Happy reading.
Satu lagu telah selesai mereka nyanyikan.
Hoseok menatap Heera tepat di bola matanya.
Deg...
Tiba tiba jantung Heera berdetak cukup kencang. Dan Hoseok berjalan mendekat kearah Heera.
"Suaramu bagus noona." kata Hoseok.
Heera yang mendapat pujian seperti itu hanya tersipu dan menundukkan kepalanya.
"Kau tidak perlu malu noona. Suaramu memang bagus." kata Hoseok sambil mengacak rambut Heera.
"Ya. Yakk... Aku ini lebih tua dari mu." kata Heera sambil mengerucutkan bibirnya.
Cup
Heera membelalakkan mata nya saat Hoseok tiba tiba mengecup bibir Heera.
Heera masih belum mengerti apa yang baru saja terjadi.
Hingga Hoseok tiba tiba menuntun Heera untuk duduk di kursi di ruangan itu.
Heera hanya mengikuti Hoseok sambil memikirkan kejadian yang baru saja terjadi.
Heera tersadar saat mendengar suara musik dan melihat siapa yang memutar musik tersebut.
Dan yang memutar musik tersebut adalah Hoseok. Dengan memegang mic, bersiap untuk menyanyi.
.
.Mereka telah selesai dengan kegiatan mereka. Yaitu karaoke.
Dan sekarang Heera dan Hoseok sedang berada di perjalanan pulang.
Waktu telah menunjukkan pukul 18.30 KST.
Mereka menghabiskan waktu seharian hanya untuk bersenang senang.
Dan di dalam mobil saat ini suasananya sangat canggung, akibat perbuatan Hoseok sendiri.
Yang berani mencium Heera tanpa persetujuan Heera.
......
Dilain tempat
Jiyeon house"Chagiya.... Bangunlah. Sedari tadi kau tidur. Jangan mendiami ku. Aku lapar." rengek seseorang yang tak lain adalah Park Jimin.
"Kau bisa memesan makanan oppa. Aku malas memasak. Dan aku masih mengantuk." balas Jiyeon.
"Yaiishh... Chagiya... Jeballlll....." Jimin terus memohon.
Jiyoen akhirnya menyerah. Dia bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Setelah itu turun ke bawah untuk ke dapur.
.
.Jiyeon sedang berkutat dengan sayurannya, tiba tiba sebuah tangan kekar melingkar di perutnya.
"Yaishh... Oppa.. Lepaskan tangan mu. Aku tidak bisa bekerja jika kau memeluk ku seperti ini." kesal Jiyeon kepada orang yang memeluknya. Yang tak lain adalah Jimin.
Bukannya melepaskan pelukannya, Jimin semakin mempererat pelukannya.
Dan berkata"Anggap saja aku tidak ada chagi. Teruskan saja." ucapnya santai.
Karena Jiyeon kesal, akhirnya dia memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Jimin.
Jiyeon mengalungkan tangannya di leher Jimin.
Cup
Satu kecupan singkat mendarat di bibir Jimin.
"Sekarang duduklah. Aku akan menyelesaikan masakanku." kata Jiyeon.
Namun, Jimin tidak juga melepas pelukannya. Jiyeon semakin geram dengan tingkah Jimin.
Akhirnya dia berisiatif untuk mengancamnya.
"Arra.. Jika oppa tidak juga melepas pelukan ini. Nanti malam tidur di luar." ancam Jiyeon
Dan berhasil. Pelukan Jimin langsung terlepas akibat ancaman yang di berikan Jiyeon.
Yaa... Saat ini Jiyeon menang. Dia berhasil untuk mengancam Jimin.
Akhirnya Jiyeon meneruskan acara memasaknya yang sempat tertunda karena Jimin yang mengganggu.
"Gwenchana. Yang penting aku nanti malam dapat jatah." ucap Jimin dengan smirk nya.
"Dasar byuntae." kata Jiyeon sambil terus melakukan pekerjaannya.
Jimin hanya terkekeh mendapat jawaban dari Jiyeon, sedangkan Jiyeon memutar bola matanya, malas.
.
.
.Mereka sekarang di ruang tengah. Jimin sudah menyelesaikan makannya.
Dan sekarang dia sedang tidur tiduran di paha Jiyeon.
Sedangkan Jiyeon, dia sedari tadi sibuk mengganti channel tv yang sangat tidak menarik pikirnya.
Semuanya berisi drama drama yang sama sekali tidak di sukainya.
Akhirnya, karena kesal. Jiyeon mematikan tv nya dan mengusap surai Jimin.
"Oppa.." panggil Jiyeon
"Hmm..." Jimin hanya berdehem
"Bosan." ucap Jiyeon.
Satu kata yang berhasil membuat Jimin mengubah posisinya nya menjadi duduk sejajar dengan Jiyeon.
"Bosan hmm??? Bagaimana kalau kita bermain, sekarang?" busiknya dengan nada menggoda.
Bugh
Jiyeon langsung memukul dada bidang Jimin dengan bantal sofa akibat perkataan Jimin.
"Yakk... Namja byuntae." ujar Jiyeon.
Jimin tidak menanggapi perkataan Jiyeon. Dia memeluk Jiyeon dari samping.
Jimin semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Jiyeon.
Hingga seperdetik kemudian, Jimin mencium Jiyeon. Hanya menempelkan.
Dan seperdetik kemudian, Jimin mulai melumat bibir Jiyeon lembut, menghisap nya, menjilat bibir atas dan bawahnya bergantian.
Karena tidak mendapat balasan.
"Akhh..."
Jimin menggigit bibir bawah Jiyeon. Alhasil, bibir Jiyeon terbuka. Karena mendapat kesempatan lidah Jimin langsung menerobos masuk kedalam untuk memperdalam ciumannya.
Jimin menarik tengkuk Jiyeon. Sedangkan tangan satunya yang masih kosong di gunakan untuk meremas pinggul Jiyeon.
Menyebabkan desahan tertahan dari bibir manis Jiyeon.
Cklek..
"KYAAAAAA........."
T
B
CMaaf kalau gak jelas
Semoga terhibur
Jangan lupa vomment
KAMU SEDANG MEMBACA
My Byuntae Boss [Park Jimin]
RomanceKisah seorang anak yang dipaksa ayahnya untuk menggantikan posisinya. Sedangkan sang anak sangat menyukai musik dibandingkan posisi ayahnya. Bagaimana kah kisah selanjutnya? Dan adakah seorang wanita yang dapat mencuri hatinya? Sedangkan dia adalah...