Pada akhirnya kita kembali dengan apa yang membuat kita nyaman.
Sometimes.
⏮ Why • Bazzi ⏭
***
Saat semuanya sibuk menyiapkan makanan di tepi pantai, Vira dan Aska saling tertawa-tawa saat mendirikan tenda. Tirta melihat keceriaan di wajah adiknya itu sementara Raja juga bahagia melihat senyuman Vira yang tak berhenti.
"Gimana? Semuanya udah siap belum?" tanya Laura yang datang membawa kayu bakar.
"Udah kok, lo taruh aja di situ. Nanti gue nyalain apinya." Raja menjawab.
Ketika Laura menaruh kayu bakar dan menyusunnya tiba-tiba saja Laura mendengar suara cekikikan tertawa geli dari Vira dan Aska. Ntah, lelucon apa yang sedang mereka tertawakan bersama. Tapi itu membuat Laura mulai lega untuk memberikan kebahagiaan pada Aska dan Vira.
"Gue jadi bahagia liat mereka bersatu." ucap Laura yang berbicara pada Raja.
"Gue belum." jawab Raja.
"Maksud lo?"
"Gue belum bahagia sama lo." koreksi Raja sambil memberikan mentega di hidung Laura. "Negatif thinking aja sih."
Laura menarik tangan Raja untuk mengalungi lehernya. "Terus kapan lo membuat gue bahagia?" tanya Laura.
"Kapan-kapan!" jawab Raja.
"Nyebelin!"
Laura mencolek tangan Raja saat memerhatikan Tirta yang justru melamun saat menyiapkan makanan di depan Raja.
"Kak Tirta kenapa?" tanya Laura sambil berbisik pada Raja.
Raja hanya mengangkat kedua bahunya sebagai jawabannya.
"Kak! Kenapa?" tanya Laura.
Tirta hanya mendesah dan menggeleng pelan kepalanya.
"Kalo ada masalah cerita aja sama kita berdua. Siapa tau kita berdua bisa jadi solusinya." kata Laura.
Tirta hanya menggaruk-garuk kepalanya yang terlihat pusing. "Gue beneran nggak papa kok, kalian lanjutin ini ya. Gue mau liat mereka berdua udah beres dengan tenda apa belum!" Tirta meninggalkan pekerjaannya dan menghampiri Vira dan Aska yang masih bercanda saat membangun sebuah tenda.
"Gue rasa ada yang disembunyikan sama Kak Tirta." kata Laura.
"Sok tau!" cibir Raja.
"Astaga," Tirta memegangi kedua tangannya sambil merenggangkan ototnya. "Kalian berdua belom selesai juga bangun tenda?"
Vira dan Aska langsung mempercepat proses pembangunan tenda tanpa tertawa dan bercanda. "Iya ini lagi di buat. Sabar dong!" kata Aska.
"Iya, Bang Tirta lagian kenapa ke sini? Bukannya bantuin Laura dan Raja." sindir Vira.
"Abang dengerin kalian berdua itu daritadi ketawa mulu bangun tendanya. Kamu juga!" Tirta menunjuk ke arah Vira dengan sorot mata tajam.
"Why with me?" sahut Vira bingung.
"Jangan mentang-mentang Aska udah kasih kamu cincin untuk tunangan Abang akan biarin kalian berdua seenaknya ya!" omel Tirta.
Mendengar Tirta mengomeli Vira dan Aska membuat Laura dan Raja langsung memerhatikan mereka. Tiba-tiba saja Vira menghentikan tugasnya dan mendekati Abangnya itu.
"Abang kenapa sih? Ada masalah sama Aska? Atau selama ini Abang cuma pura-pura care sama hubungan aku dan Aska? Kenapa?" cerocos Vira.
"Vir," tegur Aska.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sometimes
Fiksyen Remaja[SELESAI • BEBAS MEMBACA] "Demi kamu, aku rela mematahkan hati orang lain." Genre: Drama, Romance Copyright ©2017 Written by : firlanadini