Happy readingHari demi hari berlalu dengan begitu cepat. Setiap jam, menit, dan detiknya mengalir begitu saja tanpa bisa di cegah. Hingga tidak terasa, kandungan Jiyeon sudah memasuki bulan ke empat.
"Pergilah oppa. Aku baik baik saja disini." ujar Jiyeon kepada Jimin.
"Aku tidak bisa pergi chagiya.. Aku tidak mungkin meninggalkan mu di sini sendiri." kata Jimin
"Oppa. Pergilah. Kau tidak perlu khawatir. Hanya dua hari kan?"
"Walau satu hari. Aku benar-benar tidak bisa meninggalkanmu." kata Jimin.
Ya.. Semenjak Jiyeon hamil. Jimin tidak pernah meninggalkan Jiyeon, lama. Jika pekerjaannya belum selesai, Jimin akan menyelesaikan pekerjaannya dirumah.
Dan besok. Jimin harus mengadakan rapat di Osaka selama dua hari. Dan itu sangat memberatkan hati Jimin. Namun, Jiyeon tidak berhenti untuk membujuk Jimin agar pergi ke Osaka untuk menghadiri rapat tersebut.
"It's Ok, baby. Aku akan pergi. Dengan syarat. Heera noona harus menemanimu selama aku tidak ada. Arra?"
"Ne oppa. Arraseo." jawab Jiyeon.
.
.
."Noona. Bisakah kau menemani Jiyeon di apartemen ku?" tanya Jimin kepada Heera
"Yak.. Dasar tidak sopan. Memangnya kau mau kemana?" gerutu orang di seberang sana yang tak lain dan tak bukan adalah Heera
"Hehehe.. Mianhae noona. Aku akan berangkat ke Osaka malam ini. Aku akan menghadiri rapat disana. Aku tidak akan lama. Mungkin dua hari." kata Jimin.
Terdengar helaan nafas dari orang di seberang sana, yang tentu saja dapat di dengar oleh Jimin.
"Ne. Ne. Ne. Arraseo. Aku akan menemaninya. Sebentar lagi aku pulang. Pergilah. Dan hati-hati." kata Heera
"Gomawo. Gomawo, noona." kata Jimin dan mengakhiri panggilannya.
.
."Oppa. Jaga kesehatanmu. Jangan gegabah. Arraseo?" kata Jiyeon
"Mm.. Ne. Chagiya. Arra. Jaga kesehatanmu juga. Noona. Aku menitipkan Jiyeon kepadamu. Tolong jaga dia. Aku harus pergi." kata Jimin.
"Gwenchana. Aku sudah lama tidak bersama dengan istrimu. Hahaha.." kata Heera
"Ahh... Aku pergi chagi. Jaga dirimu. Jangan terlalu lelah. Arra?"
"Ne oppa. Arraseo." jawab Jiyeon.
"Oppa.." panggil Jiyeon.
"Ne chagi. Wae?" tanya Jimin, saat dia hendak menuju ke mobil
"Apa aku tidak perlu mengantarmu ke bandara oppa?" tanya Jiyeon
"Tentu saja. Jaga dirimu. Oppa akan menyelesaikannya dengan cepat." kata Jimin sambil mengecup singkat kening Jiyeon dan masuk kedalam mobil.
Setelahnya mobil yang di tumpangi Jimin sudah melesat membelah jalanan Seoul di malam hari. Untuk menuju ke bandara.
.
."Eonnie..."
"Wae?" tanya Heera saat mendengat Jiyeon merengek"Aku lapar."
"Makan." kata Heera ketus.
Saat ini mereka sedang berada di dalam kamar khusus tamu. Heera sedang mengerjakan pekerjaannya dan Jiyeon sedari tadi selalu merengek tidak jelas kepada Jiyeon.
"Tapi aku ingin ramen eonnie..." lagi, Jiyeon merengek
"Yaisshh... Kau tidak boleh makan sembarangan. Itu bukan makanan yang sehat." kata Heera, kesal karena Jiyeon meminta makanan yang tidak sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Byuntae Boss [Park Jimin]
RomanceKisah seorang anak yang dipaksa ayahnya untuk menggantikan posisinya. Sedangkan sang anak sangat menyukai musik dibandingkan posisi ayahnya. Bagaimana kah kisah selanjutnya? Dan adakah seorang wanita yang dapat mencuri hatinya? Sedangkan dia adalah...