Part 46

2.5K 106 0
                                    

Happy reading

"Rara eonnie." panggil seorang gadis saat melihat keberadaan Heera.

"Ohh.. Kau membawa kekasih mu ternyata Namjoon ah." kata Heera

"Tentu saja." jawab Namjoon

"Kajja. Kita makan. Aku dan Jiyeon sudah memasak makanan yang lumayan banyak." ajak Heera

Akhirnya semua orang yang di apartemen Jimin menuju ke meja makan untuk makan.

Di acara makan mereka, selalu di selingi dengan candaan. Sehingga tak jarang mereka selalu tertawa akibat candaan yang mereka utarakan.

.
.
.

Saat Jiyeon dan yang lainnya sedang asik memgobrol di ruang tengah. Tiba-tiba bel apartemen Jimin bunyi.

"Aku akan melihatnya." ujar Jiyeon langsung beranjak dari sofa.

Dan setelah tiba di depan pintu. Jiyeon membukanya.

"Annyeong chagi..." sapa seorang pria yang berdiri di depan pintu masuk apartemen Jiyeon.

"Oh.. Oppa. Kau sudah pulang?" tanya Jiyeon tidak percaya.

Pasalnya, Heera mengatakan jika Jimin pulang malam. Namun, sekarang bahkan belum malam. Dan masih sore.

"Kau tak membiarkan ku masuk chagi?" tanya Jimin.

Sadar karena telah mendiami suaminya. Akhirnya Jiyeon mempersilahkan Jimin masuk.

"Hello all..." sapa Jimin kepada penghuni ruang tengah yang tak lain adalah sabahatnya.

"Ohh.. Jiminie. Kau sudah pulang? Waaaahhhhhh........ Apa kau tidak membawa oleh-oleh? Dasar pelit." kata Jin.

"Yaisshhh.... Jin hyung. Seharusnya kau memelukku. Bukannya langsung meminta oleh-oleh." kata Jimin sambil mengerucutkan bibirnya. Dan melempar bingkisan ke wajah Jin

"Yakk... Jiminie pabbo.." pekik Jin.

Semua yang mendengar pekikan Jin hanya terkekeh geli. Karena, wajahnya yang sangat lucu dan manis.

"Chinguya.. Lihatlah." panggil Namjoon kepada semua orang sambil melambaikan beberapa lembar kertas bergambar.

"Mwo?" tanya Hoseok

"Ini adalah tiket konser untuk kalian semua." kata Namjoon girang.

"Mwo? Jinjja? Konser apa oppa? Kau tidak memberi tahuku." kata Nara.

"Ini tiket konser ku. Agensiku di undang di Seoul. Lebih tepatnya di MAMA. Dan ya.. Yang diundang aku. Bukan agensiku" kata Namjoon sumringah. Jangan lupakan senyumannya yang memperlihatkan dimplenya membuat para wanita bereriak histeris.

"MWO? JINJJA? KAU JUGA DIUNDANG NAMJOONIE??? HWAAAA....... AKU JUGA DIUNDANG..." pekik Hoseok girang. Membuat teman temannya menutup telinga karena pekikannya.

"Yakk... Seokie aahh.... Jangan berteriak. Omo.. Telingaku bisa pecah." kata Yoongi kesal.

Mendengar perkataan Yoongi membuat semua orang yang berada diruang tengah itu terkekeh.

"Noona. Gomawo." kata Jimin kepada Heera

"Untuk?" tanya Heera bingung

"Karena sudah menjaga Jiyeon ku." kata Jimin sambil tersenyum manis memperlihatkan eye smilenya.

"Ahh... Ne. Cheonmaneyo Jiminie. Jiyeon sudah seperti adikku sendiri. Dan lihatlah.. Perutnya.. Waahh... Sehat sehat nee... Imo menunggumu." kata Heera sambil mengusap lembut perut buncit Jiyeon.

"Yak... Bukan hanya kau saja yang menunggunya noona. Kami juga. Aigooo... Jika lelaki pasti dia tampan seperti aku." kata Jungkook yang membuat seisi ruang tengah tertawa.

.
.

Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 KST. Sahabat Jimin dan Jiyeon sudah pulang saat jam 19.00 KST tadi.

Dan disinilah mereka. Dikamar dan hanya berdua tanpa adanya orang lain yamg bisa mengganggu kegiatan mereka.

Jimin dan yang lainnya sudah memutuskan untuk menonton Namjoon dan Hoseok perform di MAMA besok.

"Chagi.."
"Hmm"

"Yaish... Kenapa hanya bergumam? Kau tau. Aku sangat merindukanmu." kata Jimin kesal.

"Ne. Ne. Ne. Nado. Nado bogoshippo." ujar Jiyeon datar dan acuh.

Karena lesal di acuhkan. Jimin menghentikan kegiatannya dan menutup laptopnya dengan kesal.

Jimin berjalan kearah Jiyeon yang sedang memainkan ponselnya di atas kasur mereka.

Tanpa aba aba. Jimin memeluk tubuh Jiyeon dari samping membuat Jiyeon sedikit terlonjak karena kaget.

"Ohh... Kau mengacuhkanku chagi? Apa kau mau aku hukum.?" tanya Jimin

Yaa... Semua orang tahu. Hukuman apa yang dimaksud Jimin. Namun, Jiyeon tidak menanggapi dan tetap asik dengan ponselnya.

Membuat Jimin mengerutkan dahinya. Heran, biasanya Jiyeon akan protes atau menantangnya. Namun sekarang dia tidak berkutik dan tetap tenang dengan ponselnya.

Karena penasaran, akhirnya Jimin ikut melihat apa yang sedang di perhatikan oleh istrinya itu.

"Apa kau suka ini?" tanya Jiyeon. Sambil menunjuk jas yang berwarna baby blue.

Ternyata Jiyeon sedang melihat baju dan jas untuk Jimin.

"Bagus. Tapi aku lebih menyukaimu." kata Jimin dengan suara seraknya.

Membuat pipi Jiyeon bersemu merah.

Jimin menjilat telinga Jiyeon sansual. Menyebabkan Jiyeon mendesah tertahan.

Mengetahui itu, Jimin menyeringai dan langsung meraup bibir manis Jiyeon.

Tanpa menunggu lama. Jiyeon membalas ciuman Jimin.

Dan disitulah mereka memulai untuk menghilangkan rasa rindu.

Kamar yang awalnya tenang. Kini berubah menjadi kamar yang di penuhi dengan desahan dan hawa yang panas.


END


Hwaaaa....... Mianhae.. Lama update nya.

Dan jangan lupa untuk tetap vote and comment.

Udah END. So, tinggal tunggu epilog nya.

See you

Semoga menghibur dan maaf kalau banyak typonya ✌✌

My Byuntae Boss [Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang