Part 8

4.4K 209 2
                                    

"Yakk.. Dasar byuntae." ucap Jiyeon sambil melempar bantal sofa dan meninggalkan jimin ke kamarnya.

Saat tiba di kamar. Tiba tiba..

"KYAAAAAA......."

Lagi lagi Jiyeon berteriak kaget saat tiba tiba tangan kekar melingkar di perutnya.

"Ck... Kenapa kau selalu saja berteriak??? Bisa kah kau bersikap biasa saja??? Kau merusak telingaku dengan suara jelek mu." kata seseorang sambil berdecak, yang tak lain seorang Pakr Jimin. Ya, dia yang memeluk Jiyeon dari belakang.

"Kau mengaget kan ku seon..."
"Oppa" potong Jimin langsung, sebelum Jiyeon menyelesaikan perkataannya.

"Baiklah. Kau mengagetkan ku OPPA". Ucap Jiyeon kemudian sambil menekankan kata OPPA.

Jimin yang mendengar itu hanya menyeringai.
"Kenapa kau selalu kaget saat aku memeluk mu??" tanya Jimin.
"Karena kau melakukan nya dengan tiba tiba" jawab Jiyeon..
"Jadi, kalau tidak tiba tiba kau akan menerimanya dengan sepenuh hati??" tanya Jimin.... Ohh... Ayolah... Jangan lupakan seringai Jimin yang setia bertengger di bibir manisnya.

"Bu..bukan begitu juga oppa." jawab Jiyeon gugup, akibat penuturan Jimin.

Jimin semakin mempererat pelukannya. Dan menempelkan kepalanya di tengkuk Jiyeon. Menghirup aroma vanilla Jiyeon...

Kemudian Jimin menopang dagunya di bahu Jiyeon dan terus menghirup aroma tubuhnya yang bisa memabukkannya..

"Kau harus terbiasa dengan ini baby.." ohh... Suara berat Jimin sangat sexy untuk di dengar. Dan hampir saja Jiyeon terbawa suasana.

"Terbiasa apa oppa??" tanya Jiyeon kembali.

"Terbiasa kalau kalau aku akan memeluk mu dengan tiba tiba, baby.." suara jimin terdengar sangat sexy di telinga Jiyeon.

Dan jangan lupakan. Jimin memanggilnya baby?? Ohh...
Pipi Jiyeon seketika memanas. Mungkin saja pipinya sudah semerah tomat sekarang.

Jimin menyadari pipi jiyeon memerah. Dan itu membuat jimin semakin gemas terhadapnya.

Cup

Sekali kecupan mendarat pada pipi Jiyeon yang membuat pipi nya semakin memerah..

Dan itu membuat Jimin terkekeh karena Jiyeon benar benar menggemaskan.

Jimin pov

Entah kenapa, saat melihat pipinya memerah itu semakin membuat ku gemas dan ingin terus mengecup nya.

Drrtt drrtt...
Ponsel ku tiba tiba bergetar. Dengan malas aku merogoh saku dengan tangan satu. Dan satunya lagi masih memeluk pinggang Jiyeon...

Tanpa melihat siapa ya menelfon, langsung saja aku menggeser tombol hijau dan meletakkannya di telingaku.

"Yeobboseyo" ucap jimin
"Yakkk..... Sialan kau jim. Mentang mentang sudah sama mangsa melupakan kami. Datanglah ke bascamp. Aku tau kau tidak sedang di kantor. CEPATT... Dan bawa kekasihmu." 
kata orang di seberang sana. Yang aku yakini adalah Hoseok hyung...
"Arra.. Arraso hyung. Aku akan kesana dan membawanya." kata ku kesal.

Tuuut...

Shit. Dia memutuskan sambungan sepihak. Pasti mereka sangat kesal karena tidak pernah ku beri kabar.

Yaa.... Dari semalam mereka menyerbuku dan tak pernah ku tanggapi.

Aku pun membalik tubuh jiyeon agar menghadap ku setelah menyelipkan kembali ponsel ku di saku celana yang ku gunakan..

Dan menyelip kan anak rambut ke belakang telinganya. Sambil mengatakan

"Chagi.."

Pletak...

My Byuntae Boss [Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang