9. Pedulinya Aska

1.1K 179 10
                                    

Hanya aku tahu bahwa kamu sebenarnya masih peduli padaku. Walau aku tahu caramu peduli padaku itu salah.

Vira Aurellianita.

Samsons • Kisah Tak Sempurna ⏭


••

"Ayo kita pulang."

Aska menggandeng tangan Vira seperti anak kecil. Tetapi Vira justru melepaskan tangan Aska dengan keras. "Maksud lo apa? Lo bayar gue buat tuh cowok brengsek? Itu berarti lo sama aja nggak ada bedanya kayak Farel."

Vira selalu berharap bahwa Aska akan bersikap baik dengan dirinya. Tapi dengan perilaku Aska tadi membuat Vira cukup sangat kecewa. Ia merasa hina telah dibayar sana-sini oleh beberapa lelaki. Apalagi Vira percaya bahwa Aska adalah lelaki yang cukup baik sebenarnya.

"Lo ngerti nggak sih? Gue tadi barusan nolongin lo. Kalo gue nggak ada di sini, mungkin lo udah di bawa paksa sama Agra!" balas Aska.

Vira memicingkan matanya saat Aska mengenal cowok tersebut. "Lo kenal dia? Oh, gue ngerti sekarang! Gue pikir lo itu cowok baik-baik yang selama ini gue pikir. Tapi dibalik diamnya lo itu ternyata semuanya palsu!"

"Terserah lo mau mikir gue kayak apa! Yang pasti gue udah tulus buat nolongin lo."

Aska memberhentikan sebuah taksi yang ada diseberang jalan. Lalu dia memutuskan untuk meninggalkan cewek itu sendirian di pinggir jalan. Hal yang masih membuat Vira tak percaya adalah kenyataan Aska yang telah memberikan bayaran tertinggi pada cowok itu untuk mendapatkan dirinya.

Tetapi Vira merenung sejenak, dia menyimpulkan semua kejadian tadi dengan sudut pandang yang berbeda. Ada rasa kepedulian saat Aska menolong Vira. Tiba-tiba saja Vira menyeka air matanya lalu berlari untuk ikut masuk ke dalam taksi itu.

Untungnya, Aska telah datang di waktu yang tepat untuk menolong Vira. Meskipun caranya salah, Vira tetap saja ingin berterima kasih dengan Aska.

"Jalan, Pak!" ucap Aska yang menyuruh si supir untuk mengantarkan Vira pulang.

***

"Arghhh, brengsek! Gue pikir dia itu bakalan mau kalo gue ajak taruhan. Kenapa jadi ancur begini!"

Farel melempar jaket yang ia bawa, lalu kepalanya terasa pusing saat memikirkan hal terbodoh yang ia lakukan pada Vira.

Tiba-tiba saja suara pintu terbuka pelan, Farel melihat kedatangan seorang cowok yang baru saja pulang dari urusannya. Cowok tersebut menaruu gitar diatas sofa lalu duduk di samping Farel.

"Muka lo kenapa kusut begitu? Ada masalah lagi?" tanyanya sambil mengambil segelas air putih.

"Ini lebih dari masalah. Gue udah ngelakuin kesalahan bodoh sama seorang cewek." Jawab Farel, frustrasi.

"Cewek mana lagi, Rel? Lo nggak takut kena karma kalo terus mainin cewek?"

"Justru sekarang gue lagi mikir itu. Gue barusan ngajak dia ke tempat biliar. Disana gue diajakin taruhan buat main biliar. Tapi dia maksa supaya gue jadiin tuh cewek bahan taruhan." cerita Farel.

SometimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang