Bram, Nana, Gina dan Rey masuk ke kantin bersama-sama. Baru saja mereka duduk, seorang cocok mendekati meja mereka.
Hendy, cowok yang beberapa minggu lalu pernah menyatakan perasaan pada Nana. Di tangannya, ada sepiring gado-gado, yang segera ia letakkan di depan Nana.
"Buat kamu, Na,"
Gina dan Rey saling memandang dengan tatapan jenaka. Gina mulai berisik, "Eheeem... tau aja makanan kesukaan Nana."
Hendy terlihat tersipu, sedangkan Nana kebingungan. Sementara itu, Bram malah tanpa sadar mendecakkan lidah. Ia mengambil sumpit di meja, dan tanpa aba-aba langsung mencomot tomat di piring Nana.
"Lho...?" Rey yang paling pertama memprotes.
"Ntar mubazir... Nana kan nggak suka tomat," jelas Bram sambil mengunyah dengan santai. Cowok ini melirik Hendy sekilas, memberikan tatapan angkuh.
"Hmm... iya Hen... aku enggak suka tomat," balas Nana, merasa tidak enak dengan Hendy.
"Bawang gorengnya aku ambil juga, ya," Bram kembali melambaikan sumpitnya ke piring Nana.
"Nana juga nggak suka bawang goreng, ya?" pertanyaan Hendy digumamkan pelan.
Nana mengangguk meminta maaf. "Tapi... makasih, ya Hen," ucapnya. Lalu ia memelotot pada Bram. "Nggak sopan banget, ini kan makananku."
"Aku kan cuma bantu..." kilah Bram.
Nana membalas lagi dengan cepat, berharap hatinya yang tiba-tiba berdesir aneh tidak ketahuan. Aneh sekali... kelakuan Bram yang menjengkelkan itu malah membuatnya sadar kalau Bram tahu hal-hal kecil yang tidak ia sukai.
Nunjukin itu pake tindakan, bukan ucapan-Bram alias Jackson
Happy Valentine's day to all of you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jackson
Teen FictionPROSES REVISI Jackson, si penyanyi muda itu kalah bertaruh dengan opa-nya. Alhasil, di umurnya yang sudah menginjak angka 22 tahun, ia justru harus kembali ke bangku SMA. Cowok ini juga harus tinggal di sebuah keluarga yang tidak ia kenal. Keluarga...