Part 30

2.4K 127 0
                                    


Saat ini Jimin berada di taman bermain untuk menghibur dirinya.

Walau sebenarnya dia di sana hanya duduk melamun dengan pandangan mata kosong.

Namun, tidak lama dia tersadar dan kembali melihat anak anak yang bermain dengan sangat gembira.

Hingga dia menemukan sosok yang selalu dia cari duduk di kursi dekat bianglala dengan tatapan mata kosong.

Ya... Jimin tidak salah lagi. Itu adalah orang yang di carinya.

Dengan cepat Jimin berlari ke arah orang tersebut.

"Chagiya...."

Panggil Jimin kepada orang tersebut.

Sontak orang itu menoleh, dan langsung membulatkan matanya.

Orang itu adalah Jiyeon, tunangan Jimin.

Jiyeon beranjak dari duduk nya dan langsung pergi dari hadapan Jimin.

Karena Jimin tidak ingin kehilangan Jiyeon lagi, akhirnya Jimin meraih tangan Jiyeon.

"Lepas." kata Jiyeon dingin.

"Andwe." ucap Jimin memelas.

"Aku bilang lepas." kata Jiyeon dingin, lagi.

"Andwe.. Chag.."

"LEPAS" Kata Jiyeon dengan penuh penekanan.

Greb

Jimin sudah tidak tahan lagi. Dia langsung menarik Jiyeon, menenggelamkannya di dalam pelukannya.

Jimin sangat merindukan Jiyeon, sangat sangat merindukannya.

Jiyeon terus memberontak di dalam pelukan Jimin. Tapi, Jimin jauh lebih kuat dari pada Jiyeon. Jadi, Jimin tidak melepas pelukannya.

"Chagiya... Jebal... Ini hanya salah paham. Aku bisa menjelaskannya." kata Jimin memelas.

"Tidak ada yang harus di jelaskan. Sekarang lepaskan aku." kata Jiyeon

"Andwe.. Aku tidak akan melepasmu, lagi. Mhiane chagiya.. Jeongmal mhiane. Jebal.. Dengarlah penjelasan ku. Kau salah paham. Jebal." kata Jimin frustasi.

Jiyeon membulatkan matanya saat merasakan pundaknya basah. Dia juga merasakan tubuhnya bergetar.

Jimin. Jimin menangis di pelukan Jiyeon. Dan ini pertama kalinya Jiyeon melihat Jimin menangis dengan penuh luka di isakannya.

Jiyeon melepas pelukannya dan melihat Jimin. Dia bisa melihat perubahan Jimin. Dari penampilannya sampai raut wajahnya.

"Oppa.." ucap Jiyeon lirih.

Jiyeon menghapus air mata Jimin yang terus mengalir deras di pipinya.

Sedangkan Jiyeon, dia tidak bisa membendung lagi air matanya.

Jiyeon yang melihat Jimin begitu terluka, akhirnya memeluk Jimin erat.

Jimin yang mendapat pelukan mendadak, sontak terkejut. Namun, dia tetap membalas pelukan Jiyeon.

Mereka terisak dan tenggelam dalam pelukan hangat yang mereka buat, agar bisa merasakan nyaman.

Setelah puas menangis dan merasa lebih tenang, akhirnya mereka melepas pelukan itu.

"Mhiane oppa. Mhian." kata Jiyeon saat mereka berhadapan.

Jimin hanya mengangguk.

"Kau mau mendengar penjelasan ku chagi?" tanya Jimin.

My Byuntae Boss [Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang