Part 34

2.2K 115 0
                                    

Happy reading

Saat ini Jimin dan Jiyeon berada di dalam mobil. Mereka sedang di perjalanan menuju ke bascamp.

Tak lama mereka pun sampai di bascamp.

Jiyeon dan Jimin turun dari mobil.

Mereka saling bertautan untuk masuk kedalam bascamp.

Kreekk..

Pintu bascamp terbuka dan masuklah Jimin bersama dengan Jiyeon yang masih saling bertautan. Seakan takut jika Jiyeon pergi lagi.

Saat mereka sampai di ruang tengah.

PLAK

"Arrgg....."

"Bagaimana! Sakit? Dari mana saja kamu ha? Apa kamu tau? Eonnie khawatir? Eonnie selalu menghubungi ponsel mu. Eonnie mencari mu kemana mana. Yaishh..... " kata Heera

"Tapi eonnie kan tidak perlu menamparku. Itu sakit eonnie." sahut Jiyeon sambil memegang pipinya.

Yaa... Saat Jiyeon dan Jimin sudah berada di ruang tengah bascamp. Jiyeon langsung mendapat tamparan dari Heera.

"Itu hukuman mu. Satu minggu eonnie seperti orang gila mencari mu. Tidak tau waktu. Pekerjaan eonnie tinggal begitu saja. Agar eonnie bisa mendapat kan mu. Tapi ternyata kau baik baik saja. Cih.." kata Heera kesal yang dengan Jiyeon.

"Mhian." ujar Jiyeon.

"Yaishh.... Ah... Ne gwenchana." kata Heera.

Mereka semua pun berkumpul di ruang tengah.

"Aku akan ke dapur. Tadi sebelum kesini aku sempat membeli cemilan. Jadi tunggu ne. Jiyeon ah. Bantu eonnie." kata Heera

"Ne eonnie." sahut Jiyeon

.
.
.

"Cha... Silahkan di makan." kata Heera sambil menaruh beberapa toples makanan dan kaleng soda.

"Whoah... Gomawo noona." ujar Jimin.

Heera hanya mengangguk.

"Sepertinya ada yang belum datang." kata Hoseok.

"Siapa oppa?" tanya Jiyeon.

"Annyeong oppa....."

Hoseok tidak jadi menjawab pertanyaan Jiyeon karena mendengar suara teriakan gadis dari pintu utama bascamp.

Bukan. Bukan hanya Hoseok. Tapi semua orang di dalam bascamp mendengar teriakan itu.

Dia adalah adik dari seorang Kim Namjoon, Kim Geong Min.

Saat Geong Min tiba di ruang tengah. Semua mata tertuju padanya.

"Emm... Mi. Mhian. Apa aku mengganggu oppa dan eonnie?" tanya Geong Min gugup

"Ani. Kami hanya kaget mendengar teriakan mu. Ingat! Disini bukan hutan. Jadi tak perlu berteriak." ujar Jin

"Aaa... Ne oppa. Mhiane." kata Geong Min yang merasa bersalah.

"Gwenchana. Duduklah." ujar Jin.

Geong Min pun duduk di samping Jin. Saat melihat makanan di meja. Matanya langsung berbinar, dengan cepat dia meraih satu toples, memangkunya dan mulai melahapnya.

"Yaisshh... Kau tidak pernah berubah Geong Min ah." kata Taehyung yang akhirnya membuka suara.

"Biar saja oppa." acuh Geong Min.

"Apa kau tidak malu dengan eonnie yang ada di sini? Dia yang membawanya." kata Taehyung dengan nada mengejek.

"Mwo? Jinjja? Aish... Mhiane eonnie. Aku fikir ini Jin oppa yang membawa. Ini makanan favorit ku." kata Geog Min sambil menaruh kembali toples yang berisi cookies tersebut.

"Gwenchana. Kau tidak perlu mendengar perkataan Taehyung. Makanlah. Masih banyak di dapur." kata Jiyeon.

Geong Min yang mendengar perkataan Jiyeon kembali mengambil toples tersebut dan melahapnya.

Yang lain yang melihat itu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Geong Min yang tidak pernah berubah.

"Emm... Akwu bweloem mwengenal eonniew" kata Geong Min dengan mulut penuh

"Yaishh... Habiskan dulu makanan yang di mulut mu. Baru kau bicara. Kami tidak mengerti apa yang kamu katakan." kata Jungkook.

Mendengar itu Geong Min memberikan cengirannya.

"Hehe. Eonnie. Aku belum mengenal eonnie. Siapa nama eonnie." tanya GeongMin yang masih mempertahankan cengirannya.

"Jiyeon. Park Jiyeon." kata Jiyeon

"Heera. Song Heera." kata Heera

GeongMin mengangguk mengerti.

"Jiminie oppa." panggil GeongMin

"Ne. Wae?" tanya Jimin.

"Yang mana yeojachingu mu? Jiyeon eonnie atau Heera eonnie?" tanya GeongMin

"Jiyeon eonnie." jawab Jimin.

"Jinjja? Whoah... Yeppeuda." ujar GeongMin tak percaya.

"Yaishh... Biasa saja Geong ah" sahut Jiyeon tersipu

"Ani. Jinjja ya, eonnie. Yeppeuda." jawab GeongMin yakin.

"Ne ne ne.. Sekarang kita bahas tentang apa yang akan kita lakukan sekarang disini." ujar Yoongi sinis.

"Aish.. Kau itu hyung. Arraseo" kata Jungkook malas.

Mereka mulai membahas rencana untuk kejutan ulang tahun Namjoon di Amerika.

Hingga tidak terasa, mereka sudah menghabiskan banyak waktu.

Jam sudah menunjukkan pukul 19.15 KST.

"Whoaahh.... Tidak terasa. Sudah malam. Aku sangat lelah. Bagaimana kalau kita pulang dan istirahat. Kita sudah cukup lama disini." kata Jin. Yang mendapat anggukan dari semua orang.

"Kau akan pulang kamana Jiyeon ah?" tanya Heera

"Dia akan pulang di apartemenku noona." jawab Jimin

"Yaish... Eonnie bertanya kepada ku." ujar Jiyeon

Heera hanya terkekeh geli melihat sepasang insan itu.

.
.

"GeongMin ah."

"Ne eonnie. Waeyo?" tanya GeongMin kepada Jiyeon. Yaa... Jiyeon lah yang tadi memanggilnya.

"Mhian." kata Jiyeon.

Mendengar itu, GeongMin mengeryit, tak mengerti maksud dari Jiyeon.

"Mhian. Karena sudah salah paham tentang mu." ucap Jiyeon yang mengerti bahwa GeongMin bingung dengan permintaan maafnya.

"Uh? Ahh.... Gwenchana eonnie.. Aku yang salah. Seharusnya aku bertanya dengan Jimin oppa, jika dia sudah mempunyai calon." ujar GeongMin sambil tersenyum manis, jangan lupakan matanya yang berbinar. Menandakan dia sangat bahagia.

Yaa... GeongMin sudah di beri tahu oleh Jimin jika dia sudah bertunangan dan tak lama lagi akan menikah.

Mendengar itu, Jiyeon tersenyum hangat.

Akhirnya mereka semua berpamitan untuk pulang kerumah masing masing. Sedangkan Heera, dia pulang bersama dengan Hoseok.

.
.

Jimin apartemen

"Hfffff.... Akhirnya sampai.. Aku sangat lelah" kata Jiyeon sambil memasuki apartemen Jimin.

Saat mereka masuk kedalam apartemen.

Tiba tiba...

"KYAAAAAA............

T

B

C

Sorry for typo
Aku nggak edit. Males ngedit.
Semoga terhibur. Dan nggk ngebosenin.

My Byuntae Boss [Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang