26. Permainan Takdir

771 104 14
                                    

Semesta itu selalu adil, sayang. Jangan khawatir dengan segala baik buruk tidak menerima hasilnya.

-Sometimes-

⏩Hasley -Sorry⏪

***

Tidak ada kata terlambat bagi kata maaf untuk semua orang. Tetapi bagaimana jika seseorang itu sudah mengatakan maaf namun ia masih hobi melakukan kesalahan itu lagi dan kembali pada permintaan maaf?

Jika ada hati yang harus pergi, itu bukan karena keinginan seseorang. Jika ada yang harus mengalah itu adalah pihak dari orang yang terluka. Meninggalkan atau di tinggalkan itu sama saja bagi Vira Aurellianita.

Vira buru-buru merapikan pakaiannya untuk bertemu dengan Raja. Ia mendapatkan informasi bahwa sahabatnya itu sedang berada di rumah sakit. Sesuatu yang buruk terjadi dengan Raja, seharusnya Vira berada di sampingnya. Vira langsung keluar dari toilet dan berjalan menuju gerbang sekolah.

"Vira!" panggil seseorang dari kejauhan, terlihat tampak buru-buru untuk bertemu dengan Vira.

"Aska?"

"Lo mau kemana? Kok selesai jam pelajaran langsung buru-buru mau pulang?" tanya Aska.

Aska memerhatikan wajah Vira yang begitu berbeda ketika ditanya. Entah ada angin apa yang membuat Vira justru diam seolah sedang memikirkan sesuatu.

"Aku mau pergi ke rumah sakit." Akhirnya Vira menjawabnya dengan nada rendah.

"Siapa yang sakit?" Aska menanya lagi.

Vira tak bisa menjawab, ia lebih memilih diam sambil menunggu jemputan Abangnya datang. Tetapi tiba-tiba saja Laura datang dan membuat suasana menjadi hening seketika.

"Lo mau ngapain?" tanya Aska.

"Pulang bareng lah, kita kan satu rumah!" perjelas Laura.

"Vir, gue temenin lo ke rumah sakit ya?" Kata Aska.

"Enggak perlu, aku bisa pergi sendiri kok sama Abang aku." ucap Vira.

Vira melihat mobil sedan hitam sudah datang, ia melambaikan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal pada Aska dan Laura. Rasanya Aska sendiri sangat penasaran siapa sosok yang membuat Vira tak bisa mengatakannya dengan Aska.

"Ayo!" Ajak Laura.

"Gue mau ikutin dia aja." Aska buru-buru mengambil motornya dari parkiran.

"Gue juga ikut!"

Muka Laura memelas namun Aska tak bisa meninggalkan Laura di sekolah sendirian. Terpaksa ia pergi dan mengajak Laura untuk mengikuti kemana perginya Vira.

***

Vira membuka pintunya, masih setengah terbuka Vira sudah melihat betapa rapuhnya Raja di atas ranjang tempat tidurnya. Ia terlihat sangat sedih namun tak bisa menunjukkan kepada Raja. Setelah beberapa detik berdiri di depan pintu masuk Vira sudah memantapkan hatinya untuk bertemu dengan Raja.

"Kalau lo masih belum bisa ketemu dia mendingan kita pulang aja." ucap Tirta yang berdiri di belakang Vira.

"Enggak, aku harus ketemu sama dia!" Vira melangkah masuk menemui Raja. Tatapannya layu seketika melihat wajah Raja yang begitu pucat dan tak berekspresi.

SometimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang