Part 21

2.8K 126 0
                                    


Happy reading.

"Kau seperti appa mu. Dan tidak pernah berubah." lanjut orang tersebut.

Jiyeon menoleh ke orang tersebut dan menatapnya.

Wanita tersebut mendekat dan mengulurkan tangannya.

"Heera. Song Heera.."

"Ne?"

==================

Jiyeon pov

"Heera. Song Heera."
"Ne??"

Aku kaget mendengar ucapannya. Padahal itu hanyalah sebuah nama. Tapi, nama itu. Nama yang mengingatkanku kepada seseorang.

"Eonnie. Benarkah kau eonnie Rara???" tanya ku.

Dia hanya menganggukkan kepalanya.

Aku langsung saja berlari kearahnya dan memeluknya cukup erat dan terisak.

Ya.. Dia adalah eonnie Rara.. Itu adalah nama panggilan yang aku berikan untuk nya. Hanya aku yang memanggilnya seperti itu.

Dulu dia adalah tetangga ku. Dia sama seperti ku. Di tinggal oleh kedua orang tuanya untuk selamanya. Saat umur ku 10 tahun.

Orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil saat mereka akan menghadiri rapat pertemuan.

Dan satu bulan setelah orang tuanya tiada, dia menghilang tanpa jejak.

Umurku dan umurnya terpaut 5 tahun.

.
.

Eonnie mengusap punggungku dan juga mulai terisak.

"Eonnie. Eonnie kemana saja?? Kenapa eonnie menghilang?" tanya ku.

"Mhiane Jiji ah. Eonnie tidak memberi mu kabar saat itu. Duduklah. Eonnie akan menceritakan semuanya." ucapnya dengan menuntunku ke sofa ruangan ini.

"Jadi. Saat itu. Satu bulan setelah kematian eomma dan appa. Eonnie di asuh oleh eomma dan appa Park. Orang tua Jiji. Dan eonnie di sekolahkan di Amerika untuk menjadi seorang pembisnis agar eonnie bisa membantu mu dalam mengurus investasi yang sudah orang tua Jiji bagun. Karena appa dan eomma Park serta eonnie yakin kalau Jiji tidak bisa menjalankan semua sendirian.."

"Kajja.. Kita jalankan bersama sama. Eonnie janji. Eonnie akan menjaga Jiji seperti dongsaeng eonnie sendiri. Eonnie menyayangimu Jiji ah." lanjutnya sambil memelukku erat.

"Boghosipda eonnie."
"Nado. Nado boghosipda Jiji."

"Eonnie. Kau semakin cantik. Sampai aku tak bisa mengenalimu." ucapku

"Kau juga cantik." katanya dengan senyuman manisnya. Senyum yang sangat aku kenal.

Aku dan eonnie Rara berpelukan cukup lama. Melepas rindu yang sudah di pendam selama lebih dari 8 tahun.

Aku sudah menganggapnya seperti kakak ku sendiri. Dia selalu menjaga ku dahulu. Bahkan dia rela terluka untuk membuatku bahagia atau menyelamatkan ku.

Flashback on

Hari ini aku dan eonnie Rara sedang bermain di halaman depan rumah ku.

Saat aku melihat di seberang jalan. Ada penjual boneka.

"Eonnie. Lihatlah aku ingin boneka. Kajja kita kesana eonnie." kata ku kepada eonnie Rara.

"Uh? Boneka? Ahh... Chakkaman. Eonnie akan mengambil uang dulu." katanya. Dan aku hanya mengangguk patuh.

Tak lama eonnie kembali dengan membawa beberapa lembar uang dan menghampiriku.

Aku yang bahagia langsung berlari

My Byuntae Boss [Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang