Part 23

2.6K 142 3
                                    

Happy Reading.

Let me love, let me love you
Let me love, let me love you

Jimin oppa sekarang ada di hadapan ku. Sepertinya dia sudah selesai bernyanyi.

Aku tidak bisa mengutarakan dengan kata kata. Dia sempurna. Suaranya. Kharismanya. Shit! Aku seakan terpikat olehnya.

Pandangan ku tidak bisa lepas dari mata indahnya.

"Jiyeon ah."

Deg....

Aku tersentak saat seorang memanggilku. Dan orang tersebut adalah Jimin oppa. Jantung ku langsung berpacu sangat cepat.

Igo.. Igo mwoya? Kenapa jantungku berdetak sangat cepat??

"Jiyeon ah."
"Ne?"

Aku menyahut saat kedua kalinya Jimin oppa memanggilku.

Tiba tiba Jimin oppa berlutut di hadapanku. Banyak pasang mata yang melihat ke arah kami.

Jantung ku dari tadi tidak bisa di kontrol. Jantungku rasanya benar benar bekerja sangat cepat.. Ada apa ini??

Aku sangat malu. Apa Jimin oppa tidak malu berlutut didepanku? Di hadapan semua orang? Sangat banyak orang disini.

"Oppa. Apa yang kau lakukan? Berdirilah." ucapku kepada Jimin oppa.

"Ani.. Aku tidak akan berdiri. Sekarang diamlah dan dengarkan oppa. Arra?" kata nya kepadaku.

Aku hanya bisa mengangguk patuh kepadanya. Aku tidak tau apa yang dia lakukan. Dan aku sedari tadi mengontrol detak jantung ku agar tidak berdetak secepat ini.

Terlalu banyak orang disini. Dan kami menjadi pusat perhatian.

"Jiyeon ah. Sudah lama kita bersama. Suka duka sudah kita lewati bersama. Oppa tau. Kita tidak memiliki hubungan spesial. Tapi, oppa ingin mengatakan kepada mu. Bahwa kau adalah satu satunya yeoja yang bisa menggetarkan hati ku. Kau satu satunya yeoja yang bisa membuatku terbuka. Kau satu satunya yeoja yang bisa merubah sifat burukku. Kau satu satunya yeoja yang bisa membuatku jatuh cinta. Jadilah milikku. Jadilah satu satunya orang yang berharga di kehidupanku. Jadilah orang yang selalu mendukungku. Jadilah orang yang selalu berdoa untukku. Jadilah ibu dari anak anak ku. Dan jadilah seorang yang selalu mematikanku saat waktu pulang tiba."

Jimin oppa berhenti sejenak dan merogoh sakunya untuk mengambil sesuatu.

Saat kulihat. Sebuah kotak kecil berwarna merah dengan pita di bagian atasnya.

Dia membuka kotak tersebut. Saat aku melihat isinya.

Mataku langsung terbelalak. Sebuah cincin perak dengan permata diatasnya menambah kesan elegan. Ukurannya tidak begitu kecil atau pun besar.

"Would you merry me?"

Aku langsung terbelalak saat mendengar satu kalimat yang keluar dari bibir Jimin oppa.

Apakah dia melamarku?? Aku tidak bisa membendung air mata ku. Satu butir, dua butir air mata ku lolos begitu saja.

Aku tidak bisa berkata kata lagi. Aku hanya bisa mengangguk.

Dan dia memasangkan cincin tersebut dan berdiri untuk memelukku.

Author pov

Jiyeon menerima lamaran Jimin.

Prok prok prok

Seketika ruangan tersebut ramai dengan tepuk tangan.

Dan ternyata. Sahabat Jimin dan Heera juga berada disana menyaksikan Jimin melamar Jiyeon.

"Eonnie. Oppa??" Jiyeon menatap sahabat Jimin dan Heera tidak percaya.

"Ne.. Kau fikir kami tidak akan melihat acara yang romantis ini?? Dasar pabo.. Kami tidak ingin melewatkannya. Lihatlah. Namjachingu mu. Ani. Calon suamimu. Dia sangat gentle. Dan KAU..." ucap Heera sambil menunjuk Jiyeon.

"Kau berbohong pada ku eoh? Dia belum menjadi namjachingu mu. Tapi kau sudah me.."

"Kau ini eonnie. Bukannya merasa bahagia dongsaengnya di lamar. Malah marah marah. Hffff" ucap Jiyeon memotong perkataan Heera sambil menghela nafas kesal.

"Ahh... Ne ne ne.. Chukkhae uri dongsaeng.." kata Heera mengalah dan memeluk Jiyeon..

Begitupun dengan sahabat Jimin. Mereka memberikan ucapan selamat kepada Jiyeon dan Jimin.

"Baiklah. Sekarang silahkan bersenang senang. Aku akan mentraktir kalian semua." kata Jimin kepada sahabatnya dan juga Heera serta calon istrinya Jiyeon.

Mereka pun menghabiskan waktu bersama hingga malam.

Dan memutuskan untuk pulang.

Jimin sudah mabuk, namun Jiyeon belum begitu mabuk. Dan Jiyeon memutuskan untuk naik taxy agar keadaan aman.

Tak lama taxy yang di pesan Jiyeon pun datang.

Dengan susah payah Jiyeon membantu Jimin berjalan dengan bantuan sopir taxy, akhirnya mereka sudah berada di dalam taxy.

Jiyeon memberikan alamat apartemen Jimin kepada sopir tersebut. Yaa... Mereka akan kesana. Karena Jiyeon tidak mungkin membawa Jimin ke rumahnya. Karena di rumahnya ada Heera.

Itu bisa menganggu Heera yang fokus dengan kerjaannya.

.
.

Tak lama taxy tersebut sudah tiba di alamat yang di berikan oleh Jiyeon. Jiyeon memberikan beberapa lembar won kepada sopir taxy dan turun dari mobil.

Jiyeon menuntun tubuh Jimin dengan susah payah masuk kedalam lift.

Ting!

Bunyi lift yang menandakan mereka telah sampai di lantai yang mereka tuju.

Jimin tinggal di lantai 7. Sekarang Jiyeon dan Jimin sudah berada di lantai 7.

Jiyeon membawa tubuh Jimin dengan susah payah dan memasukkan beberapa digit password apartemen Jimin.

Pintu apartemen terbuka dan mereka pun masuk.

Jiyeon membawa Jimin kekamar Jimin.

Dengan sedikit kerja keras dan susah payah. Akhirnya jiyeon sudah berada di dalam kamar Jimin.

Jiyeon merebahkan tubuh Jimin dengan hati hati.

Dan beranjak untuk keluar dari kamar tersebut.

Dia berencana untuk membersihkan diri karena badannya sangat bau alkohol dan sedikit berkeringat karena sudah bersusah payah membawa Jimin kembali ke apartemen nya.

Baru satu langkah Jiyeon meninggalkan Jimin. Namun tiba tiba.

Sreet... Bugh..

Jimin menarik tangan Jiyeon sehingga jiyeon terjatuh menindih tubuh Jimin.

Jiyeon sangat terkejut atas kejadian itu, dan saat dia akan bangun.

Jimin semakin erat memeluknya. Seakan Jiyeon akan pergi jauh darinya.

Jiyeon sedikit memberontak. Namun bibir Jimin sudah berada di bibir Jiyeon.

Jimin mencium Jiyeon, melumatnya. Karena tidak mendapat balasan. Jimin menggigit kecil bibir Jiyeon. Dan terbukalah bibir Jiyeon.

Jimin semakin memperdalam ciumannya.

Dan tangan Jimin tidak tinggal diam. Jimin menyingkap kemeja yang di gunakan Jiyeon dan mengelus punggungnya.

"Eughhhhh......"

T

B

C

Hehehe.... Jangan baper ne😅😅
Semoga suka😂
Maaf kalau banyak typo yang bertebaran.

Jangan lupa untuk vote dan comment.

Kalau mau follow nggak masalah juga koc 😅😅

My Byuntae Boss [Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang