita sampai sekarang. Dan dia berencana akan meneruskan pendidikannya di Amerika. Ya. Ayahnya merupakan Presiden di perusahaan ternama di Amerika. Jadi ayah dan ibunya juga berada disana. Dia tinggal seorang diri di sini setelah neneknya meninggal dunia akibat kecelakaan. Dan itu membuatnya sangat shock..
"Apa yang kau pikirkan?? Malam-malam begini melamun. Dan seorang diri??? Apa tidak takut?" aku tersadar dari lamunan ku saat seseorang menepuk pundakku dan berbicara.
Aku meliriknya sekilas "Aku tidak melamun. Apa yang kamu lakukan disini??" ucap ku ketus.
"Aku hanya bertanya. Kenapa kau sensi sekali?" katanya dengan kesal.
"Sepertinya aku baru melihatmu. Siapa namamu?" tanyanya kepadaku. "Kau memang tidak mengenalku. Tapi aku sangat mengenalmu. Seorang pria yang sangat famous di sekolah dan di gilai oleh semua yeoja." kata ku.
Ya. Dia adalah Jimin. lebih tepatnya Park Jimin. Orang famous di sekolah yang memiliki 6 teman namja yang juga sangat tenar di sekolah ku ini.
"Kau cuek sekali. Kau belum menjawabku. Siapa namamu?" katanya sedikit kesal karena aku belum memberi tahu nama ku.
"Park Jiyeon." kataku cuek.
"Ahh... Nama yang bagus. Cantik seperti orangnya." ucapnya. Ya aku tau. Dia adalah namja yang sangat suka menggombal setiap yeoja.
Tiba-tiba dia menarik tangan ku.
"Yak. Apa yang kau lakukan? Lepaskan." kata ku sedikit memberontak. Tapi sia sia saja. Karena dia lebih kuat dari ku."Ikut saja. Tidak usah sok tidak mau." katanya dan jangan lupakan senyuman smirk yang di berikannya.
Tidak lama kami sampai di belakang kelas. Dia mendorong ku hingga aku terjebak di dinding bangunan kelas ini. Di sini sangat sepi dan lumayan gelap. Namun masih ada cahaya dari lampu.
"Kenapa kamu cuek sekali sama aku?" katanya.
"Memangnya kenapa?? Apa salahnya?" ucapku yang terdengar sangat cuek dan tidak lupa menatapnya dengan tatapan tajam.
"Kau membuat ku semakin penasaran." ucapnya sambil mendekatiku. Dan dengan perlahan aku mundur untuk menghindarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Byuntae Boss [Park Jimin]
RomanceKisah seorang anak yang dipaksa ayahnya untuk menggantikan posisinya. Sedangkan sang anak sangat menyukai musik dibandingkan posisi ayahnya. Bagaimana kah kisah selanjutnya? Dan adakah seorang wanita yang dapat mencuri hatinya? Sedangkan dia adalah...